Ternyata Tim Tinju Tyson Fury Selalu Berdoa dan Membaca Surat Al-Fatihah Sebelum Laga, Ini Buktinya

Petinju asal Inggris Tyson Fury alias Gypsy King hari Minggu lalu menjatuhkan Tom Schwraz di ronde ke 2.

Editor: Prawira Maulana
Instagram gypsyking101
Tyson Fury 

TRIBUNSUMSEL.COM  - Petinju asal Inggris Tyson Fury alias Gypsy King hari Minggu lalu menjatuhkan Tom Schwraz di ronde ke 2.

Petinju kelas berat itu sampai saat ini belum terkalahkan dengan catatan rekor tinju profesional 28 menang dan 1 kali seri (28-0-1).

Dari 28 kemenangan itu 20 pertandingan ia menang KO.

Tyson Fury hanya satu kali seri saat melawan Deontay Wilder pada 1 Desember 2018 lalu. Karena seri, Tyson Fury tak berhasil merebut gelar juara kelas berat WBC yang sampai saat ini masih disandang Wilder.

Tyson Fury dan Deontay Wilder saat ini menjadi seteru terbesar di kelas berat.

Sementara Antony Joshua yang juga asal inggris agak sedikit meredup usai dikalahkan KO oleh Andy Ruiz dan kehilangan empat sabuk juara.

Saat ini laga ulang (rematch) antara Tyson Fury vs Deontay Wilder adalah salah satu yang paling ditunggu-tunggu para pengemar tinju dunia.

Ada hal yang menarik seputar Tyson Fury.

Selain kontroversial dengan psywar sebelum laga, ternyata Tyson Fury sangat menghargai keberagaman.

Meski ia dibesarkan dengan keluarga Gypsy yang menganut katolik taat, ia tetap mengahargai keberagaman.

Ini bisa dilihat dari apa yang dilakukan Tyson Fury dan timnya setiap kali sebelum berlaga di atas ring.

Setiap kali sebelum berlaga, di ruang ganti, tim Tyson Fury berdoa dengan dua doa. Pertama doa berdasarkan agama Katolik lalu dengan membaca Al Fatihah untuk agama Islam.

Memang beberapa anggota tim dari Tyson Fury adalah muslim. Sejumlah corner man yang terlibat dengan petinju Naseem Hamed dan Amir Khan memang ada di tim Tyson Fury.

Dalam sejumlah video yang ada, pertama-tama Tyson Fury memimpin doa dalam agama Katolik yang dianutnya.

Lalu kemudian seorang anggota Tim Tyson Fury memimpin doa dengan membaca surat Al Fatihah.

Doa dilakukan meriung membentuk lingkaran manusia.

Pada pertandingan terakhir melawan Tom Schwraz di MGM Arena hari minggu lalu, tim Tyson Fury juga melakukan hal serupa. Berdoa dalam dua agama untuk memfasilitasi agama yang berbeda dari semua orang yang ada di dalam tim Tyson Fury.

Begitu juga saat sebelum melawan Deontay Wilder.

Profil Tyson Fury

Tyson Fury adalah satu dari dua petinju kelas berat asal Inggris yang sangat diidolakan di sana.

Satunya lagi adalah Anthony Joshua yang baru saja kalah dari Andy Ruiz dan kehilangan empat sabuk juara.

Saat ini semua mata sedang tertuju pada Tyson Fury.

Menilik ke belakang, karir Tyson Fury di dunia tinju kelas berat bertambah besar saat ia mampu mengalahkan Wladimir Klitschko pada 28 November 2015.

Sayangnya setelah laga itu ia bermasalah dengan obat-obatan dan laga re-match dengan Klitschko dibatalkan.

Klitschko sendiri akhirnya melawan Anthony Joshua. Joshua menang Ko saat itu dan ma Joshua semakin berkibar.

Saat nama Anthony Joshua berkibar, Tyson Fury malah meredup.

Masalah obat-obatan dan doping membuatnya depresi. Semua gelar yang disandangnya usai mengalahkan Klitschko dicoret.

Prahara doping dan obat-oabatan membuat badan tinju di Ingris British Boxing Board of Control sempat mencabut lisensinya.

Akhirnya pada 10 Januari 2018 ia mengumumkan akan kembali naik ring setelah mengajukan lisensi ulang.

Di tahun 2018, ia dua kali naik ring dan mengalahkan Sefer Seferi dan Francesco Pianeta.

Terakhir ia menantang WIlder dan berakhir imbang.

Usai imbang melawan Wilder, baik Tyson dan Wilder sama-sama memanggil nama Anthony Joshua untuk bertanding.

Fury bahkan mengatai Joshua dengan sebutan Chicken alias ayam yang diasosiasikan dengan kata pengecut.

Saat Joshua kalah dari Andy Ruiz jr, bukan main pula pedasnya komentar Tyson Fury dan Deontay Wilder mengejek Anthony Joshua.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved