Pasca Ditonton, 6 Fakta Film A Man Called Ahok, Akting Chew Kin Wah Sukses Bikin Penonton Nangis
Film A Man Called Ahok resmi diputar perdana di seluruh Indonesia.Tidak terkecuali di bioskop
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Film A Man Called Ahok resmi diputar perdana di seluruh Indonesia.
Tidak terkecuali di bioskop yang ada di kota Palembang, Sumatera Selatan pada Kamis, 8 November 2018.
Di XXI Cinema OPI Mall Jakabaring misalnya, pemutaran perdana film A Man Called Ahok mulai pukul 14.15 hingga pukul 15.30.
Film yang disutradarai oleh Putrama Tuta ini diawali dengan kisah sebuah keluarga kaya-raya nan dermawan.
Keluarga yang sangat peduli dan memiliki sikap tenggang rasa pada warga kampung di Desa Gantong, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung.
Para pemeran dalam film “A Man Called Ahok” yakni Daniel Mananta sebagai Ahok dewasa, Eric Febrian sebagai Ahok remaja.
Denny Sumargo sebagai Kim Nam (ayah Ahok) masa muda, Chew Kin Wah sebagai Kim Nam masa tua.
Erisca Rein sebagai Buniarti Ningsih (ibu Ahok) dan Jill Gladys sebagai Fifi Lety Tjahaja Purnama (adik Ahok).
Berikut review Tribunsumsel.com usai menonton film berdurasi 82 menit.
1. Alur Cerita Nyambung
Cerita kehidupan Ahok dari kecil sampai menjadi Bupati di Belitung Timur tertata atau berkaitan. Tidak ada adegan yang melompat-lompat atau tarik ulur.
Sosok Ahok diceritakan dalam film, bisa dirasa seolah-olah kita berada di kehidupan Ahok masa lampau.
Terlebih, sebelum memasuki adegan film, tampak surat Ahok dari dalam penjara diceritakan sehingga membuat penonton ingin mengetahui ending kisah film ini.
2. Keluarga Ahok Kaya Raya
Meski kaya-raya. Keluarga Kim Nam diiliustrasikan tinggal di sebuah rumah panggung khas perkampungan.
Harta mewah yang tampak pada keluarga tersebut ialah satu unit mobil Jeep warna green doff atau hijau kusam.
Kim Nam, ayah Ahok (masa muda) dikenal suka membantu kerabat dan tetangga.
Bahkan jika ada tetangga yang mengalami kesulitan keuangan, Kim Nam yang merupakan pengusaha tambang, tidak segan memberikan uang tunai pada tetangganya tersebut.

3. Praktek korupsi Pengaruhi Pendapatan Bisnis Keluarga
Dikisahkan, keluarga Kim Nam terus diusik oleh pengusaha nakal dan praktik korupsi serta kolusi yang merejalela di Belitung Timur.
Hal ini turut mempengaruhi pendapatan bisnis keluarga Kim Nam yang terus menurun.
Sementara, Kim Nam yang dipanggil “Tauke” oleh warga kampung, tidak kuasa menolak permintaan warga yang kerap dilanda kesulitan ekonomi.
4. Cerita Perekonomian Keluarga Ahok Buat Terbawa emosi
Saat keuangan keluarga Kim Nam mengkhawatirkan.
Buniarti sang istri meminta suaminya berhenti membantu warga tak mampu dan mencari alternatif bisnis lain, yakni membuka apotik karena sangat dibutuhkan warga kampung yang ingin berobat.
Namun Kim Nam keukeuh untuk tetap membantu warga tak mampu.
5. Akting Chew Kin Wah (Ayah Ahok Tua) Sukses Buat Kucurkan Air Mata
Ada satu bagian kisah menarik sekaligus membuat air mata bercucuran di mana saat melihat Chew Kin Wah (ayah Ahok Tua) sang ayah menangis.
Hal itu karena tak mampu membantu persalinan warga tak mampu.
Ahok kecil berinisiatif membantu dengan menguras tabungan uang yang ia miliki hingga proses persalinan warga tak mampu tersebut berjalan lancar.
6. Banyak Pesan Kehidupan dan Kutipan
Ahok lebih memilih menancapkan kakinya dengan memberikan pengaruh yang luar biasa daripada menjadi seorang dokter.
Pada film ini juga, sempat ditampilkan pernyataan Ahok yang sering ia ungkapkan di televisi saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Pernyataan terkenal Kim Nam yang sering dikutip Ahok itu ialah
“Jika kamu ingin melawan kemiskinan, kamu harus jadi orang kaya. Jika kamu ingin melawan orang kaya (pengusaha yang jahat), kamu harus jadi pejabat”.
Pesan dari Kim Nam inilah yang terus ditanamkan Ahok pada dirinya hingga ia menjadi anggota DPRD dan menjadi Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.
Pada scene terakhir film “A Man Called Ahok”, sempat pula ditayangkan saat Ahok berada di dalam penjara.