Berita Viral
Kenalan Yuk Sama Briptu Ima, Polwan Cantik Pertama yang Diutus Polri pada Program Kemanusiaan PBB
TRIBUNSUMSEL.COM - Kenalan Yuk Sama Briptu Ima, Polwan Cantik Pertama yang Diutus Polri pada Program Kemanusiaan PBB
Penulis: Euis Ratna Sari | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Kenalan Yuk Sama Briptu Ima, Polwan Cantik Pertama yang Diutus Polri pada Program Kemanusiaan PBB
Pilihan menjadi seorang abdi negara memang membutuhkan sosok yang tangguh dan pemberani.
Jika wanita kerap dianggap sosok manusia yang lemah dan tak berjiwa ksatria.
Tentu saja anggapan itu harus ditepis dan dibuang jauh-jauh.
Di Indonesia, polisi wanita merupakan sebagian dari banyak wanita yang tangguh dan pemberani.
Tak hanya dua hal itu saja, Polisi Wanita (Polwan) kini tetap memiliki pancaran pesona yang tak kalah memukau.
Berparas cantik namun tetap gigih dalam menjalani pekerjaannya sebagai abdi negara.
Sosok wanita cantik bernama Hikma Nur Syafa alias Briptu Ima baru-baru ini tengah viral di media sosial.
Bukan karena cantik dan sekedar bekerja sebagai abdi negara atau polisi wanita.
Briptu Ima viral berkat prestasi dan profesi yang baru ini digelutinya.
Biptu Ima sebetulnya sudah menjadi seorang Polwan sejak tahun 2013 lalu, Bantul, Yogyakarta.
Wanita pemilik senyumnya yang manis ini sebelumnya mengenyam pendidikan di Universitas Gajah Mada (UGM) selama satu tahun.
Yakin dan selalu didukung oleh ibunya, Briptu Ima lantas memutuskan untuk menjadi Polwan.
Yang lebih menarik adalah, Briptu Ima terpilih menjadi Polwan pertama yang diutus Polri untuk menjalankan misi kemanusiaan PBB di kawasan Bangul, Afrika Tengah.
Bukan cara instan, Briptu Ima pun harus melewati beberapa tahapan untuk berhasil lolos pada misi kemanusiaan tersebut.
Briptu Ima harus melewati ujian seperti tes jasmani, kejiwaan, bahasa, dan sejumlah tes lainnya.
Meski berpenampilan mengenakan hijab, faktanya Briptu Ima tak pernah merasa hal itu menjadi penghalang tugasnya.
Selama bertugas di Bangul, Briptu Ima tentu mendapatkan jatah cuti libur selama 21 hari dalam satu tahun.
Itu dimanfaatkannya untuk menikmati perjalanan ke Eropa dan tidak kembali pulang ke rumah.
Briptu Ima akan kembali ke Indonesia saat misinya selesai pada tahun 2020 mendatang.