Warga Kenten Laut Nyoblos Tengah Malam, Ibu-ibu Datang Pakai Daster Sambil Menggerutu
Buntut belum adanya logistik pemilihan Presiden dan Wakil Presiden warga Desa Kenten Laut terpaksa baru mencoblos mulai pukul 00.00 WIB.
Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Buntut belum adanya logistik pemilihan Presiden dan Wakil Presiden warga Desa Kenten Laut terpaksa baru mencoblos mulai pukul 00.00 WIB.
Dengan penerangan lampu listrik warga menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara. Warga berbondong bondong mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjelang tengah malam.
Dari kelima TPS yang sempat menunda pemungutan suara, TPS 9,10,11, 12 berlangsung sejak Rabu sore.
Sementara satu tersisa yakni TPS 13 baru dimulai pada pukul 24.00 WIB.
"Tadi saya sudah tidur lalu dibangunkan tetangga, katanya disuruh nyoblos, saya bangun lagi lalu ke TPS," ungkap Dewi (50) yang datang ke TPS dengan menggunakan daster.
Ia mengaku seumur hidup baru pertama kali dalam pemilu 2019 ini menggunakan hak pilihnya pada tengah malam. Biasanya paling siang dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB.
"Tadi saya menunggu dari pagi, katanya masih ada yang kurang. Sampai sore belum ada, bahkan malam belum ada, jadi sampai ketiduran," katanya
Terlepas dari hal itu, Ia mengaku senang dapat menggunakan hak suaranya sebagai warga negara. Dan telah mencoblos orang yang menurutnya layak menjadi pemimpin Indonesia.
"Sayang kalau golput, mudah mudahan tidak terulang kembali kondisi seperti ini," jelasnya
