Cerita Serli Dikunci Prada DP Dalam Kamar Sendirian, Hanphone Juga Dibawa Kabur
Serli bersama dengan Prada DP pada malam tanggal 7 Mei 2019. Saat itu Serli menginap bersama Prada DP.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Serli bersama dengan Prada DP pada malam tanggal 7 Mei 2019.
Saat itu Serli menginap bersama Prada DP.
Saat subuh, Serli terbangun dan ternyata Prada DP sudah tidak adalagi di kamar kos itu.
Ternyata malam itu diam-diam DP pergi. Belakangan diketahui bahwa Prada DP pergi untuk bertemu Vera.
Serli terkunci sendirian dalam kamar itu.
Pintu kamar dalam keadaan terkunci dan ia sendirian di dalam kamar itu.
"Handphone saya juga dibawa oleh Deri," kata Serli.
• Serli Masih Punya Pacar Saat Menginap Bersama Prada DP, Ia Dikunci Dalam Kamar Kos di Malam Terakhir
Serli meminta bantuan orang untuk bisa keluar dari kamarnya.
Serli tak tahu kemana perginya Prada DP.
Pada pukul 08.00 Serli menghubungi nomor teleponnya yang dibawa Deri.
Ternyata ponsel Serli dititipkan ke Iqbal atau Putra Baladewa. Iqbal sebelumnya sudah bersaksi di sidang perdana.
Serli sebelumnya mengaku hubungan dirinya dan Prada DP belum pacaran.
Serli juga mengaku sat bertemu dan menginap dengan Prada DP ia masih punya pacar.
Sekarang pun ia masih punya pacar.
Sebelumnya, Prada Deri Pramana (DP) didakwa dengan pembunuhan berencana.
Pada sidang perdana Kamis lalu, Oditur Militer sempat membacakan dakwaan berdasarkan keterangan atau pengakuan dari Prada DP.
Dalam dakwaan yang berisi pengakuan Prada DP itu diketahui pada malam tanggal 7 Mei, Prada DP dan Vera Oktaria bertemu.
Vera saat itu baru saja selesai bekerja dari tempat kerjanya di Indomaret Jl Jenderal Sudirman Palembang.
Lalu Vera Oktaria yang masih berseragam kerja itu bertemu dengan Prada DP.
• Serli Masih Punya Pacar Saat Menginap Bersama Prada DP, Ia Dikunci Dalam Kamar Kos di Malam Terakhir
"Dengan menggunakan seragam indomaret dengan kombinasi warna biru kombinasi merah dan kuning, celana jins warna biru serta memakai warna hitam. Saudara Vera Oktaria membonceng terdakwa dengan menggunakan motor saudar Vera Oktaria menuju arah jembatan Ampera," kata Oditur di persidangan.
Dari sana, Prada DP lalu membawa Vera Oktaria sampai ke luar kota Palembang.
Perhentian pertama di Betung, Banyuasin, sekitar 60 kilometer dari Kota Palembang.
"Sekitar pukul 01.00 saudari Vera Oktaria beristirahat makan sahur di Betung. Selesai makan sahur, saudari Vera Oktaria mengajak terdakwa pulang namun menolak dan mengajak melanjutkan perjalanan ke arah Sungai Lilin," kata Oditur.
• Serli Masih Punya Pacar Saat Menginap Bersama Prada DP, Ia Dikunci Dalam Kamar Kos di Malam Terakhir
Dalih Prada DP mengajak ke Sungai Lilin untuk menemui bibinya. Jarak Betung ke Sungai Lilin Musi Banyuasin (Muba) sekitar 1 jam perjalanan.
Namun sesampai di Sungai Lilin, Prada DP mengaku lupa dimana rumah bibinya itu sementara Vera khawatir karena sudah larut malam.
Akhirnya Prada DP mengajak masuk ke penginapan Sahabat Mulya di Sungai Lilin itu.
Di sanalah pembunuhan itu terjadi. Prada DP membunuh setelah keduanya cekcok.
Bermula dari Vera yang tak mau memberikan nomor nomor sandi untuk membuka ponsel.
"Padahal sesuai perjanjian, sandi yang akan dipakai adalah tanggal jadian antara saudari Vera Oktaria dan terdakwa yaitu 091114," katanya.
Keduanya lalu bertengkar. Menurut pengakuan Prada DP yang dibacakan dalam surat dakwaan saat itu Vera Oktaria bilang ia sudah hamil dua bulan.
"Mendengar perkataan tersebut, terdakwa yang sudah menyimpan rasa curiga menjadi emosi menjambak dengan tangan kanan dan membenturkannya ke tembok sebanyak satu kali," kata Oditur.
Melihat Vera melawan, Prada DP lalu membenturkannya berkali-kali sampai Vera Oktaria lemas.
Tak sampai disitu lalu Prada DP membekap Vera Oktaria dengan bantal selama lebih dari 5 menit sampai meninggal dunia.
• Serli Masih Punya Pacar Saat Menginap Bersama Prada DP, Ia Dikunci Dalam Kamar Kos di Malam Terakhir
Kejadian mutilasi Vera Oktaria Oleh Prada DP tersebut terjadi di Penginapan Sahabat Mulia Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba, Sumatera Selatan pada Jumat (10/7/2019) lalu.
Pada surat dakwaan yang disampaikan Oditur, disebut nama Imam yang menyuruh untuk membakar mayat Vera Octaria kasir minimarket.
"Itu kan dalam dakwaan Imam nyuruh terdakwa bakar mayat korban 'bakar bae ujinyo'," terang Mayor Chk Darwin Butar Butar SH sebagai Oditur, saat ditemui usai sidang.
Namun, Imam tak bisa hadir dipersidangan karena telah meninggal dunia.
Prada DP menangis. (MA FAJRI)
"Tapi dia sudah meninggal, makanya dalam dakwaan itu dalam kurung meninggal dunia. Kalau masih hidup dia yang pertama kali kita hadirkan sebagai saksi utama," lanjutnya
"Mungkin itu salah satu upaya terdakwa untuk menghilangkan jejak usai membunuh, karena jiwanya saat itu lagi kalut," tambahnya
Mengingat persidangan akan terus berjalan, tak banyak yang diceritakan oleh Darwin.
"Meninggalnya Imam karena apa, saya tidak bisa memastikan, nanti kita dalami dipersidangan saja, selasa nanti," tandasnya.
Sebelumnya Sejumlah fakta terungkap pada sidang perdana Prada Deri Permana atau Prada DP yang digelar di Pengadilan Militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (1/8/2019).
• Serli Masih Punya Pacar Saat Menginap Bersama Prada DP, Ia Dikunci Dalam Kamar Kos di Malam Terakhir
Dalam dakwaan yang dibacakan Mayor D. Butar Butar yang bertindak sebagai salah satu Oditur, diketahui
bahwa terdakwa telah berencana untuk membunuh Vera Oktaria (21) yang tak lain merupakan kekasihnya sendiri.
Hal itulah yang menjadi dasar nekatnya terdakwa kabur saat menjalani pendidikan kejuruan infantri di Baturaja.
"Terdakwa curiga karena Vera diduga punya hubungan dengan orang lain."
"Terdakwa sudah berencana akan membunuh korban apabila korban ketahuan memiliki hubungan dengan orang lain karena merasa perjuangannya selama 5 tahun sia-sia,"ujar Mayor D. Butar Butar dalam persidangan
Setelah berhasil kabur dari pendidikannya, terdakwa mengajak korban untuk pergi ke sungai lilin Musi Banyuasin Sumatera Selatan.
• Serli Masih Punya Pacar Saat Menginap Bersama Prada DP, Ia Dikunci Dalam Kamar Kos di Malam Terakhir