Berita Palembang

Whatsapp (WA) Pria di Palembang Ini Dibajak untuk Pinjam Uang, Pelaku Pakai Modus Clonning

Aksi penipuan via aplikasi chatting whatsapp (WA) makin marak terjadi. Modus si tukang tipu bisa memperdaya mangsanya beragam.

Shutterstock via daily mail
WhatsApp 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Aksi penipuan via aplikasi chatting whatsapp (WA) makin marak terjadi.

Modus si tukang tipu bisa memperdaya mangsanya beragam.

Tingkat kerugian yang diderita pun bervariasi, ada yang hanya rugi ratusan ribu rupiah, hingga jutaan.

Seseorang dengan memakai foto yang kita kenal bisa meminta pulsa bahkan uang sekali pun.

Mereka yang mengenal dan terkoneksi dengan WhatsApp miliknya tak luput dimintai hal serupa.

"Isikan dulu pulsa penting. Ntar diganti. Pulsa 100 ribu, dan itu dikirim ke relasi kontak yang ada WhatsApp, dengan dikatakan lagi penting," kata salah satu korban penipuan, Zulfikar, Kamis (29/11/2018).

Beredar Pesan WA 200 Tahanan Kabur di Aceh, Polisi Siaga di Jalanan, Ini Fakta-faktanya

Cara Bikin Stiker WhatsApp Pakai Fotomu Sendiri, Mudah dan Juga Gratis

Zulfikar mengaku Whatsapp miliknya di "bajak" seseorang berawal dari massenger di Facebook (FB).

Dari situ pelaku meminta nomor WA miliknya, kemudian dirinya tidak bisa mengakses.

"Ia ecak- ecak (pura-pura) kenalan dan minta nomor WA, lalu dia sms kenapa tidak bisa kirim pesan WA ke kamu."

"Yo kamu kirim nomor WA kamu biar aku save, tapi dia minta kode yang di SMS, yo benar saat itu ada SMS, dan aku kirimkan ke dia, tidak lama dari itu aplikasi aku hilang dak bisa diakses," jelasnya.

Meski secara pribadi ia tidak mengalami kerugian materil, Zulfikar mengaku nama baiknya tercoreng, karena aplikasi WA milikinya itu digunakan untuk meminta- minta uang atau pulsa kepada relasi yang ada dikontak.

"Banyak kawan- kawan dimintakan, dan banyak yang kena," ucapnya.

Mengenal Sosok H Halim, Orang Kaya di Sumsel Sering Dikunjungi Presiden dan Banyak Tokoh Nasional

Profil 3 Kandidat Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Satu Sosok Pernah Jadi Rival M Adil

Ditambahkan Zulfikar, ia mengetahui WA nya di "bajak" karena ada temannya (Rizal) menelepon dirinya, karena sudah minta- minta uang dan pulsa, padahal itu bukan dirinya.

"Bahasa kami itu beda setiap WA dengan kawan- kawan, biasanya lur atau nang."

"Na baru kawan aku itu curiga, ai nang alangkah buntunya kau minta pulsa melalui WA tengah malam, dan aku jawab tidak. Dari situlah aku tahu WA aku dibajak, dan aktif saya lihat. Namun sekarang sudah pulih lagi," jelas wirausaha ini.

Tepisah, IT Telkomsel Regional Sumbagsel Adya Rahmat Perdana menerangkan whatsapp tidak bisa dihack atau langsung di jebol di aplikasinya, karena enkripsinya yang tinggi.

Meski begitu, bisa di-clonning dan ini kasus-kasus yang sering terjadi. Selain clonning, akun WA juga bisa diambil alih.

Jadi hacker bisa melakukan social engineering untuk meminta kode verifikasi yang masuk ke HP korban, misalnya dengan bilang kalau dari admin WA untuk verifikasi dan korban harus menyebutkan kode verifikasi yang masuk.

Tips dan Trik WhatsApp: Begini Cara Kirim Foto Tanpa Mengurangi Kualitas Aslinya

Cara ini juga melibatkan interaksi dengan HP korban.

"Jangan, sekali-kali memberikan one time password, yang dikirim kan ke nomor telepon kita dalam bentuk sms, ke orang lain," pesannya.

Dikatakannya lebih lanjut, setelah dapat kode verifikasi, akun korban bisa diambil alih atau dibajak oleh sang hacker.

Si hacker menginstall WA sendiri di HP nya, kemudian memasukkan nomor HP korban dan kode verifikasi hasil menipu tadi.

"WA menerapkan metode enkripsi dan mengikut policy perlindungan hak privasi konsumen, sehingga semua percakapan hanya bisa dibaca oleh pengirim dan penerima."

"Baik operator maupun whatsapp sendiri tidak bisa membuka isinya. Whatsapp juga menggunakan nomor telepom sebagai akun, dan menggunakan one time password dalam bentuk sms untuk dapat melakukan akses ke dalam aplikasi whatsapp," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved