Selama Ramadan Konsumsi Ikan Palembang Capai 17 Ton Sehari

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Selama bulan Ramadan, Dinas perikanan Kota Palembang mencatat permintaan akan kebutuhan ikan meningkat.

Hal ini dipengaruhi konsumsi makanan olahan ikan seperti pempek, tekwan dan sejenisnya meningkat.

Kepala Dinas Perikanan Kota Palembang, Aprizal Hasyim mengatakan pihaknya mengaku permintaan selama Ramadan meningkat.

"Seperti permintaan ikan gabus yang paling banyak. Kita juga sudah mengantisipasi sejak awal ramadan," ungkap dia, Kamis (6/6/2019).

Kata dia, pihaknya mendatangkan stok ikan gabus terutama dari kabupaten OKI, OI dan Banyuasin.

"Ya, karena kalau daerah sana masih cukup banyak ikan gabusnya karena sungai sangai belum terkontaminasi seperti disini,"ungkap dia.

Afrizal menjelaskan untuk di Palembang sudah cukup langka mencari ikan gabus.

Selain kondisi sungai yang sudah mulai terkontaminasi juga untuk membudidayakan ikan gabus ini sedikit sulit dari ikan yang lain seperti ikan lele.

"Kalau untuk budidaya ikan gabus memang susah. Beda hal dengan ikan lele yang banyak rumah tangga membudidayakannya," beber Afrizal.

Sementara untuk ikan belida sendiri, ia menjelaskan juga sudah sangat langka sekali.

Ia mengatakan saat ini ikan belida juga sudah termasuk salah satu jenis ikan yang dilindungi.

"Orang-orang yang menangkap ikan di sungai musi ini saja sangat jarang bisa mendapatkan ikan belida," kata dia.

Aprizal menjelaskan kebutuhan konsumsi ikan per hari di Kota Palembang yakni sebanyak kurang lebih 15 ton untuk semua jenis ikan dan selama bulan puasa meningkat hingga 17 ton per hari.

"Untuk ikan lele permintaan perhari bisa 5 ton karena banyak pedagang pecel lele dan alhamdulilah bisa terpenuhi," jelasnya.

Sama hal juga dengan ikan gurame, nila kebutuhannya kurang lebih sama seperti ikan lele.

"Kalau ikan gabus ini perhari bisa 2 ton. Dan terus meningkat selama bulan puasa hingga menjelang lebaran," pungkas dia.