Hidayah Ramadan, Kisah Lois Pemuda 20 Tahun Ajak Orangtua Masuk Islam Demi Surga
Pemuda 20 tahun ini mengaku bangga dapat mengajak kedua orang tuanya, Ateng alias Suyono dan Ong Mei Lu memeluk agama Islam.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Senyum sumringah terpancar dari raut wajah Lois Fernando.
Pemuda 20 tahun ini mengaku bangga dapat mengajak kedua orang tuanya, Ateng alias Suyono dan Ong Mei Lu memeluk agama Islam.
Ketiganya mengucap dua kalimat syahadat di Masjid Al-Islam Muhammad Cheng Hoo Palembang, Jumat (10/5/2019).
Tiga anggota keluarga ini secara bergantian mengucap dua kalimat syahadat dipandu Ketua DPW Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel, H. Ahmad Affandi.
Dimulai dari Lois Fernando, dilanjutkan ayahnya Suyono alias Ateng, lalu sang ibunda Ong Mei Lu mengucap dua kalimat syahadat dengan khidmat.
• Satu Keluarga Masuk Islam (Mualaf) di Palembang, Ayah Ibu dan Anak Ucap Syahadat di Masjid Cheng Ho
• Satu Keluarga Masuk Islam (Mualaf) di Palembang, Ayah Ibu dan Anak Ucap Syahadat di Masjid Cheng Ho
"Saya senang dapat menjadi mualaf bersama keluarga saya," kata Lois usai prosesi menjadi mualaf.
Baginya, Islam adalah agama yang indah sehingga membuatnya tergugah menjadi seorang muslim.
"Enak saya melihatnya (agama Islam). Ada orang azan bagus, ada orang ngaji bagus," ucap pemuda 20 tahun itu.
Kecintaan Lois pada Islam ia tunjukkan dengan berpuasa di bulan Ramadan 1440 Hijriah tahun ini.
Sebelum resmi menjadi muslim, Lois mengaku sudah tiga hari terakhir berpuasa.
"Saya sudah dua hari berpuasa, tiga hari sama hari ini. Awalnya tidak kuat puasa, pas jam 5 sore mulai terasa lapar sekali," ungkap Lois.
"Tapi setelah dijalani, indah sekali berpuasa. Insya Allah saya puasa penuh hingga akhir Ramadan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, memasuki hari ke-5 puasa satu keluaraga Ateng alias Suyono yang merupakan ayah, Ong Mei Lu yang merupakan ibu dan Lois Fernando sang anak, secara bergantian mengucap dua kalimat syahadat dibimbing H Ahmad Affandi, Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel, di Masjid Cheng Ho Sriwijaya. Jum'at (10/5/19).
Kepada Tribun Sumsel Ong Mei Lu menceritakan sudah cukup lama mengenal agama Islam dan memiliki keinginan untuk menjadi seorang muslim.
Namun keinginan itu semakin kuat saat anak keduanya yang terlebih dahulu masuk islam mau mengajaknya ke syurga.
• Satu Keluarga Masuk Islam (Mualaf) di Palembang, Ayah Ibu dan Anak Ucap Syahadat di Masjid Cheng Ho
• Hidayah Taipan Hermanto Wijaya Masuk Islam, Saya Belajar Puasa, Mungkin Tahun Ini Belum Penuh Dulu
"Saya memang sudah lama mau masuk islam karena lingkungan dan kakak kandung saya juga sudah islam, tapi saya masih bingung saya harus seperti apa," ceritanya.
"Seperti belum ada keberanian saat itu, hingga akhirnya anak kedua saya yang telah dulu menjadi seorang muslim ngomong secara pribadi sama saya, 'Ma aku mau ajak mama sama papa ke syurga," ceritanya lagi sambil menahan tangis harunya.
Lanjut Ong Mei Lu akhirnya semakin kuat keinginannya dan memberanikan untuk bertanya dan belajar apa itu islam.
"Sejak saat itu saya bertanya sama anak awalnya bagaimana, sama kakak saya dan diberi saran dan baca buku bahkan saya nonton ceramah," lanjutnya.
"Dan alhamdullilah saya dan keluarga bisa menjadi seorang muslim hari ini, masih harus banyak belajar lagi seperti puasa sholat dan mengaji," tambahnya.
Saat ditanya mengenai prosesi pengucapan lafafz dua kalimat syahadat Ong Mei Lu mengaku gugup namun lega.
"Gugup sekali berbulan-bulan saya belajar pengucapan dua kalimat syahadat, dan alhamdulluilah selesai dan saya sangat lega rasa seperti melepas beban," tutupnya.