Tempat Wisata Taman Nasional Sembilang di Sumsel, Ini 5 Fakta Kekayaan dan Keindahan Alamnya
Sekitar 80.000 ekor burung dapat dijumpai setiap harinya di Delta Banyuasin, di antaranya Bangau Bluwok (Mycteria Cinerea), Bangau Tongtong
Penulis: Agung Dwipayana |
Tempat Wisata Taman Nasional Sembilang, Ini 5 Fakta Kekayaan dan Keindahan Alamnya
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kawasan Taman Nasional (TN) Sembilang secara geografis berada pada 104°14'-104"54 Bujur Timur dan 01 38 - 02*28' Lintang Selatan.
Secara administratif pemerintahan, TN Sembilang termasuk wilayah Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Aksesibilitas menuju Kawasan TN Sembilang dilakukan dengan menggunakan kendaraan air. Hal ini dikarenakan karakteristik dan lokasi kawasan yang merupakan perairan.
Jalur yang umum digunakan untuk mencapai kawasan TN Sembilang adalah dengan menggunakan kendaraan air speedboat dari Palembang.

Biasanya, masyarakat Palembang menempuh perjalanan sungai dari dermaga Benteng Kuto Besak (BKB) selama 4 jam.
Atau bisa juga menggunakan kendaraan darat dari Palembang ke Simpang PU atau Parit 5 yang terletak di Jalan Raya Tanjung Api Api sekitar 1 jam.
Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan speedboat sekitar 2 jam.
Jika belum pernah ke TN Sembilang, berikut fakta-fakta yang perlu kamu tahu.
1. Luas dan Zona Pengelolaan
Luas keseluruhan TN Sembilang yakni 267.373,9 hektar. Terbagi dalam 6 enam zona pengelolaan, yaitu zona inti seluas 83.184,798 hektar, zona rimba seluas 105.727,81 hektar,
Zona pemanfaatan seluas 2.497,818 hektar, zona rehabilitasi seluas 5.477,014 hektar, zona tradisional seluas 5.477,014 hektar dan zona khusus sełuas 4.083,641 hektar.
2. Hutan Mangrove terbesar di Indonesia Barat
Terdapat beberapa tipe habitat, yakni hutan manrgrove, rawa dan dataran lumpur. Dan hutan mangrove di TN Sembilang merupakan yang terl;uas di Indonesia bagian barat dengan luas 87.000 hektar.
3. Potensi Satwa
a. Terdapat tidak kurang dari 53 spesies mamalia, di antaranya Berang-Berang (Lutra lutra) Beruang Madu (Helarctos malayanus), Kucing Bakau (Felis bengalensis),
Macan Dahan (Neofelis nebulosa), Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), Musang Air (Cynogale Bemetti), Babi (Sus Srofta).
b. Setidaknya terdapat lima primata termasuk Ungko (Hylobates agilis), Kera Ekor Panjang (Масаса Fascicularis), Beruk (M. nemestrina) dan Lutung Kelabu (Presbytis cristata).

c. Terdapat 213 jenis burung, 112 jenis ditemukan di daerah mangrove dan 44 jenis diantaranya
menggunakan mangrove sebagai habitat utama. Hasil kajian 2016-2018, terdapat 28 spesies burung air migran.
Sekitar 80.000 ekor burung dapat dijumpai setiap harinya di Delta Banyuasin, di antaranya Bangau Bluwok (Mycteria Cinerea), Bangau Tongtong (Leptoptilos Javanicus), Cucuk Besi (Threskiornis Melanocephalus), Bangau Storm (Ciconia Stormy),
Cangak Sumatera (Ardea Sumatrana), Rangkong Badak (Buceros rhinoceros), Rangkong Helm (Rhinoplax Virgil), Rangkong Hitam (Antrhacoceros Malayanus), Gajahan Timur
(Numenius Madagascariensis), Dara Laut (Sternidae), Cerek (Charadrius), Biru Laut (Limosa) dan Kedidi (Calidris),
d. Reptil tercatat ditemukan Buaya Muara (Crocodylus Porosus), Buaya Sinyulong (Tomistoma Schlegelii), Ular Cincin Mas (Boiga Dendrophila) dan Ular Sawah (Phyton).
4. Potensi Sumber Daya Perairan
Sumber daya perairan di Kawasan TN Sembilang di antaranya adalah ikan, kepiting. udang, kerang. Terdapat juga hasil olahan berupa terasi.
Terasi yang diolah masyarakat sekitar kawasan dijual ke Bangka dalam bentuk bahan kemudian di Bangka dikemas sehingga yang terkenal adalah terasi.
5. Potensi Wisata Alam
Beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan wisatawan, pelancong maupun fotografer ialah
pengamatan mangrove, pengamatan buaya, memancing, pengamatan burung pantai dan burung migran, pengamatan lumba-lumba, photo hunting dan wisata susur sungai.