Video Calon Taruna Akmil Keturunan Perancis, Bikin Kagum Ternyata Panglima TNI Jago Bahasa Perancis

Sebuah video yang menunjukkan seorang peserta keturunan Perancis mengikuti seleksi Pantukhir Akademi Militer.

Editor: Prawira Maulana

TRIBUNSUMSEL.COM - Sebuah video yang menunjukkan seorang peserta keturunan Perancis mengikuti seleksi Pantukhir Akademi Militer. 

Yang membuat berdecak kagum, dalam video itu tampak Panglima TNI Hadi Tjahjanto mewawancarai calon taruna bernama Ananda Enzo itu dengan bahasa Perancis.

Video itu diunggah salah satunya oleh akun instagram @tnilovers18. Dalam video menunjukkan begitu fasihnya Panglima TNI berbicara dalam bahasa Perancis. 

Saat proses seleksi Pantukhir, pria yang akrab disapa Enzo dipanggil oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto.

Ayahnya Enzo asli Paris, Perancis, dan ibunya warga Sumatera Utara. 

Enzo lahir di Paris, dan menghabiskan masa sekolah dasarnya di Perancis. 

Dia kemudian datang ke Indonesia di usia SMP. 

Enzo, pria keturunan Prancis saat mengikut seleksi Akademi Militer. Dia tengah dikelilingi para jenderal saat seleksi pantukhir.
Enzo, pria keturunan Prancis saat mengikut seleksi Akademi Militer. Dia tengah dikelilingi para jenderal saat seleksi pantukhir. (Instagram @tnilovers18)

Enzo kemudian memilih mendaftar sebagai Taruna Akademi Militer, dan lolos sampai seleksi Pantukhir di mana ia diwawancara langsung oleh Panglima TNI Hadi Tjahjanto. 

Enzo mengakhiri wawancaranya dengan Panglima TNI Hadi Tjahjanto dengan mengaku ingin menjadi Prajurit Komando alias Kopassus. 

Enzo juga memiliki banyak kelebihan, antara lain kemampuan fisiknya yang di atas standar TNI. 

Kemudian Enzo juga mampu berbicara dalam 4 bahasa, yakni Inggris, Prancis, Italia, dan Arab Saudi. 

Enzo kini diketahui sudah lolos ke Akademi Militer dan sedang mengikuti pendidikan Calon Taruna di Akademi Militer. 

Simak wawancara Enzo selengkapnya oleh Panglima TNI:

Ya, Akademi Militer merupakan salah satu jalur untuk menjadi prajurit TNI AD di Indonesia. 

Lulusan Akmil akan dididik selama 4 tahun di Magelang. 

Setelah lulus, para lulusan Akmil akan memiliki pangkat Letnan Dua (Letda). 

Jebolan Akmil di Indonesia sudah banyak yang menjadi Panglima TNI, bahkan ada pula yang kemudian memiliki karir politik gemilang. 

Beberapa lulusan Akmil yang kemudian memiliki karir politik gemilang, antara lain Susilo Bambang Yudhoyono, dan Prabowo Subianto.

Tiap Tahun 4000 Orang Gagal Akmil

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat, Rukman Ahmad, mengatakan seleksi masuk Akademi Militer (Akmil) dilakukan secara ketat.

Sebelum bisa lolos, katanya, para calon taruna (sebutan bagi peserta seleksi) mesti lebih dulu melewati serangkaian tes di dua lokasi.

Pertama di Komando Daerah Militer (Kodam) atau tingkat provinsi. Tes yang dijalani, antara lain, administrasi nilai mata pelajaran, kesehatan, psikotes, tes tulis, serta Pantukhir.

Setelah lolos tes di tingkat  Kodam, calon taruna kembali diseleksi di tingkat pusat, yakni di Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.

Karena ketatnya seleksi, setiap tahun sebanyak 3.800 - 4.000 pendaftar gagal masuk Akmil.

Akmil adalah sekolah calon perwira angkatan darat dengan lama pendidikan empat tahun.

Lulusan Akmil bisa cepat menjadi perwira dan mendapat pangkat Letnan Dua. 

(Warta Kota)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved