Mencicipi Lezatnya Durian Ujan Mas: Daging Kuning dan Tebal, Varietas Nomor 1 dari Sumsel
Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan surga buah buahan, satu diantaranya adalah buah durian. Durian Ujan Mas tersohor karena kelezatannya.
Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Prawira Maulana
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sumatera Selatan (Sumsel) merupakan surga buah buahan, satu diantaranya adalah buah durian.
Buah yang kerap disebut " Raja dari segala buah" King of Fruit itu sangat mudah dijumpai sejumlah kabupaten / kota di sumsel.
Terutama wilayah wilayah dataran tinggi yang berada di sepanjang Bukit barisan yang membentang di pulau sumatera.
Mulai Kabupaten Muratara, Kota Linggau, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Lahat, Kota Pagar Alam, hingga Muaraenim.
Dari sejumlah wilayah itu, wilayah terakhir yakni Kabupaten Muaraenim terutama kecamatan Ujan Mas sangat dikenal sebagai penghasil durian terbaik.

Memasuki musim durian, Tribunsumsel.com,berkesempatan mengunjungi kecamatan Ujan Mas untuk merasakan durian asli yang berasal dari kawasan itu.
Sejumlah penikmat durian menyebut durian Ujan mas memiliki citarasa tinggi karena rasa manis, tebalnya daging serta kecilnya biji durian.
"Manisnya pas sekali dilidah, benar benar sempurna," ungkap Fedinandus (26) dijumpai di sebuah lapak durian di sisi Jalinsum Desa Pinang Belarik Kecamatan Ujan Mas.
Pria asal Bangka itu mengaku telah lama mendengar kabar kualitas durian tembaga Ujan Mas yang sering disebut banyak orang sebagai durian kelas wahid.
Namun selama ini baru mendengar dari mulut penjual serta penikmat durian yang dijumpainya di lapak durian langganan di Kota Palembang.
"Kata orang sih nomor satu, nah kita mau buktikan itu, ini kebetulan ada urusan pekerjaan di Muaraenim, jadi mampir dulu" jelasnya
Tak lama, penjual pun langsung membuka sebuah durian tembaga berwarna kuning berukuran kecil, tak disangka langsung nampak daging durian bewarna kuning.
Berbeda dibandingkan biasanya, dalam setiap belahan durian hanya ada satu daging durian berukuran besar serta biji kecil.
" Memang berbeda, dagingnya tebal, bijinya pun sangat kecil, manisnya pas, ini memang sempurna," kata Ferdinan usai menyantap satu daging durian.
Usai menyantap satu daging durian, gairah menyantap durian pun bergelora dan berlanjut ke durian durian berikutnya.
Rahasia Nenek Moyang
Pedagang Durian di Desa Pinang Belarik, Arwan mengakui kualitas durian asal desanya cukup dikenal di tengah masyarakat terutama para pencinta durian.
Durian asal desanya memang tidak berukuran besar namun memiliki rasa yang manis dan tebalnya dagingnya karena merupakan jenis durian tembaga.
" Mungkin dari rasa, dan tebalnya daging," katanya singkat.
Ia melanjutkan mayoritas pohon penghasil durian berusia puluhan tahun bahkan mungkin ratusan tahun. Dan memiliki ketinggian hingga puluhan meter.
Pohon durian tersebut berada diantara pohon karet yang dimiliki warga.
"Kalau kebun khusus tak ada, hanya ada ada beberapa batang saja di kebun diantara pohon karet," jelasnya
Namun terdapat sebuah kebiasaan khusus yang dilakukan warga yang mungkin membuat buah durian asal desanya berkualitas baik.
Kebiasaan itu adalah cara memanen durian dengan menanti satu persatu durian jatuh dari pohon.
" Jadi cuma nunggu yang jatuh, sejak nenek moyang juga begitu, tidak pernah diambil secara paksa," katanya
Ia selanjutnya menunjukkan tangkai durian dari kebunnya, semuanya sempurna tak ada satu pun bekas senjata tajam.
Lanjutnya, bulan desember merupakan awal musim durian dan kemungkinan akan terus ada hingga bulan januari mendatang.
Sedangkan untuk harga, pada awal bulan biasanya memang relatif lebih mahal kemudian akan bertahap menurun pada puncak musim.
" Kalau awal musim seperti ini harga masih tinggal sekitar. 25 hingga 50 ribu per buah. Menjelang puncak musim bakal lebih murah," katanya.