Wawancara Khusus dengan Hilton Moriera Striker Anyar SFC: Saya Pensiun Umur 41 Tahun

Hilton Moriera optimis Sriwijaya FC mampu membantunya untuk proses naturalisasi tahun ini.

Penulis: Weni Wahyuny | Editor: Prawira Maulana
INSTAGRAM
Video Hilton membaca Pancasila. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny

 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hilton Moriera optimis Sriwijaya FC mampu membantunya untuk proses naturalisasi tahun ini. Jika ini berhasil, maka keinginannya untuk membela Sriwijaya FC di musim ini di Liga 2 akan terwujud.

Diakuinya bahwa usianya kini tak muda lagi, bahkan sudah mencapai 38 tahun. Ia sadar dan oleh sebab itulah disisa kariernya ini ia ingin memberikan yang terbaik untuk tim dan keluarganya.

Dengan kemampuan yang ia miliki, Hilton ingin membawa SFC ke Liga 1 musim depan. Ia mengatakan jangan lihat usianya kini, tapi lihat kemampuan yang ia miliki.

Kepada Tribun Sumsel, Hilton membeberkan motivasinya ingin menjadi Warga Negara Indonesia dan membela SFC. Selain itu ia pula mengaku akan pensiun di usia 40-41 tahun.

Berikut wawancara khusus Hilton Moriera dengan Tribun Sumsel di Cafe Numa an Barbershop, Selasa (16/4/2019).

TS: Hilton apa kabar?

HM: Kabar baik

TS: Kapan datang ke Palembang?

HM: Kemarin, Senin (15/4)

TS: Lama tidak ke Palembang, kapan terakhir?

HM: Hampir setahun waktu ketemu Sriwijaya FC saat masih di Persipura tahun lalu. Terakhir saya main di Persipura Jayapura.

TS: Sejauh ini belum ada kontak dengan klub lain?

HM:Kontak ada, tapi belum cocok.

TS: Cocoknya di Sriwijaya FC?

HM: Sebenarnya kemarin saya sudah bicara dengan Pak Hendri karena saya mau naturalisasi. Dia suruh saya datang ke Palembang untuk bicara sama dia karena Sriwijaya FC mau bantu untuk proses naturalisasi. Kita sudah bicara jadi tinggal besok kita sama Pak Ucok (mantan manajer SFC)kita bicarakan semua soal prosesnya.

Kalau Sriwijaya FC mau jadi sponsor saya untuk naturalisas, mudah-mudahan saya bisa bela Sriwijaya FC tahun ini.

TS: Motivasi kamu jadi Warga Negara Indonesia?

HM: Yang secara pribadi karena saya mau buka bisnis di Bali. Tapi karena saya masih orang asing, tidak boleh, harus pakai nama lain tapi saya tidak mau seperti itu. Saya mau pakai nama saya sendiri.

Yang kedua karena sebagai pemain lokal dan peluang lebih besar untuk bermain bola karena menurut saya kalau umur tak masalah bagi saya tapi karya lebih baik karena prestasi penting buat saya. Jadi kalau banyak orang bilang sudah habis, sudah tua, padahal kalian tidak tahu bagaimana kondisi saya.

TS: Mau buka bisnis apa di Bali?

HM: Rencananya saya mau bisnis Vila. beli vila disana untuk sewa-sewa, bukan kuliner.

TS: Motivasi kamu di Sriwijaya FC? Karena sekarang SFC ada di LIga 2.

HM:Sebenarnya itu tidak penting buat saya mau Liga 1 atau Liga 2. Semua orang tahu Sriwijaya FC tim besar, saya bisa bawa Sriwijaya FC ke Liga 1 lagi. Jadi menurut saya Sriwijaya FC tetap besar.

Sekarang kita tahu masalah tahun lalu mereka terdegradasi dan di liga 2, tapi itu bukan tempat Sriwijaya FC. Aku yakin SFC balik lagi ke Liga 1.

TS: Sudah bicara dengan istri?

HM: Sudah bicara sama istri saya, dia tidak ada masalah. Apalagi saya sudah lama disini. Pertama kali ke Indonesia 2005, berarti kita sudah 14 tahun

TS: Apa yang kamu sukai di Indonesia?

HM:Sebenarnya aku suka semua karena karier saya di Indonesia, jadi tidak ada masalah sama sekali selama saya di Indonesia . Istri dan anak saya juga suka disini juga.

TS: Kalau kamu berhasil dinaturalisasi disini, kamu mau tinggal dimana? katanya mau di Payaraman?

HM: Aku masih mau buka bisnis di Bali tapi aku tidak tahu akan menetap di Palembang atau tinggal di Bali. Tapi kemungkinan besar aku pindah ke Bali agar jaga bisnis saya. Tapi aku tetap akan ke Palembang.

TS: Kemarin SFC berhasil membantu naturalisasi Viscarra dan Beto dan mereka saat ini sudah ada di klub lain. Banyak orang menanggapi bahwa mereka lupa akan jasa SFC. Menurut kamu bagaimana? Bagaimana biar kamu tak dianggap seperti itu.

HM: Sebenarnya aku tidak mau komentar orang lain baik Beto maupun Vizcarra karena waktu itu saya tidak ada disini aku tidak tahu apa yang terjadi. Kalau kita lihat suporter SFC pasti mereka kecewa karena mereka dinaturalisasi disini setelah itu pergi tapi pas negosisasi kita tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Menurut saya sebuah tim bisa buat naturalisasi, tapi pemain juga bantu tim dengan kerja jadi kita tidak tahu negosiasi antara mereka dan Sriwijaya.

TS: Berpikir untuk jadi WNI sudah berapa tahun?

HM: Sudah berpikir sejak awal 2010 waktu masih di Persib. Persib juga mau bantu saya tapi saat itu masih susah jadi tidak jadi setelah itu aku lupa tapi mulai tahun lalu juga mulai berpikir itu karena aku tahu kemungkinan 2 atau 3 tahun lagi karier sepakbola aku sudah habis jadi harus pikir bisnis lain. Jadi aku sudah berpikir kalau saya pensiun dari sepakbola saya ada usaha disini.

TS: Optimis dapat dinaturalisasi disini?

HM: Saya optimis , kita lihat dari regulasi itu. Saya sudah siapkan semua dari KITAS yang sudah aku miliki 5 tahun, surat lainnya saya punya.

TS: Mau pensiun di usia berapa?

HM: Sebenarnya aku mau pensiun kalau saya merasa aku sudah main tidak maksimal lagi. Orang bilang masalah usia, banyak yang bilang bermain 35 tahun tidak bisa (bermain bagus lagi). Saya sudah 38 tahun, hampir 40 tahun saya jaga fisik saya, makanan baik, istirahat bagus juga agar saya bisa pensiun usia 40-41 tahun.

TS: Katanya baru ada anak cewek? berapa usianya?

HM: Baru sebulan, namanya Antonella Moriera, dia akan aku bawa sini juga kalau sudah deal dengan SFC. Anak sulung saya sudah 10 tahun.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved