Tsunami Banten dan Lampung

Dimakamkan di Lahat, Ade Jigo Tak Kuasa Menahan Tangis di Depan Makam Sang Istri

Mantan personel Teamlo, Ade harus kehilangan istrinya, Mezuya, usai diterjang gelombang tsunami di Tanjung Lesung Beach Resort

Editor: M. Syah Beni
Instagram Ndorobeii
Ade Eks Teamlo menangis di prosesi pemakaman Istrinya 

TRIBUNSUMSEL.COM- Mantan personel Teamlo, Ade harus kehilangan istrinya, Mezuya, usai diterjang gelombang tsunami di Tanjung Lesung Beach Resort, Sabtu malam, 22 Desember 2018 pukul 21.00 WIB.

Ade saat itu sebagai pembawa acara employee gathering PLN UIT JBB. Rekannya yang juga menjadi pemandu acara, Aa Jimmy turut menjadi korban dan meninggal dunia.

Jenazah Meyuza binti Zainal Arifin Yulia dimakamkan di Desa Kelahiranya di Desa Endikat Ilir, Kecamatan Gumay Talang, Lahat, dekat kubur ibunya, Minggu (24/12/2018).

Ade yang turut serta dalam prosesi pemakaman tak kuasa menahan air mata di makam istrinya.

Dalam postingan video yang dibagikan akun Instagram Ndorobeii, Sabtu (24/12/2018), Ade mengenakan kaos putih dan peci hitam.

Video : Viral Wanita Curi Emas Di Mall, Petugas Keamanan Ungkap Kronologinya

Ade terus menangis meratapi kepergian istrinya untuk selama-lamanya.

Dalam video tersebut juga tampak prosesi pemakaman dihadiri warga.

Ada yang turut membasahi makan istri Ade dengan menyiramkan air di atas makam Meyusza.

Sebelumnya Ade dan Istrinya menjadi korban Tsunami yang terjadi di Tanjung Lesung Beach Resort.

Sayangnya Nyawa sang istri tidak terselamatkan.

Ade sempat mengabarkan kematian sang istri lewat akun Instagramnya @adejigo.

Ade mengungkapkan bahwa istrinya adalah sosok yang baik dan salehah.

"Innalillahi Wa'inalillahi Rojiun.
Alm Meyuza binti Zaenal Arifin.
Selamat jalan istriku.
Bunda istri yg baik, 
Bunda istri yg solehah
Allah sayang sm bunda, kita semua sayang sm bunda, maafin ayah ya sayank..Al fatihah," tulis Ade.

Diketahui, Ade bersama rekan segrupnya Aa Jimmy menjadi presenter sebuah acara di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, ketika gelombang tinggi menerjang lokasi itu sekitar pukul 21.33 WIB.

7 Mobil Terbaru Tahun 2019 Honda, Suzuki Hingga BMW. Cek di Sini Harga dan Spesifikasi

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Kami korban gempa dan tsunami di Tanjung Lesung, ini sudah ada di titik kumpul," kata Ade melalui video yang dia unggah ke akun Instagram-nya, @adejigo, seperti dikutip Kompas.com, Minggu (23/12/2018).

Terlihat dalam video, bagian mata Ade mengalami luka dan bengkak.

Ia kemudian meminta agar secepatnya dikirim bantuan ke sana.

"Minta tolong segera bantuannya. Segera karena banyak anak kecil dan ibu hamil. Saya minta tolong segera bantuan terkait," ujar mantan personel Teamlo ini.

"Saya salah satu korban selamat tsunami Tanjung Lesung, diawali dengan gempa dulu. Tiba-tiba air datang dan akhirnya kami terbawa arus. Mohon bantuannya terima kasih," tambahnya.

Ade juga mengabarkan bahwa ia dan beberapa korban sedang berada di Klinik Alinda Husada.

Ia pun memperlihatkan kondisi korban lainnya yang dirawat di klinik tersebut.

Dari data pencarian Google, klinik tersebut berlokasi di Jalan Raya Panimbang Tanjung, Panimbangjaya, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Kondisi klinik Alinda usaha tmpt sy dan anak2 di rawat, kondisi sebagian sdh ada yg pulang..mohon doanya semua semoga istri sy @meucha dan sahabat sy @argojimmygo selamat dan bisa berkumpul bersama kita..Amiin," tulis Ade pada keterangan video.

Diketahui, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan secara resmi bahwa tsunami telah terjadi dan menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda.

Dalam surat resminya, tsunami di Selat Sunda ini di antaranya menerjang pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan.

Tsunami terjadi Sabtu (22/12/2018) malam sekitar pukul 21.27 WIB.

Tsunami bukan dipicu oleh gempabumi. Tidak terdeteksi adanya aktivitas tektonik.

"Dalam surat resmi dari BMKG, kemungkinan tsunami terjadi akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Minggu (23/12/2018).

Pada saat bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama. Jadi ada kombinasi antara fenomena alam yaitu tsunami dan gelombang pasang.

Badan Geologi mendeteksi pada pukul 21.03 WIB Gunung Anak Krakatau erupsi kembali dan menyebabkan peralatan seismograf setempat rusak.

Namun seismik Stasiun Sertung merekam adanya getaran tremor terus menerus (tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigaikan).

Kemungkinan material sedimen di sekitar Anak Gunung Krakatau di bawah laut longsor sehingga memicu tsunami.

Dampak tsunami menerjang pantai di sekitar Selat Sunda

Dampak tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan.

Data sementara hingga Minggu (23/12/2018) pukul 04.30 WIB tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak.

Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data.

"Masyarakat diimbau tetap tenang. Jangan terpancing isu yang menyesatkan yang disebarkan oleh pihak yang tidak jelas. Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di pantai Selat Sunda untuk sementara waktu. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan penelitian lebih lanjut," ujar Sutopo.

Sutopo menambahkan BNPB telah berada di lokasi bencana mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Bupati Pandeglang telah berkoordinasi dengan Kepala BNPB untuk penanganan darurat.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved