Pilpres 2019

Dahnil Senang Yusril Ihza Mahendra Gabung Jokowi, tapi Klaim Ulama Dukung Prabowo-Sandi

Ijtima ulama, jelas Dahnil, sudah menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang

kompas.com/dani prabowo
Dahnil Anzar 

TRIBUNSUMSEL.COM - Koordinator Juru bicara Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan rasa senang Yusril Ihza Mahendra bergabung dalam kubu Jokowi-Maruf.

"Kami senang sekali akhirnya Pak Yusril bergabung dengan Jokowi," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (8/11/2018).

Hanya, dia tiba-tiba melanjutkan bila sebagian besar ulama mendukung Prabowo-Sandi. 

Baca: Yusril Ihza Sebut Koalisi Prabowo dan Sandi tak Jelas Format dan Arahnya, Ini Catatan Kritisnya

Lebih jauh Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu menyinggung komentar Yusril yang menyebut Capres nomor urut 02 tak pernah merespons 'draf aliansi' ulama.

Ijtima ulama, jelas Dahnil, sudah menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Prabowo pun menurut Dahnil Simanjuntak menyejutui dan menandatangai pakta integritas yang diajukan Ijtima Ulama.

"Ijtima Ulama mendaulat Pak Prabowo sebagai calon Presiden dan beliau menandatangani dan setuju semua draft yang diajukan" katanya.

Baca: Tahun 2014 Berjuang Untuk Prabowo, Kini Yusril Jadi Pengacara Jokowi, Ini Tanggapan Mahfud

"Termasuk untuk melindungi semua warga negara Indonesia untuk hidup saling merawat toleransi," terangnya.

Prabowo respon dengan baik usulan ulama, menurut Dahnil Simanjuntak.

"Jadi bagian mana yang tidak direspon,"tanya Dahnil Simanjuntak.

"Apakah bagian permintaan Pak Yusril? Atau bagian mana?" tanyanya lebih lanjut.

Sebelumnya Yusril mengeluhkan format koalisi yang tidak jelas dibangun oleh kubu Prabowo-Sandi.

Keluhan tersebut kemudian disampaikan kepada Riziek Shihab.

Sejumlah ulama kemudian menyusun draft format koalisi yang kemudian diserahkan kepada Prabowo-Sandi.

Namun hingga kini draft tersebut tidak direspon. 

Diungkapkan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusri Ihza Mahendra mengaku tidak pernah menyamakan sistem politik di Indonesia dengan di Mayasia.

Hal itu terkait keluhannya terhadap koalisi Adil dan Makmur

"Kalau partai-partai hanya diajak koalisi mendukung paslon Prabowo-Sandi tanpa format yang jelas, sementara pada detik yang sama rakyat memilih Presiden dan Wapres," katanya.

Yusril menyarankan kepada Prabowo dan Sandi sebagai pimpinan koalisi untuk mengundang ketua Partai koalisi dan mediskusikan format kerjasama politik.

"Saya tentu paham sistem pemerintahan Malaysia dan sistem pemerintahan Indonesia. Tidak pernah saya menyamakannya," jelas Yusir,

"Tetapi dalam hal membentuk “koalisi” (yang sebenarnya tidak ada dalam sistem presidensial) perbandingan dengan Malaysia itu akan banyak membantu dalam menyusun “koalisi” dalam Pemilu serentak di Indonesia," kata Yusril Kamis, (8/11/18).

Dikatakannya, memilih caleg pada semua tingkatan, maka pembagian “peta dapil” menjadi sangat penting sebagaimana dapat dicontoh sebagai perbandingan dari Pemilu di Malaysia.

Dengan seperti itu menurut Yusril tidak akan terjadi tabrakan anatara partai koalisi di Pemilu legislatif 2019. Pasalnya ada format koalisi yang jelas, salah satunya pembagian 'peta Dapil'.

"Dalam “koalisi” di sini, di satu pihak anggota koalisi disuruh all out kampanyekan Prabowo Sandi," katanya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dahnil Senang Yusril Gabung Jokowi, tapi Klaim Ulama Dukung Prabowo-Sandi,

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved