Kapolda Sumsel Ditabrak Ojek Online
Breaking News: Kapolda Sumsel Maafkan Ojol yang Menabraknya, Tangannya Patah
Tangan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara ternyata patah usai mendapatkan kecelakaan ditabrak ojek online saat bersepeda kemarin
Penulis: Prawira Maulana | Editor: Prawira Maulana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tangan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara ternyata patah usai mendapatkan kecelakaan ditabrak ojek online di kawasan Cinde saat bersepeda kemarin.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tangan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara ternyata patah usai mendapatkan kecelakaan ditabrak ojek online di kawasan Cinde saat bersepeda kemarin.
• Breaking News: Ojek Online Penabrak Kapolda Sumsel Menyerahkan Diri, Inilah Pengakuannya
Kapolda mengalami patah tangan dan harus dioperasi.
Tapi kondisinya saat ini sudah membaik bahkan sudah bisa berkomunikasi dan bercanda.
• BREAKING NEWS : Detik-detik Kapolda Sumsel Ditabrak Motor Saat Bersepeda, Hingga Terpelanting
Jenderal bintang dua ini bahkan sudah memaafkan penabraknya.
Pemimpin redaksi Tribunsumsel.com, Weny Ramdiastuti menghubungi Kapolda untuk menanyakan langsung kondisinya.
"Ya Bu Wenni saya cuma patah tulang saja dan sdh dioperasi disambung lagi sore tadi. Hanya jika boleh saya tdk akan mempersoalkan yg menabrak saya hanya saja menghimbau sipapun kalau menabrak orang atau menywnggol orang sampai jatuh agar jangan melarikan diri dan bantu sapa yg ditabrak kecuali kalau kondisi khawatir akan dikeroyok massa segera datangi kantor pemerintah atau polisi utk minta bantun.," tulis Kapolda dalam pesan Whatsapp.*
"Prinsifnya jika boleh saya himbau etika sebagai hidup saling tolong menolong. Saya memaafkan siapa yg menabrak atau menyenggol saya sehingga saya jatuh dan patah tulang atas apakah dia minta maaf ataupun tidak minta maaf, saya sadari ini adalah musibah saya pribadi saja dan alhamdulillah hanya patah tulang saja.
" tulisnya lagi.
Sementara itu, Ojek online penabrak Kapolda Sumsel sudah menyerahkan diri ke Polresta Palembang, Sabtu (5/1/2019) malam.
Kini ia diperiksa di Unit PIdum Polresta Palembang.
Pelaku diketahui bernama Yongky Sagita (54) warga Jalan Desa Tanjung Rambang Kelurahan Tanjung Rambang Kecamatan Rambang Kapak Tengah.
Yongki yang diamankan, langsung di bawa ke diruang piket Reksrim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Palembang.
"Aku sama sekali tidak tahu yang ditabrak adalah Kapolda
Sumsel. Karena panik dan sangat ketakutan saat kejadian, Aku langsung kabur," ujarnya saat diamankan di Polresta Palembang.
Mengetahui yang ditabraknya orang nomor satu di kepolisian, ia memutuskan untuk berkomunikasi dengan pihak Grab untuk meyerahkan dirinya.
Saat ini, pelaku sudah diamankan di Polresta Palembang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Profil Kapolda Sumsel
Inspektur Jenderal (Irjen) Zulkarnain Adinegara merupakan sosok penting terciptanya situasi kondusif keamanan di Sumatera Selatan (Sumsel).
Jenderal bintang dua ini sejak Agustus 2017 dipercaya Kapolri menjadi Kapolda Sumsel.
Pencapaian yang diraih putra OKU Timur saat ini tidak mudah.
Wartawan tribunsumsel.com, M Ardiansyah berkesempatan mewawancarai profil Irjen Zulkarnain Adinegara di ruang kerjanya
Irjen Pol Zulkarnain Adinegara ternyata sempat tak bisa mengambil ijazah SMA lantaran tidak memiliki biaya.
Zulkarnain Adinegara hanyalah orang desa yang memiliki orangtua bekerja sebagai petani.
Tetapi dengan tekat dan semangat untuk sekolah, ZUlkarnain memutuskan untuk merantau dan bersekolah di Palembang.
"Jujur saja, dulu ijazah saja tidak bisa diambil karena tidak ada uang. Ikut seleksi dan dinyatakan lulus kedokteran Unsri, tetapi tidak diambil karena orangtua tidak ada uang untuk biaya kuliah," kata jenderal bintang dua ini.
Keterbatasan biaya, tak membuat Irjen Zulkarnain patah arang.
Meski tidak mengerti apa itu Akabri, Zulkarnain tetap berupaya untuk bersungguh-sungguh mengikuti tes.
Dengan upaya yang sungguh-sungguh, ternyata Zulkarnain dinyatakan lulus tes Akabri.
Teman yang mengajaknya ikut tes, malah tidak lulus tes Akabri.
Saat itu, Zulkarnain muda tetap semangat mengikuti pendidikan di Akabri.
Saat penentuan jurusan, jenderal bintang dua ini ingin sekali menjadi prajurit TNI AU.
Namun, karena berdasarkan uji psikotes, ia harus memilih untuk menjadi seorang Polisi.
Kembali tak sesuai keinginan, tetapi Zulkarnain muda tetap optimis apa yang telah ditentukan Tuhan kepadanya merupakan yang terbaik bagi dirinya.
Dari sana, Zulkarnain memutuskan untuk menjalani apa yang sudah diperuntukan Tuhan bagi dirinya.
Ia menikmati dan senang menjalankan pendidikan. Berat badannya bukan turun melainkan naik.
"Intinya saya gembira banget, sampai berat badan naik. Meksi harus berjemur, naik turun gunung, latihan, tetapi senang sekali dan sangat gembira," cerita putra asli Sumsel ini.
Apa yang dilakukannya selama pendidikan, sudah diambil hikmahnya dan memang sudah menjadi jalan dari Tuhan.
Dari itulah, menjalani apa yang telah ditakdirkan Tuhan kepada dirinya. Meski, apa yang sebenarnya menjadi impiannya tidak bisa tercapai tetapi dengan semangat dan bersyukur bisa membawa kebahagian dikemudian hari.
Saat disinggung mengenai perintah-perintah yang diberikan kepada anggotanya, jenderal bintang dua ini terus berupaya untuk memberikan win win solution dalam memecahkan suatu masalah.
Namun, ia sangat marah bila ada satu kasus yang menyebabkan korbannya mengalami luka berat atau sampai meninggal dunia.
Karena memang, bila menyangkut nyawa seseorang ia tidak mau kompromi.
Maka dari itulah, perintah tindakan tegas dan sikat habis penjahat dengan tindakan sadis selalu diperintahkan kepada para anggotanya.
"Saya bukan benci dengan orangnya, tetapi tindakannya itu. Seperti kasus-kasus sopir taksi online yang dirampok lalu dibunuh, itu sangat sadis. Makanya saya tegaskan kepada anggota sikat habis," ungkapnya.
Putra Belitang OKU Timur ini juga menyadari, apa yang telah diperbuat kepolisian memang belum bisa membuat masyarakat merasa puas.
Namun, ia terus berupaya terlebih sebagai Putra Sumsel ia ingin agar Sumsel bisa aman dari tindak kejahatan.
Irjen Zulkarnain juga berpesan kepada generasi muda khususnya di wilayah Sumsel, untuk tidak mudah mempercayai berita-berita hoax.

Saat ini zaman sudah demokratis dan anak muda bisa mengembangkan kemampuan yang dimiliki,
Bisa menjadi caleg, bupati atau mengembangkan kemampuan diri yang dimiliki.
"Saya selalu mengatakan begini, jagalah pikiranmu, maka dia akan menjadi kata-katamu. Jagalah kata-katamu maka dia akan menjadi perbuatanmu. Jagalah perbuatanmu, maka dia akan menjadi kebiasaanmu. Jagalah kebiasaanmu, maka dia akan menjadi akhlamu dan integritasmu. Jagalah akhlaknya dan integritasmu, karena ia akan menentukan masa depanmu," ungkapnya.