Ayah Wardi Shock Tahu Anaknya Tewas, Tersangka Curanmor Melawan Saat Ditangkap
Polisi menembak mati Wardi yang diduga bandit Curanmor Palembang. Ia ditembak karena melawan saat hendak ditangkap tengah menjual sepeda motor
Editor:
Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Polisi menembak mati Wardi yang diduga bandit Curanmor Palembang.
Ia ditembak karena melawan saat hendak ditangkap tengah menjual sepeda motor curian di lorong Mataram Seberang Ulu 1 Wardi.
"Kita mendapat laporan dari korban bahwa motornya hilang dan langsung dilakukan penyergapan disaat bersamaan tersangka ingin menjual sepeda motor milik korban seharga 4 juta rupiah," ujar Kompol Bakhtiar dari Unit 2 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel Jumat (23/8/2019).
Korban coba ditangkap namun sayangnya melawan dengan memukul dan merampas senjta petugas.
Wandi sempat dirawat di RS Bhayangkara selama 7 jam namun sayangnya nyawanya tak tertolong sehingga tewas dan sampai saat ini tersangka dibawa ke Instalasi Forensik Bhayangkara untuk mendapatkan tindakan medis.
Wandi mencuri motor milik Sigit di halaman rumah Surahman
Barang bukti yang disita saat ini ada 3 mata kunci T dan sepeda motor Yamaha Vixion milik korban.
Sementara itu ayah Wandi yang bernama Larangi atau yang akrab disapa Rangi shock melihat anaknya terbaring kaku di ruangan Forensik Polda Sumatera Selatan.
"Kami dapet kabar dari polisi bahwasanya anakku berada di RS Bhayangkara,"ujar Rangi.
Dirinya mengatakan bahwa Wandi memang sempat tak pulang semalam tak dapat kabar.
Namun malang nasibnya seperti ini. Ia juga menceritakan bahwa keseharian Wardi ini bekerja dibengkel yang buka di rumahnya sendiri yang telah bekerja 1,5 tahun.
Wardi dikenal dengan pribadi yang pendiam dan baik. Bahkan sebelum jadi montir dirinya berdagang manisan di Jakarta.
Ia ditembak karena melawan saat hendak ditangkap tengah menjual sepeda motor curian di lorong Mataram Seberang Ulu 1 Wardi.
"Kita mendapat laporan dari korban bahwa motornya hilang dan langsung dilakukan penyergapan disaat bersamaan tersangka ingin menjual sepeda motor milik korban seharga 4 juta rupiah," ujar Kompol Bakhtiar dari Unit 2 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel Jumat (23/8/2019).
Korban coba ditangkap namun sayangnya melawan dengan memukul dan merampas senjta petugas.
Wandi sempat dirawat di RS Bhayangkara selama 7 jam namun sayangnya nyawanya tak tertolong sehingga tewas dan sampai saat ini tersangka dibawa ke Instalasi Forensik Bhayangkara untuk mendapatkan tindakan medis.
Wandi mencuri motor milik Sigit di halaman rumah Surahman
Barang bukti yang disita saat ini ada 3 mata kunci T dan sepeda motor Yamaha Vixion milik korban.
Sementara itu ayah Wandi yang bernama Larangi atau yang akrab disapa Rangi shock melihat anaknya terbaring kaku di ruangan Forensik Polda Sumatera Selatan.
"Kami dapet kabar dari polisi bahwasanya anakku berada di RS Bhayangkara,"ujar Rangi.
Dirinya mengatakan bahwa Wandi memang sempat tak pulang semalam tak dapat kabar.
Namun malang nasibnya seperti ini. Ia juga menceritakan bahwa keseharian Wardi ini bekerja dibengkel yang buka di rumahnya sendiri yang telah bekerja 1,5 tahun.
Wardi dikenal dengan pribadi yang pendiam dan baik. Bahkan sebelum jadi montir dirinya berdagang manisan di Jakarta.