Berita Viral

Ibu Ini Terpaksa Suapi Makan Anaknya yang Kecanduan Game Online, Main Sampai 48 Jam Non Stop

Bahkan ada yang sampai kecanduan dengan online hingga memberikan dampak negatif bagi penggunanya.

Dailymail
Ibu Ini Terpaksa Suapi Makan Anaknya yang Kecanduan Game Online, Main Sampai 48 Jam Non Stop 

TRIBUNSUMSEL.COM-Game, Mendengar kata itu kita pasti mengasumsikan dengan bermain.

Kata yang tidak asing itu sering digunakan untuk sarana bermain dan menghilangkan rasa bosan.

Tidak asing untuk kaum anak-anak, remaja dan bahkan orang dewasa sekalipun.

BREAKING NEWS, Polisi tidak Temukan Sperma, Jejak Kaki, dan Sidik Jari di TKP Bidan Desa Diperkosa

Profil Lengkap Jihane Almira Pemeran Melly di Sinetron Cinta Buta SCTV, Mirip Kylie Jenner

Apalagi di zaman kemajuan teknologi ini dimana marak game online yang semakin banyak peminatnya.

Saat  tidak sedikit orang berusaha mencari dan mendownload game dari komputer ataupun handphone.

Bahkan ada yang sampai kecanduan dengan online hingga memberikan dampak negatif bagi penggunanya.

10 Liter Ton Solar Ilegal Dari Palembang Diamankan Brimob Polda Babel, Dugaan Oknum Polri Terlibat

Seperti dialami oleh bocah 13 tahun asal Filipina, bernama Carlito.

Dilansir dari Dailymail, Jumat (22/2/2019), bocah laki-laki tersebut kecanduan bermain game PC Rules of Survival.

Saking kecanduannya, bocah ini bahkan sudah menghabiskan waktu selama 48 jam nonstop di sebuah warnet di daerah Nueva Ecija untuk memainkan game bertema battle royale ini.

Melihat anaknya kecanduan bermain game, sang ibu sampai harus menyuapi anaknya di warnet.

Carlito Garcia, 13, is fed by his mother

Carlito Garcia reluctantly chews on some rice

Lilybeth Marvel, sang ibu harus khawatir kalau anaknya kelaparan terlebih anak sudah bermain selama 2 hari 2 malam.

Lilybeth dan suaminya bahkan harus mengeluarkan sang anak dari sekolah.

His mother walks to the internet cafe in the Philippines with a plate of breakfast for her teenager who has been holed up in a 48-hour PC gaming marathon

His parents have been forced to withdraw him from school after gaming began to hamper his education

Pasalnya, keduanya ingin mengatasi kecanduan sang anak terhadap game online tersebut terlebih dahulu.

Sang ibu sudah berusaha untuk melarang anaknya bermain game, tetapi hal tersebut tidak berhasil mencegahnya untuk bermain game.

Hal itulah yang membuatnya ingin mencoba pendekatan baru.

“Aku mencoba melarangnya bermain game, tapi nggak berhasil. Akhirnya aku mencoba pendekatan baru. Aku mencoba membuatnya merasakan apapun yang terjadi dalam hidupnya. Aku adalah ibu yang sangat menyayanginya dan peduli padanya. Kami mencoba untuk mengatur situasinya, tetapi masih sangat sulit,” ungkap sang ibu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved