Prada DP Ditangkap

Inilah Pengakuan Lengkap Versi Prada Deri Permana (DP), Mulai dari Takut Menikah Sampai Kalut  

Kapendam II/Sriwijaya, Kol Inf Djohan Darmawan didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II/Swj Kol Inf Safta F

Penulis: Irkandi Gandi Pratama | Editor: Prawira Maulana
IRKANDI
Tersangka Prada DP saat digiring untuk konferensi pers. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kapendam II/Sriwijaya, Kol Inf Djohan Darmawan didampingi Danpomdam Kol CPM Donald Siagian dan Asintel Kasdam II/Swj Kol Inf Safta F, gelar jumpa pers di Markas Pomdam II/Swj, Jalan Merdeka Palembang, Jumat (15/6).

Mereka memaparkan kronologi pembunuhan yang dilakukan Prada Deri Pramana terhadap Vera Oktaria. Ini berdsarkan pengakuan dari Prada DP.

Prada DP baru dilantik menjadi anggota TNI.

"Tanggal 8 Mei DP (Deri Pramana) dan Vera masuk hotel (Sahabat Mulya) Sungai Lilin, Muba. Terjadi percekcokan karena Fera minta dinikahi, karena sudah lama punya hubungan sejak SMA, untuk minta kepastian," terang Kapendam.

"Mengingat Deri masih terikat dinas di TNI, dia tidak siap (menikah), setelah cekcok pada dini hari Deri membekap Fera, dalam hal ini singkat cerita setelah dibekap korban meninggal, setelah tau meninggal, dia (Deri) cari alat berupaya untuk hilangkan jejak jasad Fera dan ditemukan gergaji untuk mutilasi," lanjutnya

Setelah itu Prada DP keluar beli koper saat kembali ke penginapan dilihat oleh petugas penginapan Sahabat Mulya.

Namun jasad korban tidak sampai masuk ke dalam koper itu.

"Dalam Kondisi jiwa yang kalut, ia meninggalkan hotel itu pada sore hari termasuk jenazah Vera, hingga Deri menuju pasar dan berlanjut menuju Lampung," katanya.

Hingga akhirnya, selama diperjalanan tersangka berkomunikasi dengan penumpang lainnya bahwa ia mengatakan ingin belajar ilmu Agama dan diarahkan ke sebuah padepokan di Banten

"Mulai tanggal 10 mei, sampai tertangkapnya Deri kemarin (13/6) dia berada di Padepokan Monghiang Banten milik haji Syar'i, selama itu pemilik tidak tahu kalau tersangka merupakan oknum TNI yang dicari petugas Kodam II/Swj saat ini," jelas Kapendam.

Usai jumpa pers, tersangka Prada Deri Pramana dihadirkan, terlihat mengenakan pakaian kuning dan kepala Plotos.

Saat itu dia hanya tertunduk seperti tidak ingin memperlihatkan wajahnya serta tidak ada sepatah katapun yang sampaikan, tak berselang lama dia dibawa kembali oleh angota TNI yang mengawalnya untuk diamankan.

Sementara itu, usai jumpa pers Danpomdam Kol CPM Donald Siagian, di sela waktunya mengatakan, korban mengaku hamil dan minta dinikahi, sehingga terjadilah keributan sampai akhirnya korban dibunuh.

"Korban mengaku hamil dua bulan dan minta dinikahi oleh pelaku, akhirnya terjadi keributan kita-kira 10 menit antara korban dan pelaku, karena yang bersangkutan masih dalam tahap pendidikan kejuruan (Dikjur), tersangka tidak siap (menikah), sehingga korban dibekap sampai akhirnya meninggal," kata Donald

"Tapi itu penyidikan sementara, dan masih akan ada pengembangan, saksi juga akan dimintai keterangan lagi," tutupnya.

Keterangan dari Prada DP ini berbeda dengan hasil visum polisi yang menyatakan tidak ada hubungan seksual dan membantah korban hamil.

Sejumlah saksi juga mengatakan bahwa sebenarnya Vera Oktaria sudah tak mau lagi berhubungan dengan Prada DP dan minta putus hubungan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved