Rasio Elektrifikasi di Sumsel Capai 94,47 Persen

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah, Unit Induk Pembangkitan dan Unit Induk Pembangunan di wilayah Sumatera Bagian Selatan menggelar Dinner Gathering

Editor: Ray Happyeni
TRIBUNSUMSEL/NANDO DAVINCI
Rachmanoe Indarto General Manager PT PLN unit induk pembangkitan Sumbagsel (kanan) dan Daryono GM PT PLN unit induk wilayah S2JB 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG --- PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah, Unit Induk Pembangkitan dan Unit Induk Pembangunan di wilayah Sumatera Bagian Selatan menggelar Dinner Gathering di Ballroom Hotel Arista Palembang. Acara ini dihadiri rombongan Komisi VII DPR RI yang sedang reses di Sumsel diketuai Muhammad Nasir, Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera beserta Jajaran Managemen PLN, serta para pimpinan perusahaan pembangkit listrik swasta di lingkup Sumsel dan sekitarnya, Senin (29/7/2019) malam.

Dalam kesempatan ini Direktur Bisnis PLN Regional Sumatera, Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan kondisi kelistrikan di Sumatera pada umumnya serta khususnya di Sumsel.

"Saat ini Daya Mampu PLN berada di angka 1.933 megawatt sedangkan beban kelistrikan sebesar 907 megawatt, sehingga di Sumsel terdapat reserve margin 53 persen," tuturnya.

"Dengan kondisi ini, artinya kondisi kelistrikan di Sumsel dalam posisi sangat cukup, dan siap mendukung pertumbuhan bisnis dan investasi di provinsi ini," ucapnya.

Ia menambahkan sampai dengan medio 2019, Rasio Elektrifikasi (RE) di Sumsel telah mencapai angka 94,47 persen dari 3.229 desa dan ditargetkan akan dibangun listrik desa sebanyak 45 desa sampai dengan akhir tahun 2019.

"PLN berkomitmen di tahun 2020, Rasio Elektrifikasi di Provinsi Sumsel tercapai 100 persen" jelasnya.

Ketua Rombongan Komisi VII DPR RI, Muhammad Nasir menyampaikan kunjungan kali ini sebagai bagian dari fungsi pengawasan dari Komisi VII DPR RI.

"Saya berharap kegiatan ini dapat memastikan bahwa segala kebijakan yang dilakukan pemerintah memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama di Provinsi Sumsel," ujarnya.

Ia berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan dan para pimpinan perusahaan agar dalam pengelolaan perusahaan memperhatikan pengelolaan lingkungan yang baik.

"Perusahaan harus memperhatikan pengelolaan limbah agar tidak mencemari lingkungan, kalau ketahuan akan kita tindak tegas", ungkapnya.

Sementara General Manager PT. PLN unit induk wilayah S2JB Daryono menyatakan memang ada beberapa lokasi yang tidak bisa disuplai dari jaringan PLN tetapi akan menggunakan tenaga surya.

"Kita usulkan 29 desa melalui Kementerian ESDM menggunakan listrik tenaga surya, kemudian akan kita gantikan menggunakan listrik PLN secara bertahap jadi saat ini kita gunakan listrik tenaga surya lebih dahulu," tutupnya.

Dalam kesempatan ini hadir sejumlah tamu antara lain Pimpinan DPRD Sumsel, para bupati, pejabat eselon I Kementerian ESDM RI, pejabat eselon I Kementerian LHK RI, pejabat eselon I Kementerian Ristek Dikti, para Kepala Dinas ESDM se-Sumsel, Kepala LAPAN, Kepala BATAN, Kepala BPPT, Kepala BIG, Kepala BAPETEN, Kepala LIPI, Kepala SKK Migas, Direksi PT Pertamina (Persero), Direksi PT PLN (Persero), Komite BPH Migas, Direksi PT Bukit Asam (Persero), Direksi PT OKI Pulp And Paper Milles, Dirut PT Semen Baturaja, dan Dirut PT Pupuk Sriwijaya.(ADV/cr12)

Tags
PLN
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved