5 Cara Mengolah Daging Kambing Agar Tidak Bau Prengus dan Empuk, Resep dari Sop Jakarta Bang Rio

Berikut resep mengolah daging kambing agar tak bau prengus ala Bang Rio 1. Pilih Kambing muda 2. Jangan Dicuci sebelum dimasak 3. Nanas 4. Daunpepaya

Penulis: Hartati | Editor: Prawira Maulana
Instagram @sopbangrio
Warung sop khas Jakarta Bang Rio di Jalan Demang Lebar daun ramai dipenuhi pengunjung yang bersantap. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Hartati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Daging kambing merupakan daging cukup digemari masyarakat karena dianggap memiliki khasiat meningkatkan tekanan darah dan dianggap sebagai "obat".

Kambing biasanya identik dengan olahan masakan sate, gulai, sop, tongseng dan lainnya.

Hanya saja bagi penderita darah tinggi daging satu ini dianggap momok menakutkan dan patut dihindari.

Daging kambing dikenal memiliki protein tinggi juga mengandung zat gizi lainnya yang berguna untuk tubuh, seperti lemak, kalori, kolesterol, dan zat besi.

Masalah lain dalam mengolah daging kambing yakni bau amis atau prengus khas kambing yang membuat aroma makanan menjadi tak sedap juga menyebabkan hilangkannya selera makan jika salah mengolahnya.

Selain aroma amis tekstur daging juga akan alot dan sulit dikunyah sehingga menyebabkan tidak nafsu makan.

Berikut cara memasak kambing agar empuk dan tidak bau amis ala kedai sop khas Jakarta Bang Rio

1. Pilih Kambing muda

Umur kambing menentukan tekstur dagingnya. Semakin tua usia kambing maka dagingnya sudah dipastikan alot dan sebaliknya jika kambing yang digunakannya kambing muda maka dagingnya akan lebih empuk.

Tapi jika tidak tahu apakah kambing yang digunakan tua atau muda maka cara mengempukkan bisa dimasak dengan api kecil dalam waktu lama.

2. Jangan Dicuci sebelum dimasak

Kebiasaan ibu-ibu di rumah biasanya selalu mencuci daging sebelum dimasak dengan alasan kebersihan. Begitu pula dengan daging kambing juga diperlakukan sama.

Padahal mencuci daging kambing sebelum mengolahnya justru membuat aroma prengus akan semakin tercium dan amis.

Cara yang benar yakni daging cukup direbus sampai mendidih dan buang kotoran dan busa yang keluar selama proses merebusnya.

Setelah itu bisa dimasak sesuai selera.

3. Masak dengan banyak rempah segar

Cara mengolah daging kambing selanjutnya agar tidak amis dan bau prengus yakni terletak pada bumbu yang digunakan.

Rio mengatakan bumbu yang digunakan merupakan resep tradisional yang semuanya diulek dan dari bahan alami.

Bukan bumbu instan yang siap pakai atau bumbu kering yang dengan mudah ditemukan saat ini.

"Bumbu ini lah pembeda kuliner kami karena rempah cengkehnya tetap terlihat dalam mangkuk saat disajikan bukan polos saja seperti sop lainnya yang menggunakan bumbu instan," kata Rio.

Selain pembeda dengan kuliner serupa, penggunaan bumbu tradisional ini juga berfungsi sebagai penghilang amis dan bau perengus kambing sehingga cita rasanya lezat dan nikmat karena meresap hingga ke dalam dagingnya.

4. Nanas Solusi Bau Amis dan Bikin empuk

Nanas bukan hanya dikenal sebagai buah yang bisa disajikan sebagai buah potong atau jus buah, tapi juga berkhasiat untuk mengolah daging kambing agar empuk dan tidak amis.

Cara mudah cukup dengan mengupas kulit luar buah nanas kemudian parut buah nanasnya sebaiknya menggunakan nanas yang masih muda.

Setelah itu rendam daging kambing yang sudah dipotong-potong sesuai selera ke dalam parutan nanas.

Pastikan semua daging terendam dalam parutannya.

Tunggu sampai empuk atau kurang lebih selama 10 menit sampai 30 menit saja jangan terlalu lama karena menyebabkan daging lembek dan hancur saat dimasak.

5. Manfaatkan Daun Pepaya

Daun pepaya dikenal sebagai lalapan atau sayur yang kerap dijumpai dalam menu urap. Tapi rupanya banyak manfaat daun pepaya. Salah satunya bisa digunakan untuk membuat daging kambing empuk.

Caranya ambil daun pepaya secukupnya bisa daun tua. Lalu bersihkan daun dan bungkus daging kambing dalam daun lalu diamkan beberapa saat.

Kemudian masak kambing sesuai selera.

Membuat daging kambing empuk dan tidak amis sebenarnya ada banyak cara namun berbeda-beda bagi setiap orang menerapkannya.

Ada yang mengolahnya dengan menggunakan rempah, cara tradisional hingga lainnya sesuai keinginan dan ketersedian bahan yang dimiliki.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved