Berita Selebriti
Heboh Video Kekerasan Siswa Terhadap Guru, Robby Purba Beri Tanggapan: Rasanya "Tak Ikhlas"
Beberapa waktu belakangan ini, sebuah video viral menghebohkan publik. Dalam video tersebut menunjukkan interaksi kurang pantas dari beberapa murid k
"Rasanya ingin cium kaki Pak Joko, mewakili murid-murid beliau utk minta maaf. Dibulan peringatan hari pahlawan, malah ada seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang diberlakukan seperti ini," tulis Robby Purba lagi.
Bahkan, Robby Purba berniat untuk bertemu di hadapan Pak Joko sehingga meminta siapa saja untuk memberikan informasinya.
Ia meminta bantuan itu kepada followersnya serta menegaskan bahwa dirinya tak ada niat untuk memanfaatkan kondisi.
"Jika pak Joko tdk merasa dapat keadilan, terintimidasi, atau bahkan tdk mendapat perhatian - ingat ya pak'e, tetap jgn ada rasa dendam ya pak, biar bapak Panjang umur, sehat2 terus. Tuhan Maha Tahu, mana yang harus diberi ganjaran, mana yg harus diselamatkan. #savepakJoko
Jika ada teman yang tahu contact Pak Joko, aku disini bukan mau memanfaatkan utk interview apalagi vlog2-an... Aku cuman ingin melakukan sesuatu dibelakang utk beliau. Tolong bantu aku, karena aku juga seorang guru," jelas Robby Purba.

Masih melansir dari Tribun Jateng, saat ditemui, Joko mengungkapkan bahwa hal tersebut hanya merupakan sebuah candaan yang kelewat batas.
“Itu hanya candaan, namun kelewat batas,” ujarnya, Senin (12/11/2018).
Ia mengaku awalnya ada seorang murid yang melempar kertas dan mengenai dirinya, namun saat ditanyai, respon para murid seolah-olah bercanda.

Karena terlarut dalam suasana bercanda, murid-murid pun secara tidak sopan malah bersikap seperti mengkeroyok dan memukuli sang guru.
“Biasanya juga tidak begitu. Itu hanya sekelompok anak saja, tidak satu kelas atau semua anak begitu. Yang dapat saya sampaikan yaitu tidak ada kekerasan dan pemukulan, tapi memang guyonan (candaan)nya kelewat batas,” sambungnya.
Ketika ditanyai apakah dirinya merasa marah atau tidak, dia menjawab tidak namun berusaha sabar.
“Saya tidak marah. Waktu itu setelah guyonan itu saya lanjut kerja (mengajar) sampai selesai. Ya, cuman harus sabar dan saya berusaha sabar,” ungkapnya.
“Itu urusan sekolah. Tugas saya sebagai guru melaksanakan kegiatan belajar-mengajar saja,” tuturnya.
“Setahu saya hari ini akan ada rapat antara keluarga murid dan sekolahan untuk membahas hal tersebut,” timpalnya.