Inilah Surat Penyerahan Saham Muddai Madang ke Asfan Fikri Sanaf yang Beredar, Ditandatangani Selasa

Surat itu berisi tentang pengalihan saham sebanyak 1084 lembar milik Muddai Madang ke tangan Asfan Fikri Sanaf.

Penulis: Weni Wahyuny | Editor: Prawira Maulana
ISTIMEWA
Surat pernyataan penyerahan saham Sriwijaya FC dari Muddai Madang ke Asfan Fikri Sanaf. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pasca Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengumumkan nama Asfan Fikri Sanaf sebagai penanggung jawab Sriwijaya FC, beredar surat pernyataan yang ditandatangani oleh Muddai Madang, pemilik Sriwijaya FC sebelumnya.

Surat itu berisi tentang pengalihan saham sebanyak 1084 lembar milik Muddai Madang ke tangan Asfan Fikri Sanaf.

Merujuk dari surat itu, Asfan Fikri Sanaf adalah pemilik mayoritas dari Sriwijaya FC kini.

Surat itu ditandatangani pada 19 Februari 2019 kemarin.

Dalam surat itu Muddai Madang bertindak atas dirinya selaku Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (Perusahaan SFC).

Yang kedua atas kapasitasnya sebagai pemilik 1084 lembar saham dari PT SOM

Ada dua pernyataan dalam surat itu.

"Terhitung mulai hari ini kami menyerahkan kepemilikan atas 1084 lembar saham berikut seluruh managemen dan operasional dalam perseroan kepada ASFAN FIKRI SANAF"

Yang kedua, "Segala akibat atas penyerahan saham sepenuhnya dan perubahan tersebut akan diatur dalam akta notaris tersendiri yang merupakan satu kesatuan dengan pernyataan ini"

Belum diketahui pasti lewat mekanisme dan proses apa penyerahan saham ini terjadi. Apakah lewat jual beli atau penyerahan langsung atau hibah.

Saat ini Tribunsumsel.com masih mencoba meminta klarifikasi dari Muddai Madang. Namun surat ini dibenarkan oleh Sekretaris PT SOM Faisal Mursyid yang dihubungi Tribunsumsel, Rabu (20/2).

Seperti diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu setelah hasil buruk yang diterima Sriwijaya FC, Muddai Madang lalu menyerahkan tanggung jawab Sriwijaya FC secara pribadi pada Herman Deru Gubernur Sumsel.

Saat itu pertamuan dilangsungkan di Hotel Horison Ultima Palembang. Hanya saja saat itu penyerahan baru sebatas lisan saja.

Belakangan Gubernur Herman Deru mengaku tak ingin dirinya terlibat karena kapasitasnya sebagai gubernur untuk mengelola Sriwijaya FC karena dilarang undang-undang. Ia tegas menyatakan anak cucunya tak akan terlibat dalam Sriwijaya FC karena tak mau sepakbola dicampur dengan urusan politik.

Ternyata putusannya terakhir, Sriwijaya FC diserahkan dan dimiliki oleh Asfan Fikri Sanaf, bekas bankir direktur dari Bank Sumsel Babel.

Profil dan Fakta Asfan Fikri Sanaf Pemilik Baru Sriwijaya FC, Bankir Mantan Dirut Bank Sumselbabel

BREAKING NEWS: Inilah Kejutan yang Diberikan Herman Deru Kepada Sriwijaya FC, Asfan Fikri Sanaf

Sebelumnya,

Asfan Fikri Sanaf kini resmi jadi pemilik atau pemegang saham Sriwijaya FC. 

Ternyata kewenangan yang diterima Asfan bukan hanya sebatas sebagai presiden seperti yang ramai diberitakan sebelumnya, tapi pemilik.

Peresmian pengambil alihan saham ini diumumkan oleh Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru di Kota Lahat, Rabu (20/2).

Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru resmi mengumumkan Asfan Fikri Sanaf sebagai penanggungjawab, pemilik dan untuk kelangsungan Sriwijaya FC kedepan.

Hal tersebut diumumkan oleh Herman Deru di Pendopoan Bupati Lahat, Rabu (20/2/2019).
Selain itu juga tersebar surat pernyataan Mudai Maddang yang menyerahkan saham PT SOM (Sriwijaya FC) lewat sebuah surat pernyataan tertulis yang ditandatangani di atas materai.

Sebelumhya Herman Deru menjelaskan kepemilikan Sriwijaya FC.

Ia menceritakan bahwa untuk SFC ini, sebenarnya Pemda tidak punya saham satu persen pun, namun yang ada adalah yayasan sepakbola Sumsel yang saat ini tersisa 11 persen.

Sisanya dimiliki Muddai Madang yang dalam hal ini adalah Owner PT SOM yang memiliki SFC.

Dari hasil diskusi, sambung Herman Deru, inilah kejutannya bahwa Sriwijaya FC diserahkan sepenuhnya kepada Asfan Fikri Sanaf.

“Hasil diskusi inilah kejutan SFC di serahkan bulat- bulat kepada pak Asfan, saya harapkan kepercayaan yang diberikan, jangan kedepan SFC ini selalu sangat ketergantungan dengan pemerintah, jangan. Undang Undnag mengatur ada batas-batas tertentu pemerintah bisa intervensi, harapan saya SFC menuai prestasi karena sekarang SFC di Liga,” jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved