Kucurkan Rp 100 Miliar, Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Prabumulih Dibangun 2020

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) di Prabumulih.

Sripo/ Rahmaliyah
Gubernur Sumsel Herman Deru saat menandatangani kesepakatan kerjasama pembangunan politeknik energi dan pertambangan 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) di Prabumulih.

Selain Prabumulih, Kementerian ESDM mengusulkan 15 Politeknik lagi untuk dibangun disejumlah daerah yang memiliki potensi migas seperti pertambangan ataupun sumber energi lainnya.

Prof IGN Wiratmaja, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementrian ESDM mengatakan, rencana penambahan pembangunan Politeknik ini sendiri sudah disampaikan ke Presiden RI, Joko Widodo.

Lulusan dari Politeknik dapat magang di luar negeri seperti, Australia ataupun negara-negara timur tengah.

"Kita sudah kerjasama dengan pihak luar. Kalau biasanya magang 1-2 bulan tapi di Politeknik ini bisa sampai satu tahun karena sistem pendidikannya vokasi," ujarnya, Selasa (10/9/2019).

Mahasiswa yang menempuh pendidikan di Politeknik Kementerian ESDM, kata IGN, diprioritaskan adalah putra-putri daerah dari penghasil sumber daya alam.

Seperti di Sumsel, PEP Prabumulih akan memprioritaskan putra-putri asli daerah, namun tidak menutup kemungkinan menerima mahasiswa dari luar Sumsel agar ada bauran budaya dll.

"Untuk di PEP Prabumulih, Tahun depan baru menerima 90-120 Mahasiswa. Karena mahasiswa yang akan diterima diusahakan diberikan beasiswa maka syarat yang ditetapkan pertama pintar kemudian tidak buta warna. Kapasitas mahasiswanya sampai 1.500 jika dioperasikan penuh," jelasnya.

"Akan ada porsinya kemungkinan 60:40 atau 70:30, yang jelas lebih banyak dari Sumsel,"tambah Ign

Bukan hanya mahasiswa baru lulusan SMA/SMK, tetapi karyawan migas yang sebelumnya telah mendapatkan gelar D1, tetap bisa melanjutkan di Politeknik Prabumulih dengan memanfaatkan beasiswa dari perusahaan.
"Sistemnya multi Exit, mereka bisa lanjut D2. Untuk sarjana terapan kita D3 dan D4," ujarnya.

Sementara itu, lahan PEP Prabumulih yang disediakan dari Pemkot Kota Prabumulih 17,5 Hektar, luasan ini akan bertambah lagi.

"Pembangunannya bertahap, Master Plan sendiri sudah selesai, Bulan ini detil desain dan akhir tahun kita lelangkan, antara Januari - Maret 2020 dimulai bangun," ujarnya.

Provinsi Sumatera Selatan akan segera memiliki Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) yang berlokasi di Kota Prabumulih.

Tahun 2020 mendatang ditargetkan pengerjaan pembangunan akan dimulai dengan anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 100 miliar dari APBN Kementerian ESDM.

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, ini menjadi kebanggaan bahwa Provinsi Sumsel akan memiliki politeknik energi dan Pertambangan yang berlokasi di Prabumulih.

"Tahapan ini butuh waktu, tapi akan segera terwujud karena sudah dianggarkan diatas Rp 100 Miliar dari APBN Kementerian ESDM," ujarnya, Selasa (10/9/2019)

Menurut Gubernur hadirnya Politeknik Energi dan Pertambangan ini bisa menjadi kesimbangan pasokan tenaga kerja bagi sektor usaha pertambangan baik BUMN, BUMD ataupun perusahaan swasta.

Masyarakat pun diminta untuk tidak menyebutkan lagi bahwa perusahaan migas yang ada di Sumsel justru merekrut tenaga kerja dari luar Sumsel bahkan luar negeri. Pasalnya, Deru mengakui tenaga kerja di Sumsel sektor ini tidak siap.

"Tadi dilihat kan Grafik tenaga kerja yang saya tunjukkan tadi menurun, sebab tidak bertambah sedangkan yang lama pensiun tidak ada lagi regenerasinya. Makanya saya bersikeras agar Politeknik Energi dan Pertambangan dibangun di Sumsel."

"Paling tepat ya di Prabumulih menjanjikan, apalagi Walikotanya tak berhenti-henti untuk menyiapkan lahan dan Pemkotnya siap," jelasnya.

Ia mengatakan, hasil jebolan Akamigas dari Sumsel tidak kalah dengan provinsi lain, bahkan SDM yang telah lulus langsung diterima/direkrut oleh Perusahaan Migas di Dubai dan lain-lain.

"Untuk itulah saya mengapresiasi upaya ini. Saya berencana untuk bangun SMK Migas statusnya negeri lalu soal Batubara dan energi terbarukan juga tidak kita tinggalkan untuk jadi kurikulum," jelasnya. (SP/ Rahmaliyah)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved