Heboh Mayat dalam Drum di Bekasi, Pelaku Sudah Mengenal Dufi Terbukti Dari Pesan Ini

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan almarhum Dufi sudah mengenal para pelaku

Warta Kota
Ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM - Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan almarhum Dufi sudah mengenal para pelaku.

Mabes Polri memberikan update informasi terkait pembunuhan terhadap Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi, yang ditemukan di drum plastik pekan lalu.

Baca: Identitas Mayat Dalam Tong Ternyata Dufi Mantan Jurnalis, Ini Pesan WA Terakhir ke Sang Istri

"Bahwa korban sudah menjalin hubungan interaksi komunikasi dengan para tersangka," ujar Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (22/11/2018).

pembunuh dufi
pembunuh dufi ()

Keberadaan almarhum Dufi di rumah kontrakan pelaku pun disebut atas niat dari yang bersangkutan sendiri.

Pelaku yakni Nurhadi pun mempersilahkan Dufi untuk bertandang ke kontrakannya sesuai keinginannya.

"Kemudian korban sudah kontak dulu sama tersangka (Nurhadi) mau ke kontrakan. 'Oh ya silahkan saja', datanglah (korban)," kata dia.

Namun, saat bertamu itulah muncul niat jahat dari pelaku lantaran barang-barang berharga yang dibawa oleh almarhum.

Anggapan almarhum sebagai orang yang berada atau kaya juga menjadi alasan Nurhadi melakukan pembunuhan.

"Karena korban membawa barang-barang ada laptop, handphone, dan dipersepsikan tersangka Nurhadi, korban adalah orang yang berada karena membawa barang berharga. Akhirnya langsung dihajar pakai benda tajam,” tukas Dedi.

Sebelumnya diberitakan, terjadi pembunuhan terhadap Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang dimasukan ke dalam drum plastik biru dan ditemukan oleh seorang pemulung.

Jenazah Dufi ditemukan di Kawasan Industri Kembang Kuning, Klapanunggal, Bogor, pada Minggu (18/11/2018), sekitar pukul 06.30 WIB.

Polisi membekuk tersangka M Nurhadi di rumah kontrakannya di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (20/11/2018).

Pembunuhan Dufi diduga dilakukan pada Sabtu (17/11/2018) siang, di rumah kontrakan Kampung Bubulak, Bojongkulur. 

Adik Dufi, Muhammad Ali Ramdoni, mengatakan, sang kakak sempat bekerja di sejumlah perusahaan media cetak maupun televisi.

"Beliau yang kami tahu bergelut di bidang jurnalistik, entah advertising ataupun peliputan.

karena karier beliau berawal dari jurnalis di harian Rakyat Merdeka," kata Doni setelah pemakaman Dufi di TPU Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).

Setelah itu, Dufi melanjutkan kariernya di Indopos yang juga merupakan media cetak.

Kemudian, Dufi mencoba peruntungan masuk industri televisi dengan bergabung dalam Berita Satu disusul iNews.

"Untuk yang dua terakhir ini beliau merasa lebih tertantang di dunia marketing-nya.

Nah beberapa tahun lalu, beliau minta izin berhenti dari tugasnya di iNews TV sebagai marketing," ucap Doni.

Dufi pun membuat usahanya sendiri di dunia periklanan sambil bekerja sebagai staf khusus Dewan Pengurus TVRI.

Ia juga bekerja freelance di TV Muhammadiyah.

Pekerjaan-pekerjaan itu dilakoninya hingga ia ditemukan meninggal pada Minggu kemarin.

Doni menambahkan, Dufi tercatat sebagai alumni SMAN 13 Jakarta dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Sementara itu,cistri dari almarhum Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi masih mengenang isi perbincangan terakhirnya dengan suami via aplikasi Whatsapp.

Perbincangan terakhir antara Dufi dan Bayu Yuniarti Hendriani terjadi pada Jumat (16/11/2018) lalu.

Menurut adik dari Dufi, Muhammad Ali Ramdoni, kakaknya mengabarkan akan berangkat kerja menumpang kereta api listrik dari Stasiun Rawa Buntu kepada istrinya di hari Jumat.

"Komunikasi terakhir dengan istrinya bahwa dia mau ke kantor naik krl. Mobil diparkir di stasiun Rawa Buntu," ujar Doni, begitu ia biasa disapa, di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018) dilansi dari Kompas.

Suasana pemakaman Dufi, pria yang ditemukan tewas dalam drum di Bogor, di TPU Semper, Senin (19/11/2018).

"WA terakhir yang disampaikan kepada istrinya, dan diperlihatkan ke kami dan pihak kepolisian bahwa beliau bilang ma, saya sudah distasiun, mobil diparkir.

Dimana (sang istri bertanya)? Rawabuntu (jawaban Dufi)," kata Doni menirukan perbincangan itu.

Ia juga mengatakan perbincangan terakhir itu terjadi pada pukul 09.30 atau 10.00 WIB.

Setelah itu, Doni menyebut tak ada lagi komunikasi dari almarhum kepada sang istri.

"Itu hari Jumat, jam setengah 10 atau jam 10 pagi. Sempet komunikasi terakhir.

Nah itu sudah tidak ada (komunikasi) lagi setelah itu," katanya.

Terpisah, Kasubag Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan pemulung sampah di wilayah tersebut.

Ita menuturkan, pemulung sampah itu awalnya mengira kalau isi dalam drum tersebut adalah sampah.

"Namun setelah dibuka, dia (pemulung sampah) kaget karena melihat mayat di dalam drum itu.

Dia berteriak dan minta bantuan kepada warga sekitar," ucap Ita.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Sebut Almarhum Dufi Sudah Kenal dengan Pelaku yang Membunuhnya,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved