Tsunami Lampung dan Banten
Pengakuan Ade Jigo Eks Teamlo Jadi Korban Tsunami Tanjung Lesung Banten, Ungkap Saat Ombak Datang
Dengan satu mata lebam, Ade Jigo komedian eks dari grup Teamloe membagikan video dirinya jadi korban tsunami tanjung lesung, banten.
Penulis: Mochamad Krisnariansyah | Editor: Kharisma Tri Saputra
Pengakuan Ade Jigo Eks Teamlo Jadi Korban Tsunami Tanjung Lesung Banten, Ungkap Saat Ombak Datang
TRIBUNSUMSEL.COM -- Dengan satu mata lebam, Ade Jigo komedian eks dari grup Teamloe membagikan video dirinya jadi korban tsunami tanjung lesung, banten.
Pria yang terkenal dengan rambut "Dora" nampak terlihat syok usai menceritakan pengalaman mencekamnya.
Ade meminta pemerintah untuk segera memberikan bantuan kepada korban tsunami di tanjung lesung.
Tak hanya itu, Ade juga memperlihatkan kondisi keluarganya yang juga mengalami luka yang cukup parah.
Terakhir Ade sedikit menceritakan kejadian tsunami yang terjadi di tanjung lesung.
Dimana berdasarkan penuturan Tsunami tiba tiba muncul usai terjadi gempa, lalu ombak datang.
Berikut beberapa ucapan Ade Jigo
"Kami korban gempa dan tsunami di tanjung lesung sudah ada dititik kumpul tolong bantuannya ada anak ekcil dan ibu hamil,"
"Saya minta bantuan tolong terkait, saya salah satu korban selamat,"
"Diawali dengan gempat dulu dan air datang, kita terbawa arus, mohon bantuannya terima kasih,"
Tak hanya itu pada unggahan berikutnya, Ade juga memperlihatkan kondisi klinik tempatnya bertahan.
Nampak beberapa korban Tsunami yang berada di sudut sudut klinik terbaring dengan badan terluka
"Kondisi klinik Alinda usaha tmpt sy dan anak2 di rawat, kondisi sebagian sdh ada yg pulang..mohon doanya semua semoga istri sy @meucha dan sahabat sy @argojimmygo selamat dan bisa berkumpul bersama kita..Amiin."
Sementara, Grup band Seventeen ikut jadi korban tsunami yang terjadi di kawasan selat sunda, sabtu (22/12/2018) malam.
Band Seventeen kala itu sedang tampil di sebuah acara di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, saat bencana alam itu terjadi.
Rian menulis, para personel Seventeen, yakni Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum), dan Ifan (vokal) serta para kru Seventeen belum ditemukan.
Hingga kini kabar dari personel grup band Seventeen masih dinantikan.
Kompas.com juga masih mencoba menghubungi pihak Seventeen.
Sebelumnya gelombang tinggi menerjang pesisir Serang dan menyebabkan sejumlah kerusakan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami.
BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
Riefan Seventeen Menangis Istrinya Belum Ditemukan
Kabar terbaru kondisi dari anggota Grup band Seventeen terjawab lewat sebuah video yang doungga Riefan sang vokalis.
Lewat akun instagram pribadinya, Riefan membagikan kondisi terkini grupnya yang jadi korban tsunami di tanjung lesung banteng.
Memakai kemeja army hijau, Riefan yang nampak menangis meminta doa untuk keselamatan sang istri Dylan Sahara yang belum ditemukan pasca diterjang ombak tsunami.
Tak hanya itu, Riefan pun menyebut salah satu anggota nya pemegang bass juga menghilang.
Sampai saat ini, Riefan tengah berada di sebuah posko bersama dengan rekan grup lainnya.
DImana beberapa orang tengah mendapatkan perawatan akibat luka-luka.
Berikut Video Riefan Seventeen.
Pemain Bass Band Seventeen, Muhammad Awal Purbani Meninggal Dunia Jadi Korban Tsunami Banten
Pemain bass grup band Seventeen, M Awal Purbani atau Bani, menjadi korban meninggal dalam bencana tsunami yang menerjang Banten, Sabtu (22/12/2018) malam.
Sambil menangis, vokalis Seventeen, Ifan, mengabarkan bahwa selain Bani, Road Manager mereka yang bernama Oki Wijaya juga meninggal dunia.
Diketahui bahwa Seventeen sedang manggung di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, ketika gelombang tinggi melanda lokasi tersebut sekitar pukul 21.33 WIB.
"Kami kehilangan bassis kami, Bani, sama road manager kami Oki," ucap Ifan melalui video yang ia unggah di akun Instagram-nya, @ifanseventeen, seperti dikutip Kompas.com, Minggu (23/12/2018).
"Minta ikhlas doanya juga buat Bani sama Mas Oki. Terima kasih, assalamualaikum," tambahnya.
Selain itu, Ifan yang masih terisak mengatakan bahwa istrinya Dylan Sahara dan dua personel Seventeen yang lain, yakni Herman (gitar) serta Andi (drum), belum ditemukan.
"Andi sama Herman, sama Ujang belum diketemuin, minta doanya. Mudah-mudahan istri saya cepet diketemuin. "
"Sementara yang lain selain itu alhamdulillah selamat, walaupun luka-luka. Minta doanya biar istri saya Dylan, Andi, Ujang, sama Herman cepet diketemuin," kata Ifan.
BREAKING NEWS - 20 Orang Tewas dan 165 Luka-Luka, BNPB Pastikan Kejadian di Pantai Anyer, Tsunami
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali merilis infomasi terbaru terkait kejadian yang terjadi di Pantai Carita, Anyer serta di Lampung Selatan.
Rilis yang diterima TribunnewsBogor.com dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, dampak dari tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah.
Sutopo mengatakan,tsunami terjadi pada, Sabtu (22/12/2018) sekitar pukul 21.27 WIB.
Sementara itu dampak tsunami menyebabkan korban jiwa dan kerusakan.
Data sementara hingga Minggu (23/12/2018) pukul 04.30 WIB, tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 luka-luka dan dua roang hilang.
Dalam kejadian tsunami tersebut, puluhan rumah mengalami kerusakan.
"Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," katanya.
Dari 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka dan dua orang hilang terdapat di tiga wilayah yaitu di Kabupaten Padenglang, Lampung Selatan dan Serang.
Di Kabupaten Pandeglang daerah yang terdampak terdapat di Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur.
Data sementara tercatat 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.
Daerah yang terdampak parah adalah permukiman dan wisata di Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang, dan Pantai Carita.
Di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3 orang meninggal dunia dan 11 orang luka-luka.
Sedangkan di Kabupaten Serang terdapat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka dan 2 orang hilang.