HUT Ke 74 RI
Kisah Dua Wartawan Pertarukan Nyawa Demi Foto Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Detik detik proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 agustus 1945 silam ternyata menyimpan banyak cerita tak terekpose.Salah satunya datang dari dua soso
Di Balik Proklamasi 17 Agustus 1945
Ada sejumlah momen di balik upacara proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 yang jarang diketahui orang
Dilansir dari SOSOK.grid.id dalam artikel 'Proklamasi 17 Agustus 1945, Saat Para Pemuda Datang Telat dan Mendesak Soekarno untuk Mengulangi Upacara Kemerdekaan', salah satunya adalah momen ketika Soekarnodiminta mengulangi upacara tersebut
Mengutip dari 'Asvi Warman Adam : Determinasi Soekarno Memilih Hari Proklamasi' yang diterbitkan oleh Majalah Intisari No.635 Agustus 2015, Soekarno diminta mengulanginya lantaran ada peserta upacara yang datang telat.
Hal ini berawal pada malam tanggal 16 Agustus 1945.
Saat itu Soekarno-Hatta baru saja tiba di Jakarta usai diamankan oleh para pemuda di Rengasdengklok.
Setelah tiba di Jakarta, Hatta meminta Soebardjo mengontak Hotel Des Indes untuk mengadakan rapat PPKI di sana.
Namun sayang jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB dan hotel sudah tutup.
Soebardjo lantas menelpon Laksamana Maeda dan mengutarakan niatan meminjam rumahnya untuk mengadakan rapat persiapan kemerdekaan Indonesia.
Maeda mengiyakan permintaan Soebardjo.
Maka Soekarno, Hatta, Soebardjo, Sukarni dan Sayuti Melik segera meluncur ke rumah Maeda yang kini beralamat di Jl.Imam Bonjol No.1 Jakarta.
Setibanya di rumah Maeda, mereka mendapati ada beberapa orang Jepang di sana.
Namun orang-orang Jepang itu tak mencampuri perumusan proklamasi.
Baik Soekarno, Hatta, Soebardjo, Sukarni dan Sayuti Melik merumuskan naskah proklamasi.
Kemudian mereka keluar ruangan dan menyampaikan kepada 50 pemuda yang hadir mengenai naskah proklamasi yang masih dalam bentuk tulisan tangan.
