Karlia Nadia Sering Mengaku Utusan Nabi, Tragedi Ibu Bunuh Anak Lalu Bunuh Diri di Palembang

Fakta-fakta baru tetang kasus ibu membunuh anak dan bunuh diri di Jl Swakarya Palembang terus terungkap.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Prawira Maulana
AGUNG DWIPAYANA/TRIBUNSUMSEL.COM
Jenazah ibu dan anak tragedi Swakarya Palembang usai divisum di RS Bhayangkara, Rabu (19/4). 

Breaking News: Karlia Mengaku Utusan Nabi, Tragedi Ibu Bunuh Anak Lalu Bunuh Diri di Palembang

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG – Fakta-fakta baru tetang kasus ibu membunuh anak dan bunuh diri di Jl Swakarya Palembang terus terungkap.

Berdasarkan penyelidikan polisi Karlia Nadia Gantasanova (38) diduga kuat memang melakukannya. Sang ibu menggorok leher anaknya Sakinah (7) lalu bunuh diri.

“Keterangan dari Ibu korban, saudara perempuan korban, ipar korban dan suami korban bahwa korban memiliki emosi yang temperamental, selama ini bertingkah laku aneh,” kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi.

Menurut Kombes Supriadi, sang ibu sering bercerita ia adalah titisan nabi. Ada juga melakukan kajian agama secara otodidak. “Hal-hala yang tidak masuk akal bahwa dia yang memiliki RS Charitas, Mall dan akan memberikan duit Rp 1 miliar kepada saudara-saudaranya,” katanya.

Kabid Humas lalu menjelaskan detik-detik dan kronologi sebelum dan pasca peristiwa mengerikan tersebut.

Rabu malam sehari sebelum kejadian kedua korban datang ke rumah adik kandungnya bernama A sekitar pukul 23.00.

“Setelah itu korban sempat minta diantarkan pulang ke rumahnya namun dipertengahan jalan dibatalkan dan minta diantar ke Kertapati, namun dipertengahan jalan kembali ke rumah adiknya,” katanya.

Keesokan harinya, subuh pukul 04.00, korban dan anaknya pergi kerumah orang tuanya yang berada persis membelakangi rumah adik korban.

Setibanya di sana korban bercerita bahwa anaknya sedang sakit dan ibu korban meminta korban untuk tidur di rumahnya, namun korban bersikeras ingin tetap pulang.

“Lalu ibu korban menyuruh adik kandung korban A untuk mengikuti korban,” kata Kombes Supriadi.

Saksi A lalu membujuk korban untuk tinggal dirumahnya, namun korban tidak mau.

Sekitar pukul 08.00 wib setelah bangun tidur, saksi A masih sempat bertemu dengan korban dan bertanya hendak kemana. “Namun tidak dijawab dan korban kembali masuk ke dalam rumah milik saksi A,” katanya.

Lalu pada pukul 09.00 saksi A memanggil-manggil korban yang berada di rumahnya dan mengetuk pintu, karena tidak ada jawaban dari korban lalu saksi A menerjang pintu belakang dan menemukan kedua korban telah meninggal dunia.

Tribunsumsel.com berusaha memwawancarai pihak keluarga, namun karena masih sangat berduka keluarga belum ada yang memberikan keterangan dan bisa diwawancarai. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved