Hari Anti Narkoba Sedunia
Setiap Tahun Selalu Bertambah Kasus Pengguna Narkoba
Dengan adanya Hari Anti Narkoba Internasional itu berarti penanganan terhadap segala jenis narkotika harus dilakukan secara serius
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dengan adanya Hari Anti Narkoba Internasional itu berarti penanganan terhadap segala jenis narkotika harus dilakukan secara serius bukan hanya menjadi masalah nasional bahkan cakupannya seluruh dunia.
Peredaran narkoba yang semakin hari semakin marak menyebabkan pengguna narkoba juga mengalami peningkatan.
Drs Jhon Turman Panjaitan kepala BNN Provinsi Sumatera Selatan menyampaikan peningakatan pengguna narkoba harus cepat dihentikan.
• Ini 3 Besar Zona Merah Peredaran Narkoba di Sumsel, BNN Sumsel Sebut Palembang Nomor Satu
• Kronologi Pembunuhan Tragis di Kisam Tinggi OKU Selatan, Korban Dibunuh saat Sedang Tidur
• TV Online Trans 7 (Link Live Streamingf) MotoGP 2019 di Sirkuit Assen, Belanda Minggu (30/6) Malam
Setiap hari selalu mengalami peningkatan pengguna narkoba, dan setelah ia mengkomsumsi tidak mudah untuk dihentikan.
"Tiap hari pasti ada peningkatan karena zat narkotika itu mengakibatkan ketergantungan, orang yang sudah mengkonsumsi sulit untuk menghentikannya," katanya, Rabu (26/6/2019).
Hingga saat ini masih sangat banyak peredaran narkotika di masyarakat adalah jenis Sabu, Ekstasi, Ganja.
"Terdapat berbagai macam jenis barang terlarang, tetapi hingga saat ini Sabu 32.903.90 gram, Ekstasi 5.439.5 butir dan Ganja 622 gram lah yang paling banyak di amankan oleh petugas," ujarnya.
Dan belakangan ini terdapat narkotika yang sering di salah gunakan oleh anak-anak muda seperti lem aibon, dan bensin.
"Sering terdengar anak-anak menghirup lem dan juga bensin padahal zat yang terkandung tersebut bisa mengakibatkan ketergantungan seperti layaknya narkoba, ini juga yang harus di hindari," ungkapnya.
Dalam upaya perang melawan narkotika melalui demand reduction yaitu tindakan preventif guna memberikan kekebalan kepada masyarakat terhadap penyalahgunaan narkotika.
"Kami juga sudah menjalankan harm reduction yakni pengurangan dampak buruk penggunaan narkotika yaitu suatu cara praktis dalam pendekatan kesehatan masyarakat dan melakukan rehabilitasi terhadap penyalahguna narkoba," tutupnya.
Drs. Jhon Turman Panjaitan kepala BNN Provinsi Sumatera Selatan (kanan), saat menghadiri acara hari anti narkoba internasional 2019 di gedung serba guna Asrama Haji, Rabu (26/6/2019).
