Berita Selebriti

5 Film Indie ini Raih Penghargaan Internasional, ada yang Dibintangi Nicolas Saputra

5 Film Indie ini Berhasil Meraih Penghargaan Internasional, ada yang Dibintangi Nicolas Saputra

Penulis: Euis Ratna Sari | Editor: M. Syah Beni
CineTariz
Tabula Rasa 

TRIBUNSUMSEL.COM - 5 Film Indie ini Berhasil Meraih Penghargaan Internasional, ada yang Dibintangi Nicolas Saputra.

Indonesia memang tak kekurangan bakat dalam industri seni perfilman.

Tak hanya menghasilkan film komersil yang ditonton secara nasional.

Namun banyak pula sejumlah film indie Indonesia yang bagus dan sangat menarik untuk ditonton.

Namun sayang, meski film-film indie ini menghasilkan karya yang bagus, sayangnya film indie memang sedikit sulit untuk diakses.

Meski tak bisa diakses dengan mudah, bukan berarti film indie ini tak bisa dinikmati.

Walaupun tak terpantau secara nasional, namun beberapa film indie hasil anak Indonesia berhasil go internasional.

Hebatnya lagi, meskipun jarang dikenal di Indonesia, film-film ini berhasil meraih penghargaan di tingkat internasional.

Berikut 5 film indie Indonesia yang berhasil meraih penghargaan di tingkat internasional.

1. Ziarah

Film Ziarah merupakan salah satu hasil karya anak bangsa Indonesia.

Cerita film Ziarah berpusat pada perjalanan Mbak Sri mencari makam asli mendiang suaminya, Prawiro, yang meninggal saat perang.

Selama ini, Mbah Sri tahunya makam suaminya adalah sebuah gundukan tanah yang di atasnya ada bambu runcing dan bendera.

Dari penuturan salah seorang veteran perang, Mbah Sri pun memulai perjalanannya, meski harus berkali-kali berganti kendaraan umum, berjalan kaki melewati lembah dan bukit, bahkan harus menyeberangi sungai.

Film Ziarah berhasil memenangkan dua kategori dari empat nominasi di ajang ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) di Kuching, Serawak, Malaysia.

Dua kategori tersebut adalah Best Screenplay dan Special Jury Award. Untuk Special Jury Award, ada film Indonesia lain yang ikut menang, yaitu Solo, Solitude (Istirahatlah Kata-Kata).

Sebelumnya, Ziarah juga menjadi film feature terbaik di ajang Samaindanaw Asian Film Festival 2016 di Filipina.

2. Solo, Solitude (Istirahatlah kata-kata)

Solo, Solitude (Istirahatlah kata-kata)
Solo, Solitude (Istirahatlah kata-kata) (youtube)

Film ini mengakat kisah hidup tentang Wiji Thukul.

Film ini banyak meraih penghargaan di ajang internasional.

Sebut saja penghargaan untuk Film Terbaik di Jogja – NETPAC Asian Film Festival.

Film ini juga diikutsertakan dalam kompetisi film Vladivostok Film Festival – Rusia, Hamburg International Film Festival – Jerman, dan QCinema Film Festival di Filipina.

Enggak cuma di Indonesia, kisah hidup Wiji Thukul ini juga ditayangkan di berbagai festival film Internasional, seperti di Locarno – Swiss, Toronto – Kanada, dan di Busan International Film Festival, Korea Selatan.

3. Tabula Rasa

Tabula Rasa
Tabula Rasa (CineTariz)

Tabula Rasa tentang pria asal Papua yang becita-cita menjadi atlet sepakbola.

Meski memiliki bakat yang luar biasa, nyatanya pria tersebut gagal dan malah menemukan bakat lain.

Pria asal Papua tersebut malah mendapatkan kesuksesan di bidang Kuliner.

Film yang diproduksi tahun 2014 ini ikut bersaing dalam kategori Cannes Market Screening dan tayang di Cannes Film Festival.

4. Seeking Soulmate

Seeking Soulmate
Seeking Soulmate (Tunaikita)

Film ini merupakan cerita tentang satu geng yang masih jomblo.

Mereka pun membahas permasalahan yang menyebabkan mereka masih jomblo, meski sudah dewasa dan punya pekerjaan keren.

Ceritanya memang simpel tapi ngena banget, karena bisa saja kita alami langsung.

Film komedi ini merupakan jebolan kompetisi LA Indie Movie 2015.

Dan, Seeking Soulmate juga berhasil meraih penghargaan di Balinale International Film Festival 2016.

5. Postcard From The Zoo

Postcard From The Zoo
Postcard From The Zoo (The Science of Life)

Film yang dirilis tahun 2012 ini berhasil memenangkan banyak penghargaan internasional.

Salah satunya The 62nd Berlin Film Festival dan jadi salah satu film unggulan di Berlinale.

Dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Ladya Cheryl, film ini bercerita tentang Luna yang ditinggalkan orangtuanya di kebun binatang, dan akhirnya dibesarkan oleh para trainer yang bekerja di sana.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved