Film Horor
10 Fakta Film Bernapas Dalam Kubur dari Sinopsis Hingga Pengakuan Luna Maya saat Makan Bunga Melati
Berikut Fakta Menarik Film Suzzana Bernapas dalam Kubur:, Berikut Fakta Menarik Film Suzzana Bernapas dalam Kubur:
TRIBUNSUMSEL.COM-Film bernapas dalam kubur yang dulunya diperankan Suzanna kembali tayang dalam bentuk yang lebih modern.
Suzanna akan diperankan oleh Luna Maya.
Film bernapas dalam kubur ini akan dirilis mulai hari ini tanggal 15 November 2018.
Dilansir dari Tribunnnews Luna mengaku lega karena akhirnya dia bisa bercerita mengenai film ini.
Sebelumnya, selama berbulan-bulan proses persiapan hingga produksi, pihak Soraya melarang dia membagi kabar apapun tentang film, termasuk foto situasi di lokasi syuting.
"Proyek ini agak lama saya pendam. Selama beberapa bulan, saya selalu menolak jika wartawan bertanya. Akhirnya lega begitu boleh diumumkan," kata Luna
Berikut Fakta Menarik Film Suzzana Bernapas dalam Kubur:
Baca: Usia Hampir Setengah Abad, Ini Sandrina Malakiano, Mantan Istri Rico Ceper yang Tetap Cantik
Baca: Film Bernapas Dalam Kubur Dirilis Hari ini: 5 Misteri Kematian Suzanna-Keluarga Tak Tahu Kematiannya
Baca: Suami Tak Ada di Rumah, Terungkap Begini Kelakuan Kartika Putri kepada Anak-anak Tirinya
1. Sinopsis
Setelah menikah tujuh tahun, Suzzanna (Luna) akhirnya hamil calon anak pertama, tetapi Satria (Herjunot Ali) suaminya harus dinas luar negeri.
Selama Satria pergi, empat karyawannya (Verdi Solaeman, Teuku Rifnu Wikana, Alex Abbad, Kiki Narendra) berniat merampok rumah saat sepi.
Hari perampokan akhirnya datang ketika Suzzanna pergi bersama tiga pembantu (Asri Welas, Ence Bagus, Opie Kumis).
Namun perampokan justru berubah menjadi pembunuhan tatkala Suzzanna, karena kondisi tubuh lemah, pulang sendirian lebih awal.
Panik, keempat karyawan mengubur jenazahnya di belakang rumah.
Anehnya, keesokan hari, Suzzanna tetap beraktivitas seperti biasa di rumah. Apakah Suzzanna masih hidup?
2. Pemilihan judul
Sama seperti "Benyamin", nama mendiang Suzzanna telah menjadi semacam merek lewat film baru yang mendaur ulang konsep film-film lamanya.
Dalam film ini, Luna Maya memerankan tokoh dengan wajah dan pembawaan seperti Suzzanna dalam film-film horor terdahulu.
"Suzzanna" pun dipakai bersama judul utama cerita, yaitu Bernapas dalam Kubur. Menurut Sunil, mereka tidak hendak menyinggung judul film lama seperti Bernafas dalam Lumpur(1970) atau Beranak dalam Kubur (1971). Judul dibuat belakangan berdasarkan cerita yang dirancang sejak lima tahun silam.
"Karena ada adegan orang dikubur. Boleh tanya departemen artistik, kami gali (tanah) sampai 10 kali untuk adegan kuburan.
Sempat terlintas judul Sundelbolong apa begitu, tetapi saya pikir, ini enggak cocok buat filmnya," kata Sunil.
3. Pembaruan cerita
Sunil mengklaim bahwa cerita film ini benar-benar baru dan tidak berhubungan dengan film-film lama.
Memang ada adegan dari film lama seperti sate 200 tusuk, tetapi menurut Sunil, adegan semacam itu diperbarui dan porsinya sangat kecil.
Bahkan ada sejumlah adegan yang ditulis dan syuting ulang.
Cerita, yang berlatar 1980-an, disebut punya pengaruh kuat terhadap aspek horor karena film ini tidak memakai elemen jumpscare.
Film berdurasi total 135 menit.
"Kalau naskah mirip dengan film lama, itu masalah besar. Orang nonton, pasti bilang ini film lama. Bagusnya, naskah ini enggak ada hubungan dengan film lama. Itu naskah baru, benar-benar menceritakan hal baru, sesuatu yang relevan kapanpun juga," ungkapnya.
© Disediakan oleh PT Citra Multimedia Indonesia image medcom
4. Komedi tetap ada
Unsur komedi, seperti ada di film-film horor Suzzanna, tetap dipertahankan untuk film terkini versi Luna Maya.
Sunil memasukkan rasa komedi horor sejak awal cerita dibuat, tetapi dengan motif yang lebih menyatu dengan cerita keseluruhan.
"Saya enggak mau Suzzanna menggoda orang yang enggak ada hubungan dengan Suzzanna.
Jadi, enggak boleh orang luar diganggu hanya untuk adegan komedi horor. Komedi ini punya hubungan dengan keluarga Suzzanna, jadi memang menyatu dengan ceritanya.
Tukang sate diganggu, itu juga ada alasannya," jelas Sunil.
5. Ganti sutradara di tengah jalan
Proyek ini mengawali praproduksi dan produksi bersama sutradara Anggy Umbara.
Namun di tengah jalan, ketika syuting telah berjalan sebulan dan hasilnya ditinjau ulang, Sunil tidak puas dan merasa "beda visi" dengan Anggy, terutama untuk unsur horornya.
Anggy dihentikan dan kursi sutradara diserahkan ke Rocky Soraya, yang memimpin syuting lanjutan selama 20 hari.
Nama Anggy tetap dicantumkan bersama nama Rocky.
"Bagian yang tayang, bagian saya mungkin di atas 70 persen," ujar Rocky.
6. Pemilihan Luna Maya
Sunil bercerita pemilihan pemeran Suzzanna cukup sulit dan memakan waktu lama.
Dia mencari aktris dengan bentuk wajah semirip mungkin seperti mendiang Suzzanna agar topeng prostetik bisa berfungsi optimal.
Setelah Sunil tak kunjung menemukan pemain, Rocky menyarankan Luna Maya.
Rocky dan Luna pernah berkolaborasi dalam film hororThe Doll 2 dan Sabrina.
"Saya sudah lama kerja sama dengan dia (Luna) dan saya menyadari bahwa dia, kalau menjiwai peran sangat mendalam.
Saya bisa lihat kalau sosoknya dikasih Suzzanna, dia bisa jago banget dibandingkan pemain lain yang hanya mirip secara riasan, tetapi enggak menjiwai," kata Rocky.
"Ketika tes, ternyata (Luna) memang sesuai dengan ekspektasi," imbuhnya.
7. Pendalaman peran Luna Maya
Awalnya Luna merasa tidak percaya diri karena cemas tidak bisa menyerupai sosok Suzzana sebagai aktris film horor.
Namun setelah bertemu pasangan make-up artists asal Rusia untuk "cetak muka" dan melihat hasil topeng prostetik, Luna takjub dan yakin.
"Saya lihat hasilnya, ini luar biasa. Itu sudah menjadi modal untuk membuat saya percaya diri, tinggal bagaimana masalah akting," ungkap Luna.
Luna pun melakukan studi intensif atas segala gerak-gerik, cara berjalan, cara bicara, ekspresi emosi, serta intonasi suara mendiang Suzzanna sebagai aktris lewat film-film horor yang pernah dimainkan.
Selain menonton belasan filmnya, Luna juga kerap mendengar rekaman suara dialog untuk sebisa mungkin, menirukan warna suara Suzzanna yang khas.
"Saya rangkum, adegan ini pada saat dia marah, saat dia ketawa. Satu Suro misalnya, ada ciri khasnya, di mana penekanan (intonasi) sewaktu marah," ujar Luna.
Luna juga mengambil ciri khas mata melotot.
Namun ekspresi sederhana ini menjadi sangat sulit karena Luna, yang kornea matanya berwarna kebiruan, harus memakai lensa kotak berwarna coklat.
Apalagi dia juga sudah memakai prostetik di wajah.
"Cukup menderita ha-ha. Tetapi mudah-mudahan kerja keras saya selama beberapa bulan ini membuahkan hasil. Ini syuting tergila sih, tekanan gila, semua gila. Benar-benar pengalaman tak terlupakan. Ditambah lagi, saya enggak boleh berbagi di media sosial," imbuhnya.
© Disediakan oleh PT Citra Multimedia Indonesia image medcom
8. Makan bunga melati
Menurut Luna, ada satu adegan di mana dia harus memakan bunga melati, sama seperti adegan ikonik dari film-film Suzzanna.
"Rasanya ya, wangi ha-ha.
Namun Bunda makan bertahun-tahun, enggak apa-apa."
Namun properti bunga melati di lokasi syuting tidak selalu segar.
Luna mengaku sempat makan bunga melati yang "basi" dan sudah berbau aneh.
"Ternyata ada melati yang sudah dari kemarin dan rasanya agak basi, tetapi ya telan saja ha-ha.
Takut sakit perut, tetapi ternyata enggak apa-apa," ungkapnya.
9. 200 Foto untuk prostetik Suzzanna
Clift Sangra, mantan suami Suzzanna, juga ikut terlibat dalam proyek film ini.
Selain bermain, dia membantu tim artistik dengan memberikan foto-foto Suzzanna mulai dari kecil hingga dewasa.
Foto digunakan sebagai referensi untuk membuat topeng prostetik.
"Dua hari saya cari, bongkar-bongkar album. Ada sekitar 200 foto yang saya kirim ke Pak Ram (Soraya)," kata Clift.
"(Wajah) Suzzie dari umur ke umur berubah. Jadi saya harus pilih, umur berapa yang mau kita pakai di film ini. Kami masukkan ke umur 29 tahun," sambung Sunil.
"Saya terus mengetes struktur muka Luna. Akhirnya saya dapat Januari-Maret," imbuhnya.
© Purba Wirastama 10 Fakta Menarik Film Suzzana Bernapas dalam Kubur
10. Nilai produksi setara Tenggelamnya Kapal Van Der Wick
Menurut Sunil, produksi film ini menghabiskan biaya mahal dan menjadi salah satu film termahal Soraya.
Apalagi waktu produksi, yang sudah sebulan, bertambah 20 hari karena urusan syuting ulang.
"Mirip dengan Van der Wick ya. Kalau Van der Wick berurusan dengan kapal dan ini itu, kalau film ini berurusan dengan syutingnya, set, latar 1980-an, perbaikan, syuting ulang, dan tim yang begitu besar, itu memakan biaya karena hari bertambah panjang," ujar Sunil.
Suzzanna: Bernapas dalam Kubur dijadwalkan rilis di bioskop pada 15 November 2018.
© Disediakan oleh PT Citra Multimedia Indonesia image medcom