Tak Mungkin jadi Menteri, Ahok (BTP) Akhirnya Punya Tugas Baru untuk Negara, Bentuk Pengabdian
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan kariernya di dunia politik sudah selesai. Ini tugas baru Ahok
TRIBUNSUMSEL.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan kariernya di dunia politik sudah selesai.
Kasus penistaan agama yang menjeratnya dan perceraian dengan Veronica Tan dianggap sebagai 'catat' yang membuat Ahok merasa sulit kembali ke dunia politik.
Karena itu, Ahok merasa tak mungkin menjadi menteri pada pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin periode 2019-2024.
"Orang mayoritas beragama sudah mencap saya penista, masyarakat kelas menengah, terutama ibu-ibu, marah karena urusan perceraian saya dan pernikahan saya. Jadi, ya sudah sebetulnya sudah selesai (karier politik)," kata Ahok.
Desakan agar Ahok masuk kembali dalam pemerintahan memang kerap muncul dari warganet tapi Ahok memupuskan harapan itu.
"Saya tidak mungkin jadi menteri, saya kan sudah cacat di Republik ini. Bukan pesimistis, tapi saya memberi tahu fakta dan kenyataan," kata Ahok.
Tugas Baru Ahok
Dikutip dari Kompas.com mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP menepati janjinya untuk terus mengambi dan banyak melakukan kegiatan sosial.
Aplikasi ini ditujukan untuk mempertemukan masyarakat yang ingin memberi bantuan dan membutuhkan bantuan.
Mereka bisa mendapatkan bantuan dari orang-orang yang hendak bederma.
Sebelumnya, Ahok menyebutkan bahwa konsep aplikasi ini seperti e-commerce yang mempertemukan penjual dan pembeli.
Bedanya, yang ditawarkan dalam aplikasi ini adalah bantuan yang dikhususkan untuk manula dan anak-anak, serta penyandang disabilitas.
Melalui akun Twitternya, @basuki_btp, Ahok menyebut aplikasi tersebut saat ini sudah bisa diunduh di Google Play Store untuk OS Android.
"Sekarang aplikasi @IdJangkau sudah bisa di-download di Google Playstore," twit Ahok BTP melalui Twitternya, Selasa (6/8/2019).
Sebelumnya, Ahok menceritakan bahwa dirinya ingin mengabdi untuk bangsa dengan menciptakan aplikasi yang melibatkan anak muda.
"Nah, kenapa sih enggak bikin aplikasi orang yang pengin nyumbang sama orang yang terima sumbangan ketemu. Nah, kami pikir sih aplikasi Jangkau," kata Ahok.
Dengan aplikasi ini, kata Ahok, siapa pun yang memiliki barang atau apa pun untuk disumbangkan dapat bertemu langsung dengan warga yang membutuhkan.