Polisi Mulai Siaga 24 Jam di Simpang Macan Lindungan Palembang, Kasus Pemalakan Meresahkan

Terkait pemalakan yang marak terjadi di kawasan Macan Lindungan, pihak Polresta Palembang akan masih terus melakukan penyelidikan.

Editor: Prawira Maulana
Tribun Sumsel/ Lusi Faradila
Nanang gustrianto (32) warga Desa Sebrang Suangi Liuk Kecamatan Pesisir Bukit Kabupaten kerinci menjadi korban pemalakan di Simpang Macan Lindungan Palembang mengadu ke Polresta Palembang, Senin (22/7/2019). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Terkait pemalakan yang marak terjadi di kawasan Macan Lindungan, pihak Polresta Palembang akan masih terus melakukan penyelidikan.

"Kita memang mempunyai target sasaran dan saya belum bisa kasih tahu sekarang yang jelas itu merupakan sasaran kita dan ini merupakan proses dari penyelidikan kita, yang jelas kita lagi menyelidiki kejaidian beberapa waktu yang lalu terkait dengan anggota (polisi) yang melakukan penembakan terhadap pelaku diduga sebagai pemalak dan sekarang lagi diproses yang akan dikaitkan dengan video tersebut," ujar Kapolresta Palembang ditemui usai Shalat Jumat (27/7/2019).

Dikatakan Kapolres, pihaknya terus akan melakukan pengamanan dan telah bekerja sama dengan pihak Polda Sumsel terkait pengamanan

"Memang sudah mempunyai tim gabungan dari Team Anti Bandit (Tekab) Polresta Palembang dan kita juga bersama dengan anggota dari Polda Sumatera Selatan," katanya.

Video : TV Online Indosiar (Live Streaming) Persib vs Bali United di Liga 1 Indonesia, Malam ini

HOAX! Dirlantas Polda Sumsel Pastikan Pesan Whatsapp Biaya Tilang HOAX

Kapolresta pun mengharapkan pemalakan yang terjadi di lampu merah simpang Macan Lindungan tersebut dapat dijadikan sebagai tempat zero pemalakan.

"Kita akan berusaha menjadikan daerah dikawasan Macan Lindungan ini zero pemalak, sehingga para sopir truk akan aman melalui jalan tersebut," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya juga mensiagakan beberapa anggota untuk berjaga ditempat tersebut selama 1x 24 jam.

"Selain anggota kita siaga 24 jam disana, juga sudah ada CCTV di simpang lampu merah macan lindungan," bebernya.

Disinggung terkait daerah mana saya yang menjadi sasaran pemalakan supir truck, dikataknnya untuk saat ini baru daerah Macan Lindungan yang banyak laporan.

"Saat ini kita baru menerima laporan daerah macam lindungan saja, namun kita harapkan daerah lain tidak terjadi pemalakan seperti yang terjadi di macan lindungan tersebut," harapnya.

Sebelumnya, 

Pemalakan Sopir di Simpang Macan Lindungan Kota Palembang masih terjadi.

Padahal baru saja seorang yang diduga pemalak ditembak mati oleh seorang sopir yang belakangan diketahui merupakan anggota polisi.

Sebuah video CCTV yang diduga menggambarkan aksi pemalakan di Simpang Macan Lindungan diunggah oleh akun instagram info @palembang_bedesau dan sejumlah akun instagram info lainnya..

Video itu diunggah semalam.

Dalam video itu tampak bagaimana mengerikannya pemalakan di sana. Ini lebih pada aksi kriminal perampokan.

Dalam video itu tampak pemuda paling sedikit tiga orang mendatangi kabin sopir truk. Mereka diduga meminta uang.

Sopirnya tampak melawan.

Karena melawan, para pemuda itu lantas mengambil senjata tajam.

Ada yang menusuk ada pula yang membacok dengan parang panjang.

Sangat mengerikan.

Saat ini TribunSumsel.com tengah mengusahakan konfirmasi dari Polresta Palembang tentang kebenaran vido ini.
Sebelumnya, 

Ridwan alias Dedek, pria diduga pemalak tewas ditembak Brigadir IP (37  tahun di Simpang Macan Lindungan, Senin (22/7/2019).

Brigpol IP melalui kuasa hukumnya Rozali Nur Muhammad sudah membuat laporan ke Sentra pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang, Senin (22/7/2019) malam, sekitar pukul 20:30 WIB tentang tindak pidana pencurian dan kekerasan (curas)

Adapun kejadian curas tersebut terjadi di Simpang 4 Macan Lindungan Kecamatan IB I Palembang pada Senin (22/7/2019) sekitar pukul 11:00 WIB.

Dalam laporan yang dituliskan, Brigpol IP didekati oleh empat orang.

 FAKTA-FAKTA Pria Ditembak Mati Oleh Sopir Truk di Palembang, di TKP Kerap Ada Pemalakan Hingga Viral

Empat orang itu langsung memukul kaca dan meminta uang sambil menodongkan pisau ke arah Brigpol IP.

Saat itu korban sempat memberitahukan kepada para pelaku bahwa ia merupakan anggota kepolisian.

Namun para pelaku tidak mempercayai hal tersebut dan berkata "ay katek-katek  (ai tidak mungkin), awak sopir nak ngaku polisi" kepada korban.

Kemudian seorang pelaku langsung menghujamkan pisau ke arah Brigpol IP namun tidak kena.

Karena merasa terancam korban lantas mengeluarkan senjata api dinas yang dibawanya, dan mengarahkan kepada pelaku.

Setelah kejadian itu, ketiga pelaku lain langsung melarikan diri.

 Ridwan Ditembak Mati Polisi, Istri Tak Terima Suaminya Disebut Pemalak, Ini Usaha yang Digeluti

Sementara Brigpol IP  langsung mencari pos polisi terdekat untuk melaporkan kejadian tersebut.

Sementara, iyu Kasi Propam Polresta Palembang AKP Makmun mengatakan, usai kejadian, Brig Pol IP mendatangi Polresta Palembang terkait hal tersebut dan berkoordinasi dengan pihak Propam Polresta Palembang.

" Ya benar, yang bersangkutan sudah melapor dan perkara ini sudah di tangan Sat reskrim Polresta Palembang " ujar Kasi Propam Polresta Palembang AKP Makmun saat ditemui diruang kerjanya Selasa (23/7/2019)

Senjata Api Resmi

Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah saat di konfirmasi membenarkan penembakan itu dilakukan oknum Brigpol IP.

Dikatakannya saat itu brigpol IP sedang melaksanakan tugas.

Kemudian ia didatangi oleh beberapa orang pemalak.

Kemudian pemalak tersebut mengeluarkan senjata tajam.

Karena itu yang bersangkutan mengeluarkan senjata api.

"Untuk senpi tersebut resmi dan dia dilengkapi dengan sprint (surat perintah) dan pada saat itu sedang melaksanakan tugas intern," kata Kapolres.

Dikatakan Kapolresta, saat ini pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.

"Untuk lebih jelasnya masih kita dalami dalam proses penyelidikan oleh sat reskrim Polresta Palembang," ujarnya.

Brigpol I sendiri sudah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Propam Polresta Palembang dan telah dimintai keterangan.

" Ya benar, yang bersangkutan sudah melapor dan perkara ini sudah di tangan satreskrim dan apabila terjadi pelanggaran akan ditangani oleh Propam Polda dan Propam Polres OKI" ujar Kasi Propam Polresta Palembang AKP Makmun.

Istri Tolak Ridwan Disebut Pemalak

Tangis Liana tak terbendung. Ia masih tidak menyangka suami tercinta meninggal dengan cara keji.

Liana merupakan istri Ridwan alias Dedek, pria yang tewas ditembak di lampu merah Simpang Macan Lindungan, Senin (22/7/2019).

Kepada TribunSumsel.com yang mewawancarainya, Liana bercerita saat-saat terakhir ia memeluk suaminya sebelum mengembuskan nafas terakhir.

Beberapa saat sebelum peristiwa penembakan itu, sekitar pukul 11.30, seperti biasa Liana menunggu warung milik ia dan suaminya.

Warung itu berlokasi di sekitar lampu merah Simpang Macan Lindungan.

Saat sedang berada di warung, tiba-tiba Liana mendengar suara letusan dari arah lampu merah.

Ia pun bergegas berlari menuju arah letusan di mana warga telah berkerumun di tempat kejadian perkara (TKP).

Betapa terkejutnya Liana, ternyata Ridwan menjadi korban penembakan.

Ia melihat sang suami bersimbah darah tergeletak di aspal.

 Beredar Pesan Ajakan ke Warga Ikut Nikah Massal di PTC Mall Pengantin Diberi Emas Ini Kata Manajemen

“Saya lihat darah keluar dari dada dan mulut suami saya,” tutur Liana saat ditemui di kediamannya di Komplek BSI, Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat (IB) 1, Selasa (23/7/2019).

Ia pun lantas memeluk suami yang saat itu menurutnya sedang sekarat.

“Saya peluk suami saya, saya tuntun mengucapkan kalimat tauhid. Ketika itu suami saya hanya menatap saya, dia tidak bisa berkata apa-apa,” ucap Liana sambil menangis.

Selain terpukul oleh kepergian suami dengan cara ditembak orang tidak dikenal, Liana mengaku keberatan dengan informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan suaminya seorang pemalak.

 Besok Tim Investigasi Khusus Sampaikan Kesimpulan Hasil Pemeriksaan di SMA Taruna Indonesia

“Tidak benar suami saya pemalak. Kami berjualan, ada warung. Tidak pernah suami saya palak orang, kami kerja cari uang dengan cara halal,” tegas Liana dengan tangis semakin menjadi-jadi.

Perempuan lima anak itu pun berharap pelaku penembakan suaminya dihukum sesuai hukum yang berlaku.

“Saya minta hukum ditegakkan seadil-adilnya. Siapapun pelakunya harus dihukum setimpal sesuai perbuatannya,” kata dia.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved