Mahasiswi Tewas di Kafe

Mahasiswi Tewas di Kafe, Keluarga Tolak Visum dan Minta Jenazah Sindi Dipulangkan

Keluarga Sindi Sandora mendatangi RS Bhayangkara, Kamis (12/12/2018). Sindi Sandora, perempuan muda yang ditemukan tewas di Lantai 2 kafe

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana
M ARDIANSYAH/TRIBUNSUMSEL.COM
Ipda Novel Kanit Reskrim Polsek IT II Palembang. 

Kanit Reskrim Polsek Ilir Timur II Ipda Novel mengatakan, saat ini sedang mengejar orang dipanggil Kuyung heri tersebut.

"Kami sedang selidiki dan akan memanggil orang tersebut," katanya.

Breaking News: Mayat Perempuan Ditemukan di Lantai 2 Planet Kafe Kawasan M Isa Palembang

 Mahasiswi Cantik Tewas di Kafe, Bibi Korban Lemas: Cindi Ngakunya Kuliah  

Selain itu saat ini Polsek Ilir Timur II sudah meminta keterangan dari keluarga korban. Keluarga inti korban juga sedang dalam perjalanan dari Lahat ke Palembang.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan dari rekan-rekan korban selama pekerja kafe, malam sebelum kejadian Sindi memang tampak agak sempoyongan.

Seorang rekan satu tempat kerja yang tak mau disebutkan namanya kepada Tribunsumsel.com menceritakan, Sindi malam itu menemani tamu langganannya.

"Tamu itu biasa dipanggil Kuyung Heri. Itu tamu langganan dia," kata teman korban.

Sementara itu, Pemilik Planet Cafe Ko Acun ketika ditemui di Polsek IT II Palembang membenarkan yang ditemukan tewas di kamar merupakan karyawannya.

Seperti diberitakan sebelumnya seorang perempuan cantik tewas di Planet Cafe dengan mulut berbusa. Belakangan mayat itu diketahui bernama Cindi.

Namun, ia sama sekali tidak mengetahui penyebab kematian dari karyawannya tersebut.

Kabar karyawannya meninggal, setelah mendapatkan kabar dari office boy yakni Ferry.

"Kalau ikatan pekerjaan tidak ada, dia hanya melamar dan kami terima. Untuk gaji bulanan pasti ada, namanya dia bekerja," ujarnya.

Tugas Cindi sebagai pekerja di kafe itu adalah melayani tamu yang datang dan menemani minum.

Ketika disinggung mengenai korban sakit atau ada hal lain sebelum meninggal, menurut Acun sama sekali tidak ada.

Bila ada karyawannya sakit pasti langsung melapor dan tidak diperbolehkan bekerja.

Namun, untuk korban sendiri sama sekali tidak pernah mengeluh sakit atau masalah.

Hal itu juga diungkapkan tan-teman korban sesama karyawan.

"Kami memang menyiapkan kamar untuk karyawan bila mereka tidak mau pulang ke tempat kost."

"Karena, karyawan meminta kami untuk menyiapkan kamar agar mereka bisa tidur. Lantaran mereka takut menjadi korban begal saat pulang bekerja, makanya kami siapkan kamar di lantai dua dan tiga," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved