Berita Selebriti
Cerita Mayangsari Pernah Diusir Keluarga Bambang Trihatmodjo Saat Melayat Soeharto, Halimah Bungkam
Kemesraan Mayangsari dan sang suami Bambang Trihatmodjo bak pasangan baru.Keduanya kerap membagikan kemesraan itu lewat media sosial sang penyanyi
Penulis: Mochamad Krisnariansyah | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kemesraan Mayangsari dan sang suami Bambang Trihatmodjo bak pasangan baru.
Keduanya kerap membagikan kemesraan itu lewat media sosial sang penyanyi
Seperto ketika keduanya tak canggung berpose mesra di sela-sela liburan mereka ke Amerika di awal tahun 2019 lalu.
Dalam foto yang diunggah Mayangsari, terlihat ia tampak sumringah saat berfoto dengan sang suami.
Mayangsari juga tak segan memberikan kecupan manis di pipi Bambang Trihatmodjo.

Melalui keterangan foto, Mayangsari menuliskan kata-kata yang tak kalah romantis.
"With my 'serious man' ???? I Love U to the moon and back," tulis Mayangsari pada 7 Januari 2019 dilansir dari Grid ID
Meski kini terlihat mesra, tak disangka Mayangsari pernah diusir dari rumah Cendana saat melayat Soeharto.
Melihat berkas NOVA 2008, saat Soeharto meninggal di 27 Januari 2008 silam, Mayangsari nekat menyambangi keluarga Cendana bersama Bambang Trihatmodjo dan putrinya.
Entah apa yang ada di benak Mayangsari, sebagai menantu yang baik mungkin ia ingin memanjatkan doa terakhirnya buat Soeharto.
Apalagi buah hatinya, Khirani Siti Hartina Trihatmodjo belum pernah melihat Eyangnya secara langsung.
Kendati demikian, Mayangsari pun memberanikan diri menyambangi Rumah Cendana.
Dalam rekaman kamera media elektronik, Mayangsari terlihat duduk sambil menundukan muka di depan jenazah Soeharto.
Di balik peristiwa sensasional itu muncul cerita, bahwa kedatangan Mayangsari tak dikehendaki dua putri Soeharto, Titiek dan Mamiek.
Dengan terang-terangan, mereka pun langsung mengusir Mayangsari.
Menurut seorang saksi mata yang meminta identitasnya dirahasiakan, Mayangsari datang ke rumah mantan orang nomor satu di Indonesia itu sekitar pukul 22.00.
Saat itu doa-doa untuk almarhum masih berlangsung dengan khusyuk.
Di depan jenazah masih bersimpuh Tommy, Titiek dan Mamiek, sementara Tutut dan Sigit sedang melakukan aktivitas lain.

Begitu pula dengan Halimah, (mantan) istri Bambang, yang sedang makan malam di rumah, lalan Tanjung, yang tak jauh dari rumah duka.
Tanpa diduga, di antara pelayat yang terus berdatangan terlihat Mayangsari bersama Bambang Trihatmodjo.
Kehadiran Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo langsung mendapat perhatian Mamiek dan Titiek.
Kedua saudara Bambang Trihatmodjo itu langsung berdiri dan mendatangi Mayangsari.
Mereka meminta Mayangsari agar segera keluar dari rumah itu.
"'Pergi dari sini!', kata Mamiek setengah membentak," cerita saksi mata yang dekat dengan Keluarga Cendana itu.
Melihat reaksi tersebut, Bambang Trihatmodjo turun tangan dan sempat terjadi perdebatan.
Bambang Trihatmodjo pun berhasil membujuk Titiek dan Mamiek agar memberi kesempatan Mayangsari untuk bersimpuh di sisi jenazah Soeharto.
"Kejadiannya cepat sekali. Paling beberapa menit saja," lanjut si sumber.
Meski insiden itu terjadi singkat, ribut-ribut itu langsung diketahui Halimah setelah seseorang memberi tahunya lewat telepon.
Apa reaksi Halimah? "Dia cuma bilang, kok senang sekali membuat sensasi saat orang khidmat mendoakan Bapak."
Masih kata sumber tadi, selama perjalanan menuju Solo tempat Pak Harto dimakamkan.
Halimah bungkam dan tak mau menyinggung kedatangan Mayangsari bersama Bambang dan anaknya.
"Dia tidak mau terganggu oleh sensasi murahan tersebut.
Mayang telah merusak kekhidmatan, hal yang tidak bakalan dilakukan oleh seorang Halimah."
Untunglah, saat pemakaman seluruh keluarga besar Soeharto meninggalkan semua persoalan mereka dan bahu-membahu untuk mengantar Soeharto terakhir kalinya.
(*)