Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh
Deretan Kejanggalan Dirasakan Penumpang JT-610 Rute Denpasar-Jakarta Sebelum Pesawat Lion Air Jatuh
Deretan Kejanggalan yang Dirasakan Penumpang JT-610 Rute Denpasar-Jakarta Sebelum Pesawat Lion Air Jatuh pada Senin Pagi!
TRIBUNSUMSEL.COM-Peristiwa pesawat Lion Air jatuh hingga kini masih menjadi perhatian apalagi setelah muncul 2 penumpang yang mengaku merasakan kejanggalan di pesawat itu.
Kedua penumpang tersebut mengungkapkan deretan kejanggalan di pesawat Lion Air jatuh yang ternyata sempat mereka tumpangi dari Denpasar ke Jakarta pada Minggu (28/10/2018) malam.
Kedua penumpang itu membeberkan kejanggalan terkait pesawat Lion Airjatuh dalam acara Indonesian Lawyers Club atau ILC edisi Selasa (30/10/2018).
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2018 Bisa Dishare di WA, FB, IG

Dalam acara itu, dihadirkan keduanya yakni Suprianto Sudarto dan Diah Mardani.
Suprianto dan Diah mengaku naik ke pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-043 rute Denpasar ke Jakarta pada Minggu (29/10/2018) pukul 19.30 WITA.
Namun penerbangan mereka harus mengalami delay sampai mereka naik ke salah satu pesawat yang sudah ada di lapangan parkir pada pukul 21.15 WITA.
Baca: Inilah Detik-detik saat Robby Purba Saling Memaafkan dan Langsung Peluk Roy Kiyoshi
Saat menonton televisi keesokan harinya, Suprianto dan Diah baru menyadari bahwa pesawat yang mereka tumpangi adalah pesawat yang sama yang mengalami kecelakaan di Tanjung Karawang.
Penyebabnya tak lain adalah karena kode call sign di bagian depan pesawat LPKLQP yang dilihat Suprianto dan difoto oleh rekannya di Denpasar.
"Kebetulan ada rekan kami yang memfoto. Itulah yang kami yakin bahwa itulah pesawat yang jatuh itu yang kami tumpangi dari Denpasar ke Tanjung Priuk Jakarta," ujar Suprianto, dikutip dari Youtube ILC.
Baca: Inilah Detik-detik saat Robby Purba Saling Memaafkan dan Langsung Peluk Roy Kiyoshi
Selama perjalanan, Suprianto dan Diah mengaku merasakan beberapa kejadian ekstrim dan janggal.
Lalu, apa saja kejanggalan yang dirasakan oleh Suprianto dan Diah Mardani?
1. Adanya kendala operasional yang menyebabkan delay

Diah mengatakan bahwa pesawat yang ditumpanginya mengalami delay.
Namun delay itu tak hanya sebentar melainkan mencapai 2 sampai 3 jam.
Menurutnya, kendala itu disebutkan karena adanya kendala operasional.
"Sebelumnya gini, terlambatnya itu diinformasikan karena kendala operasional. Bahkan teman saya ada yang menyampaikan delay 2 sampai 3 jam karena masalah teknik, kendala operasional," ujar Diah.
Baca: Roger Danuarta Mualaf, Seorang Ustaz Titipkan Pesan ini Khusus Kepada Cut Meyriska
2. Ada orang yang sibuk di bagian bawah pesawat
Suprianto mengaku sempat melihat beberapa orang yang sibuk di bagian bawah pesawat itu.
Namun ia tak tahu apakah mereka sedang memperbaiki pesawat yang hendak ditumpanginya itu atau tidak.
"Pukul 21.15 diminta untuk naik, jadi lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Kami melihat naiknya itu ke pesawat yang sudah ada di lapangan, dan sebelumnya kami lihat ada beberapa orang yang sibuk di bawah pesawat tersebut. Saya nggak tahu apakah itu repair atau apa," ujar Supriyanto, dikutip dari Youtube ILC.
Rekan Suprianto yakni Diah Mardani, merasa bahwa pesawat yang ditumpanginya naik turun saat take off dan landing.
Menurut Diah, goncangan saat kedua proses itu berlangsung sangat kuat dan mencekam sehingga semua penumpang mulai berteriak dan menyebut Allahuakbar dan Subhahanallah.
"Naik langsung turun, terus naik lagi, turunnya lebih kenceng sambil goyang. Jadi semua di dalam pesawat itu teriak, 'Allahuakbar, Subhahanallah' semua dibaca. Setelah itu tidak ada yang lewat dari bacaan doa masing-masing karena memang sangat mencekam, goyangannya sangat amat berasa," lanjutnya.
Selama penerbangan, Diah menyebut banyak penumpang berdoa karena kejadian tersebut.
Baca: Maia Estianty Resmi Lepas Status Janda, Ahmad Dhani Akan Lakukan ini Pada Irwan Mussry
4. Lampu seatbelt yang tak pernah mati
Jika biasanya lampu seatbelt atau sabuk pengaman mati saat pesawat sudah stabil mengudara, maka tidak demikian dengan pesawat ini.
Diah mengaku bahwa selama perjalanan, lampu seatbelt tak pernah mati.
"Sepanjang perjalanan, lampu seatbelt tidak pernah padam. Jadi nyala terus. Lalu setelah kejadian anjlok itu, lampu di tengah pesawat itu nyala terus sampai saat landing," kata Diah.
5. Ada bau gosong

Diah mengaku mencium bau gosong selama perjalanan.
Bau itu seperti bau kabel gosong. Oleh karena kemunculan bau itu, Diah dan teman-temannya sempat khawatir.
"Sempat saya dan beberapa teman mencium bau agak gosong kayak kampas rem atau kabel gitu itu yang akhirnya menambah kami sangat khawatir. Kalau pake mobil kita bisa minggir, kalau di pesawat gimana," lanjut Diah.
Baca: Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi CPNS Kemenristekdikti 2018 dan Cetak Kartu: Download di Sini
6. Kru yang masuk keluar kokpit sambil membawa koper besar dan pramugari yang membawa buku tebal
Diah yang duduk di kursi 21C mengaku melihat kopilot atau pilot pergi ke bagian belakang pesawat dan mengeluarkan koper.
Diah sempat khawatir karena melihat kejadian tersebut.
"Saya di belakang melihat, mungkin kopilot dan pilot mengambil di bagasi, kayak koper gitu. Saya sempat kepikir, waduh ada apa ini? Apa berat sebelah? Setelah diambil ke dalam, kita berdoa. Segala macam doa kita panjatkan," lanjutnya.
Baca: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2018 Bisa Dishare di WA, FB, IG
Tak hanya Diah. Suprianto juga mengaku melihat pramugari bersama sebuah buku besar di dekat kokpit.
Suprianto bisa melihatnya karena ia duduk di bagian depan pesawat yakni di kursi nomor 2.
"Di tempat duduknya pramugari yang di depan itu ada satu buku. Tadinya ga ada. Apakah itu buku instruction atau apa saya nggak tahu. Tapi itu yang saya lihat," ujar Suprianto.
(*)