Berita Sriwijaya FC

Inilah Fakta Fakta Kepemilikan Sriwijaya FC, Nama Pemegang Saham Hingga Opsi Jual ke Investor

Sriwijaya FC adalah klub sepakbola yang dimiliki oleh PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM). Sementara PT SOM dimiliki oleh empat pemegang saham

Penulis: Prawira Maulana | Editor: M. Syah Beni
Surya/ Hayu Yudha Prabowo
Sriwijaya FC saat kalah dari Arema Malang, Minggu (9/12/2018) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sriwijaya FC adalah klub sepakbola yang dimiliki oleh PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM). 

Sementara PT SOM dimiliki oleh empat pemegang saham yang terdiri dari tiga nama personal dan satu yayasan.

Direktur Utama PT SOM Mudai Madang pagi tadi melakukan konferensi pers dan ia mengaku siap untuk menjual saham yang dimilikinya.

1. Empat Pemegang Saham

Dalam dokumen resmi yang diterima Tribunsumsel.com dari Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM ada empat pemegang saham sekaligus pendiri PT SOM.

A. Bakti Setiawan

B. Yayasan Sepakbola Sriwijaya

C. Mudai Madang

D. Much Baryadi

Dari empat nama itu, Yayasan Sepakbola Sriwijaya memiliki saham mayoritas dengan memegang 116 lembar saham, lalu Mudai Madang 69 lembar saham, Baryadi sebanyak 9 lembar dan Bakti Setiawan 6 lembar.

Total lembar saham sebanyak 200 lembar.

Jika tiga pemegang saham terakhir digabungkan maka kepemilikannya sebesar 84 lembar atau 42 persen dari 200 lembar saham.

Sementara Yayasan sekolah Sriwijaya tetap sebagai mayoritas sebesar 58 persen.

Data yang terdaftar di Dirjen AHU ini Tribun unduh pada 10 Oktober 2018 lalu.

2. Mudai Madang bersedia melepas sahamnya

Pada konferensi pers yang digelar di Hotel Inna Daira, Komisaris Utama sekaligus Direktur Utama PT Sriwjjaya Optimis Mandiri (SOM) Muddai Madang secara blak-blakan berbicara terkait dengan saham Sriwijaya FC saat ini.

Bahkan Muddai Madang pula menyebutkan akan melepaskan seluruh saham yang dimilikinya jika ada yang menginginkannya.

3. Tim SAR Punya Opsi bentuk PT baru

Wakil Ketua Tim SAR Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin mengatakan ada opsi untuk membentuk PT baru diluar PT SOM.

Atau tetap menggunakan PT SOM dengan opsi membayar pada pemegang saham lama sebesar RP 20 miliar.

“Yang kedua pakai PT SOM tapi dengan konsekuensi kita bayar utang pemegang saham. Katanya Rp20 miliar, diantaranya untuk beli pemain dan lain sebagainya. Tapi audit dulu apakah benar atau tidak,” ungkapnya.

4. Bayar Gaji Rp 1,5 Miliar Sebulan, Butuh Rp 40 Miliar setahun

Mudai Madang menyebutkan paling tidak butuh uang Rp 1,5 Miliar tiap bulannya hanya untuk membayar gaji pemain.

Selama satu tahun musim kompetisi SFC butuh dana Rp 40 miliar menurutnya.

“Saya sudah berat untuk biayai kelangsungan SFC karena ini bukan murah, biayanya sangat mahal,” ungkapnya.

5. Boleh dibeli, jangan dipindah

Mudai Madang menyebutkan Sriwijaya FC boleh saja dibeli oleh investor.

Namun meski dibeli syaratnya harus tetap homebasenya di Sumatera Selatan.

Muddai berharap akan ada calon pembeli saham untuk memajukan SFC ke depan, terutama pengusaha dari Sumsel.

Namun dari Sumsel tidak ada, maka bukan tidak mungkin akan dijual keluar.

6. RUPS Bulan Januari

Komisaris Utama sekaligus Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), H Muddai Madang saat dihubungi Tribun Sumsel, Sabtu (15/12/2018) malam.

“Perombakan manajemen (SFC) itu, nanti hampir semua direksi diganti, cuma ini kan kita harus rundingan dulu, tetap ada perubahan,” kata Muddai.

Muddai melanjutkan pada Januari 2019 mendatang akan digelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT SOM selaku pengelolah klub Sriwijaya FC.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved