Berita Palembang
62 Orang di Palembang Korban Penipuan Arisan Online Kerugian Rp 1 Miliar, Bandar Pamer Foto Emas
Belasan IRT kemudian mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang untuk membuat laporan penipuan arisan online
Sejak pagi dia bersama anaknya berjalan menyusuri jalan berpuluh kilo meter.
Tegar nama sang bocah berambut ikal itu terlihat menenteng plastik putih berisi botol air minum.
Sang anak hanya diam saja, ia ikut berdiri di sebelah ibunya.
Keni sengaja melarang sang anak duduk di lantai toko atau kursi kosong supaya penjaga toko tidak marah.
Dengan demikian mereka tetap diperbolehkan berjualan di depan toko tersebut.
"Jangan duduk nak nanti kita diusir," ujarnya memperingatkan sang anak.
Bocah polos itu pun menurut dan tidak jadi duduk.
Saat sang anak lelah, Keni mulai menggendongnya agar tidak uring-uringan.
Hanya lulus sekolah menengah pertama membuat Keni terpaksa bekerja menjual buku milik tetangga.
Wanita berusia 21 tahun ini berharap mendapat untung dari buku yang dijualnya.
Tegar setiap hari diajaknya bukan demi mengharap belas kasih orang tapi karena tidak ada yang menjaganya di rumah.
Ibunya (nenek Tegar) juga berjualan buku di bawah Jembatan Ampera.
Keni setiap hari berjualan buku berpindah-pindah.
Kadang di kawasan simpang Polda, kampus dan seputaran PS, Demang lebar daun, Ramayana hingga pusat keramaian lainnya.
Sementara sang suami pergi bekerja ke Aceh dan tidak pernah pulang lagi sejak anaknya masih berusia enam bulan.
