4 Hal Harus Diperhatikan Orangtua Sebelum Anak Masuk Sekolah Dasar (SD), Jangan Memaksa
Psikolog Anrilia EM Ningdyah PhD mengatakan, ada banyak hal yang harus diperhatikan orangtua jika ingin menyekolahkan anak di sekolah dasar
Penulis: Hartati |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post menggelar seminar parenting pengasuhan yang mengoptimalkan kemampuan tumbuh kembang anak usia dini bersama JM Group dan Wardah di Grand Atiyasa Convention Center Palembang, Sabtu (27/4/2019).
Psikolog Anrilia EM Ningdyah PhD mengatakan, ada banyak hal yang harus diperhatikan orangtua jika ingin menyekolahkan anak di sekolah dasar.
Pertama: Anak harus mandiri. Ini sangat penting karena jika anak tidak mandiri maka akan berdampak buruk pada anak.
Anak jika tidak mandiri sulit untuk belajar karena anak minta agar orangtuanya, pengasuh atau asisten agar ditunggui di dalam kelas, tidak ingin dilepas selalu bergelayut pada pengasuhnya.
Anak harus mandiri mulai dari membersihkan diri jika buang air kecil dan besar.
Sebab jika tidak mandiri maka anak akan dipegang orang lain dan orangtua pastinya tidak mau anaknya dipegang orang lain.
Ini juga bagian dari pendidikan seksual sini bahwa bagian sensitif tidak boleh dipegang orang lain, begitu juga sebaliknya tidak boleh juga memegang bagian sensitif orang lain.
Selain itu kemandirian sangat dibutuhkan karena saat ini jam sekolah anak lama sehingga anak harus bisa makan sendiri. Jika anak masih makan disuapin maka ini akan menjadi kesulitan sendiri.
• Optimalkan Kemampuan Tumbuh Kembang Anak, Sripo-Tribun Gelar Seminar Parenting
Anak tidak bisa makan sehingga konsentrasinya akan terganggu karena lapar. Kukurangan nutrisi dan menghambat tumbuh kembang anak.
Saat membawakan bekal, anak orangtuanya harus memperhatikan porsinya. Bawakan anak porsi makan sesuai kebutuhannya.
Jangan memberikan bekal ukuran "segunung" karena anak panik melihat temannya sudah menyelesaikan makanan sehingga memungkinkan anak enggan makan atau makan cepat sehingga tersedak.
Kedua: anak harus paham dan sudah dikenalkan pada pengenalan lingkungan.
Misalnya jika di sekolah maka anak harus ikut pola pembelajaran.
Ada bel sekolah anak sigap langsung tahu ikut berbaris, pelajaran sudah akan dimulai anak duduk di bangkunya.
• Waspada Jajanan Cokelat Mermaid yang Dijual di Warung, Seorang Anak di Pekalongan Meninggal
Ketiga: perhatikan kematangan kelola diri sesuai usia anak
Stimulasi anak harus dilakukan sejak dini dan sesuai tahap tumbuh kembangnya.
Jangan sampai tumbuh kembang anak terlambat karena jika terlambat maka akan menganggu tahap tumbuh kembang lainnya dan ini jelas tidak bagus.
• Terpilih Jadi Duta PIAUD UIN Raden Fatah 2019, Indah Sari: Pendidikan Dasar Anak Itu Penting
Keempat: Jangan memaksakan anak masuk sekolah dasar jika usianya belum mencapai usia 6 tahun.
Jika hal ini dipaksakan anak tidak akan mendapat Nomor Uduk Siswa (NIS) karena sistem pendataan saat ini sudah terkoneksi.
Hasilnya nanti akan raport merah karena belum.memenuhi syarat.
Jika ingin tetap dilaksanakan maka harus ada rekomendasi psikolog yang menjelaskan apakah anak pola belajar anak sesuai anak lainnya atau butuh pendampingan dan pola pembelajaran khusus.
"Kalau membahas tumbuh kembang anak bukan seperti berobat flu datang berobat diberi obat dan sembuh tapi butuh proses yang lama dan berulang, proses inilah yang kadang membuat orangtua enggan karena dianggap repot dan alasan lainnya," ujarnya.
"Negara maju porsi pendanaan lebih besar pada pendidikan usia dini karena pendidikan usai dini merupakan pondasi kesehatan anak selanjutnya baik kesehatan fisik maupun mental sehingga menekan angka kekerasan dan penyimpangan perilaku remaja nantinya," tambahnya.