Pengaturan Pola Makan Anak Belajar Puasa Ramadhan, Ini Nutrisi Harus Tersedia Supaya Tetap Bugar
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Bulan suci Ramadhan sudah dekat, seluruh umat Islam yang telah Akil baligh wajib untuk melaksanakannya.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Bulan suci Ramadhan sudah dekat, seluruh umat Islam yang telah Akil baligh wajib untuk melaksanakannya.
Bagaimana dengan puasa bagi anak-anak dari kacamata kesehatan?
Ahli Gizi Klinik Rumah Sakit Mohammad Hosein (RSMH), Yenita DCN MPH RD mengatakan, melatih anak berpuasa semenjak dini sangat baik, asal jangan dipaksakan.
"Orang tua tidak perlu khawatir tumbuh kembang anak akan terganggu karena puasa, asalkan kebutuhan nutrisi dan semua zat-zat gizi terpenuhi sesuai usia anak selama berpuasa,"ujarnya pada Tribunsumsel.com, Senin (22/4/2019).
• 20 Daftar Nama Pemain Sriwijaya FC Liga 2 Musim 2019, Masih Butuh Bek Kanan dan Gelandang Serang
Sebagai contoh, anjuran asupan gizi yang dibutuhkan anak usia 7 hingga 9 tahun, terdiri dari kebutuhan energi 1850 kalori per hari.
Komposisinya terdiri dari protein 15 persen dari total energi, lemak 25 persen dari total energi, karbohidrat 60 persen dari total enegi, cukup vitamin, mineral dan air.
"Selain itu sangat diwajibkan minum 8 gelas air perhari. Zat gizi ini harus terpenuhi selama anak berpuasa,"ucapnya.
Lanjutnya, anak yang sedang belajar berpuasa, alangkah baiknya dimulai dengan paruh waktu atau setengah hari.
Tujuannya untuk adaptasi lambung yang disebabkan perubahan waktu makan.
• Rekomendasi 5 Film Komedi Terlucu dan Terbaik Sepanjang Masa, Wajib Kalian Tonton
Setelah mulai terbiasa berpuasa, maka bisa ditingkatkan bertahap secara perlahan menjadi satu hari penuh.
"Tapi tetap ya, tugas orang tua adalah menjadi momen puasa bisa dianggap menyenangkan bagi anak. Sehingga ibadahnya bisa dilakukan dengan hati senang tanpa adanya rasa keterpaksaan,"ucapnya.
Terkait pola makan yang baik bagi anak saat puasa, tetap harus berpedoman pada gizi seimbang.
Seperti pada saat makan Sahur, hendaklah bisa memenuhi 40 persen dari kebutuhan energi.
Itu didapat dari 30 persen makanan utama dan 10 persen dari makanan ringan (snack).
"Agar anak semangat makan sahur, ibu harus dapat menyediakan menu sesuai selera anak yang mengandung zat gizi lengkap serta variasikan menu yang beragam,"ujarnya.
• Lagu Baru Stephanie Poetri Appreciate Diproduseri Titi DJ, Bakal Ikuti Jejak Sang Diva
"Untuk sahur pilih makanan yang dapat mengenyangkan seperti sereal, roti gandum, nasi, mie kuah, soto ayam, sop daging, sop macaroni, spageti , buah pisang, susu dan lain-lain,"ucapnya.
Sementara, saat berbuka puasa sangat dianjurkan memenuhi 50 persen dari kebutuhan energi.
Didapat dari makanan pembuka 10 persen, makanan utama 30 persen dan dari makan selingan sebanyak 10 persen setelah sholat taraweh.
"Berbuka puasa sangat dianjurkan dengan makanan pembuka yang mengandung karbohidrat sederhana yang mudah dicerna."
"Serta cepat menghasilkan energi guna meningkatkan kadar glukosa darah seraya memulihkan tenaga yaitu makanan yang manis spt kurma, buah, kolak dan lain-lain,"ucapnya.
• Penampilan Baru Pevita Pearce Dengan Gaya Rambut Pendek Jadi Sorotan, Publik Ramai Beri Reaksi
Masih kata Yenita, saat berpuasa anak tetap harus beraktifitas agar bugar.
Namun tugas orang tua untuk menjaga anak agar tidak melakukan permainan yang terlalu menguras tenaganya dan akan berakibat pada rasa haus.
"Jadi puasa bisa mengajarkan anak disiplin sekaligus memperkenalkan pola makan teratur dan cara hidup sehat,"tuturnya.