Kartini Milenial Award 2019
Anggota Komunitas Kanker Semangat Ikut Pemecahan Rekor Apel wanita Berkebaya dan Kain Jumputan
Peserta apel wanita berkebaya dan kain jumputan terbanyak dari Cancer Information and Support Centre (CISC), mengaku sudah hafal gerakan line dance
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sheilla Noveta, peserta apel wanita berkebaya dan kain jumputan terbanyak dari Cancer Information and Support Centre (CISC), mengaku sudah hafal gerakan line dance.
CISC merupakan komunitas kanker yang berpusat di Jakarta dan berdiri sejak tahun 2003.
"Ibu Leni Mardiana selaku Ketua CISC Sumsel telah mengkoordinir untuk berlatih bersama, kompak dan semangat dalam kebersamaan, sampai hafal saya," katanya. Minggu (7/4/19).
Sheilla mengungkapkan, sengaja ikut pemecahan rekor muri yang akan diselenggarakan pada (10/4/19) sebagai cara membuktikan bahwa perempuan-perempuan yang mengidap penyakit kanker terus berjuang.
• Bertindak Sebagai Komandan Upacara, Mayor Dina: Inilah Wanita Sumsel yang Berkarya
• Dina Menangis Ceritakan Rutinitasnya di Panti Jompo, Kisah di Film Hidayah Nyata Dirasakan Langsung
"Insya Allah Walau kami pengidap atau penyintas kanker, kami mau menunjukkan bahwa kami pun bisa bergembira selagi napas masih diberi Allah SWT, dan penyakit ini tidak membatasi kami untuk memiliki kegiatan," tegasnya.
"Kami semangat dan terus berjuang kita sehat sanggup ikut apel pemecahan rekor Muri dan hafal line dance hehe," tambahnya sambil bercanda.
Sheilla juga menjelaskan makna Kartini baginya adalah wanita yang mandiri dan cerdas namun tetap mengutamakan suami dan anak-anak sebagai kodratnya.
"Kartini Milenial adalah yang senantiasa berkontribusi secara positif dan berkesinambungan pada komunitasnya keilmuannya, kemampuannya, talentanya serta terkini tanpa melupakan akar budayanya dan menjunjung tinggi keyakinannya," ujarnya.
• Video : 4300 Wanita Sumsel Akan Pecahkan Rekor MURI Pada Apel Kartini Milenial
• Pegadaian Support Pemecahan Rekor MURI Apel Perempuan Berkebaya dan Berkain Jumputan Terbanyak
Untuk pertama kalinya bagi Line Dance dengan lagu Sebiduk Sungai Musi digerakkan oleh 4.300 wanita di Sumatera Selatan pada Apel Kartini Milenial Mengenakan Kebaya dan Kain Jumputan Perempuan Terbanyak.
Event ini dalam rangka memeringati hari Kartini 2019 di Griya Agung Palembang, Rabu (10/4/2019) pagi.
Instruktur The Universal Line Dance Sumatera Selatan Eka Agustiawan mengakui bahwa ini pertama kalinya dengan peserta terbanyak karena sebelumnya hanya dalam hitungan ratusan dalam sebuah kegiatan yang ikut line dance.
“Kalau sekarang ini memang pertama kali sampai 4.000 orang lebih karena selama ini hanya 100 sampai 200. Tapi kalau sampai 4.000 ini luar biasa,” kata Eka usai gladi kotor apel di Griya Agung Palembang, Sabtu (6/4/2019).
Eka menambahkan bahwa kegiatan ini sangat luar biasa. Apalagi lagu Sebiduk di Sungai Musi ini sudah lama dan dirinya berpikir untuk mencari lagu yang baru lagi agar bisa update.
“Tapi ternyata respon dari ibu Febi (istri Gubernur Sumsel, ibu Sekda Sumsel mereka antusias luar biasa. Alhamdulillah lagu ini bisa menjadi ikon Sumsel,” ucapnya.
• Bupati Bangga, Muhlisin Penjaga Lapas asal Banyuasin Ikut Program Pertukaran Pelajar ke Srilangka
• Seorang Mahasiswa Tewas Kecelakaan di Jalan Lintas Desa Tanjung Batu Ogan Ilir
Eka melanjutkan bergabung dengan line dance sejak 2010 dan lagu Sebiduk di Sungai Musi tercipta di tahun 2013. Saat itulah dirinya diminta untuk membuat koreografi dengan lagunya Sebiduk Sungai Musi.
