Berita Viral
Gemas dengan Mahasiswa yang Puas Lulus 3,5 Tahun, Kritikan Dosen Ini Bikin Melek Ilmu
TRIBUNSUMSEL.COM - Gemas dengan Mahasiswa yang Puas Lulus 3,5 Tahun, Kritikan Dosen Ini Bikin Melek Ilmu
Penulis: Euis Ratna Sari | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Gemas dengan Mahasiswa yang Puas Lulus 3,5 Tahun, Kritikan Dosen Ini Bikin Melek Ilmu
Masih bertarung untuk gapai nilai akhir tertinggi saat menempuh pendidikan memang menjadi kepuasan tersendiri di kalangan mahasiswa/i.
Lulus dengan waktu yang cepat dari waktu normal pada jenjang Strata 1 (S1), kerap membuat mahasiswa menjadi berpuas diri.
Tapi tahukah anda, lulus dalam waktu yang lebih cepat tidak menjamin lulusan sarjana untuk dapat sukses saat mulai mencari kiprah karirnya.
Seorang dosen di salah satu Universitas negeri di Bandung, Jawa Barat lewat thread akun twitternya @ErsaTriWahyuni menyampaikan hal-hal yang perlu diketahui bagi mahasiswa yang berpuas diri ketika mendekati kelulusan dalam waktu lebih awal.
Ersa Tri Wahyuni merupakan seorang dosen wali yang baru saja bertemu dan berbagi dengan mahasiswa/i nya yang telah menginjak semester 7 perkuliahan.
Mulanya ia memang melihat bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) para mahasiswa/i itu bernilai baik.
Namun ada beberapa hal yang sangat ia sayangkan sebagai dosen wali pada mahasiswa/i nya.
Meski memiliki nilai yang bagus dan akan lulus lebih cepat, menurut Ersa dua hal itu tidaklah perlu untuk menjadi sebuah kebanggaan.
Ersa menyayangkan betapa banyak mahasiwa yang tidak menyadari bahwa pengalaman untuk meraih prestasi saat berada dalam perkuliahan dapat berpengaruh besar terhadap masa depan.
"Maksud lo gimana malliiihhh... Pengen lulus 3.5 tahun tapi CV nya isinya kosong ntar pas ngelamar kerja? Cuma banggain IPK doang? Semua orang jaman sekarang juga IPK nya bagus kallleeee", tulisnya.
Ersa menyampaikan bahwa perusahaan akan mencari tenaga kerja yang memiliki banyak pengalaman prestasi saat duduk di bangku perkuliahan.
Ia pun tak sungkan membagikan beberapa poin penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa sebelum mencari pekerjaan.
"Pas ngelamar kerja nih yeee... kagak ada yg peduli kamu lulus 4 tahun atau 3.5 tahun. Kagak ngaruh. Kamu gak bakalan dipandang hebat hanya karena lulus 3.5 thn. buat apaan lulus cepet tapi miskin pengalaman, miskin international exposure? Persaingan makin ketat cuuuyyy"
"Coba dah mhs yg sekarang smt 7, cek Cv kamu. Udah ada magang belum? International exposurenya apa? Cek ke international office masing2 ada opportunity apa. Rata2 sekarang univ punya MoU utk exchange di LN satu semester. Gratis gak bayar tuition fee di univ partner", sambungnya.
Menurut dosen Fakultas Ekonomi Bisnis di Universitas Padjajaran, Jawa Barat ini mahasiswa seharusnya dapat benar-benar memanfaatkan waktunya sebagai mahasiswa untuk mencicipi fasilitas yang dimiliki kampus.
Seperti berjuang untuk merasakan pengalaman kuliah di Luar Negeri contohnya.
"Kalian itu gak paham ya. Selama kalian berstatus "mahasiswa", banyak fasilitas yg bisa kalian maksimalkan. Kalau nanti udah lulus, pengen nyicipin kuliah 6 bulan di LN gratis gak bayar tuition fee, emangnya biiissaaaa?"
"Kalau kalian udah lulus, pengen ikut kompetisi ini itu ke LN, conference di LN sama dosbing, emangnya bisa? Pengen ikutan exhibition sen ke LNi bareng UKM Angklung, paduan suara, seni tari, dsb, emang bisa? Udah gak bisa lagi kan? Makanya maksimalkan selama bisa"