Berita Palembang
Kapolda Sumsel Perintahkan Proses Penyidikan Kasus Wayan, Majikan Bisa Dijerat Pasal Penyekapan
Kapolda Sumsel ketika dikonfirmasi, Selasa (25/12/2018) menyatakan, kasus ini sudah diproses dengan pasal 333 KUHP yaitu pasal penyekapan
Penulis: M. Ardiansyah |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Wayan, wanita asal Lampung yang berupaya meloloskan diri dengan cara melompat dari ruko lantai tiga PTC Mal Palembang menjadi perhatian Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
Wayan Indah Kusuma Dewi yang selamat dengan luka patah tangan dan kini dirawat di RS Hermina mengaku disekap dan tak digaji.
Kapolda Sumsel ketika dikonfirmasi, Selasa (25/12/2018) menyatakan, kasus ini sudah diproses dengan pasal 333 KUHP yaitu pasal penyekapan.
"Bisa juga ditambahkan pasal lain seperti masalah perampasan barang jika terbukti dan ketenaga kerjaan atau UU Tenaga Kerja," ujar Kapolda, Selasa (25/12/2018).
Kasus ini akan segera dilakukan tindak lanjut dengan memerintahkan Reskrim Polresta Palembang dan Polsek IT II Palembang.
Proses penyidikan akan dilakukan, sehingga dapat dengan terang mengenai kasus ini.
• Kronologi Wayan Lompat dari Lantai 3 Ruko PTC, Hendak Kabur Tidak Tahan Kerja di Palembang
• Suara Gemuruh dan Dentuman dari Gunung Anak Krakatau, Ini Kata Warga yang Tiap Hari Mendengar
Seperti diberitakan sebelumnya, tersebar video viral seorang perempuan yang belakangan diketahui bernama Wayan Indah Kusuma Dewi melompat dari ruko tempatnya bekerja kemarin sore.
Wayan yang selamat dengan luka patah tangan dan kini dirawat di RS Hermina mengaku disekap dan tak digaji.
Kapolsek IT II Palembang Kompol Milwani menuturkan, dari hasil olah tempat kejadian korban keluar melalui lantai dua menggunakan tali. Akan tetapi, tali yang digunakan korban tidak sampai ke bawah.
"Sampai sekarang belum ada laporan, kami masih menunggu dari pihak korban untuk membuat laporan. Kami juga tidak tahu siapa majikannya, karena korban belum bisa ngomong," ujar Milwani, Selasa (25/12/2018).
Korban Wayan berhasil Tribunsumsel.com temui di RS Hermina.
• 429 Orang Meninggal Bencana Tsunami Selat Sunda, 6 Wilayah Ini Terisolir Belum Dapat Bantuan
• 3 Fenomena Suara Dentuman Misterius yang Hebohkan Banyak Orang, Terbaru di Sumatera Selatan
Ia mengaku laporan sudah dibuat langsung oleh perusahaan penyalur kerja.
Saat dikunjungi Tribunsumsel.com, perempuan ini menggunakan baju kaos berwarna merah muda. Wayan Masih terlihat meringis kesakitan menahan luka di tubuhnya.
Wayan Indah Kusuma Dewi, nampaknya tak sanggup lagi menahan beban deritanya yang dialaminya, saat bekerja menjadi asisten rumah tangga di kota Palembang.
Ia melakukan aksi tersebut dengan bantuan kain-kain yang diikatkannya menjadi satu dan di lemparkannya dari balik jendela lantai 3 di salah satu ruko di PTC.
Kain itu dilempar ke arah luar dengan harapan bisa pergi dari tempat itu.
Namun entah bagaimana, Wayan bisa terjatuh dan mengalami luka akibat aksinya tersebut.
• Syarat-syarat dan Cara Buat Kartu Kuning atau Kartu Pencari Kerja untuk Pemberkasan CPNS 2018
• Transfer Liga 1 : Andik Vermansyah Resmi ke Madura United Musim 2019, Winger Lincah Ini Jadi Korban
Saat dikunjungi Tribunsumsel.com di rumah sakit, Wayan menggunakan baju kaos berwarna merah muda.
Wayan masih terlihat meringis kesakitan menahan luka di tubuhnya.
Tubuhnya terbaring lemas di atas tempat tidur rumah sakit dengan posisi tangan kiri yang dibalut perban.
Mukanya pucat dengan tatapan sayu terlihat jelas dari matanya.
"Dugaan sementara tangan patah, tulang ekor dan tangan sebelah kiri. Tapi kita belum tahu pasti, tunggu dokternya. Kita kan baru sampai sore tadi dari Lampung,"ujar Ayah Wayan yang tak ingin disebutkan namanya.
Wayan Indah Kusuma Dewi adalah gadis asli Bali namun tinggal di Lampung.

Dia pergi ke Kota Palembang untuk bekerja sebagai asistem rumah tangga di salah satu komplek ruko PTC.
"Kerjanya melalui penyalur di Jakarta, terus dapatnya di sini (Palembang),"ujarnya.
Ayahnya mengaku mendengar kabar buruk mengenai Wayan dari keluarganya yang ada di Jakarta.
"Itu kenapa saya langsung datang dari Lampung ke sini (Palembang),"ungkapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi langsung mengenai penyebab aksi nekatnya. Wayan mengaku telah bekerja selama dua bulan dan belum menerima gaji.
Bahkan handphonenya pun disita oleh sang atasan.