Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh

Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh - 48 Kantung Jenazah Diterima RS Polri, 24 Sudah Diidentifikasi

Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh - 48 Kantung Jenazah Diterima RS Polri, 24 Sudah Diidentifikasi

Menda Clara Florencia/Grid.ID
Rumah Sakit Polri, Keramat Jati, kembali menerima kantung jenazah malam tadi, Selasa (30/10/2018). Sampai saat ini, sudah ada 48 kantung jenazah yang diperoleh dan 24 di antaranya sudah berhasil diidentifikasi. 

Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia

TRIBUNSUMSEL.COM - Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh - 48 Kantung Jenazah Diterima RS Polri, 24 Sudah Diidentifikasi

RS Polri Kramat Jati kembali menerima kantung jenazah pesawat Lion Air JT 610 malam ini.

Ada delapan mobil ambulans membawa bagian tubuh jenazah para korban.

Kapolsek Kramat Jati Kompol Nurdin A Rahman memberikan keterangan soal jumlah kantung jenazah hari ini.

"Barusan ada 8 mobil 11 kantung jenazah, 4 kantong properti," kata Kompol Nurdin A Rahman, kepada Grid.ID, di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018).

Dari semua kantung jenazah yang sudah berada di RS Polri berjumlah 48 kantung jenazah dan 7 kantung properti.

"Total 48 kantung jenazah 7 kantong properti," lanjutnya.

Sementara jenazah yang sudah mulai dilakukan identifikasi sebanyak 24 kantung.

Mobil ambulans datang sekira pukul 21.15 WIB. (*)

Mengetahui Orang Tuanya Jadi Korban Pesawat Lion Air Jatuh, sang Anak: Tante, Mama Ada di Pesawat itu Kan?

Laporan wartawan Grid.ID, Tata Lugas Nastiti

Grid.ID - Seorang anak diberitakan menangis histeris saat mengetahui orang tuanya menjadi salah satu korban pesawat Lion Air Jatuh pada Senin(29/10/2018).

Anak tersebut sempat mengkonfirmasi kabar orang tuanya menjadi salah satu korban pesawat Lion Air Jatuh kepada pihak keluarga lewat sambungan telepon.

Kisah pilu sang anak yang mendengar kabar orang tuanya menjadi salah satu korban pesawat Lion Air Jatuh diceritakan kembali oleh sang tante, Heny Pujiastuti kepada awak media.

Heny menceritakan jika orang tua sang anak yang menjadi korban peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang itu adalah adik perempuannya, Ari Budiastuti.

Ari Budiastuti merupakan salah seorang pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Dirjen Kementerian Keuangan yang menjadi korban peristiwa pesawat Lion Air jatuh.

Pesawat Lion Air yang ditumpangi Ari Budiastuti jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat tepat setelah sempat kehilangan kontak dengan pengawas komunikasi.

Kabar peristiwa pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang ini sontak membuat pihak keluarga Ari Budiastuti langsung syok.

Tidak terkecuali sang putri bungsu Ari Budiastuti yang histeris saat tahu ibunya menjadi salah satu korban peristiwa naas tersebut.

Dilansir Grid.ID dari Tribunnews, kakak kandung Ari, Heny Pujiastuti mengaku syok hingga kehabisan kata saat pertama kali mendengar kabar peristiwa tersebut.

Heny menjelaskan sebelum ini, sang adik, Ari Budiastuti bertugas di kantor pajaka Jakarta.

Namun belum genap sebulan, Ari Budiastuti sudah dimutasi ke kantor Pangkal Pinang.

Selama ini Ari memiliki home base di Jalan Pulo Kenanga 6, Grogol Utara, Jakarta Barat.

Ari Budiastuti tinggal bersama sang suami dan dua anaknya selama bekerja di kantor pajak Jakarta.

Berdasarkan penuturan Heny, kediaman Ari di Pangkal Pinang hanyalah rumah dinas sementara yang ditinggali sang adiknya selama bertugas.

Selama dinas di Pangkal Pinang, Ari juga rutin pulang ke Jakarta untuk menemui anak dan suaminya.

"Jadi di Pangkal Pinang itu hanya rumah dinas saja. Ari rutin pulang ke Jakarta untuk menemui anak dan suaminya," ujar Heny ketika ditemui Kompas.com, Selasa (30/10/2018).

Lion Air Jatuh, Proses Identifikasi DNA Potongan Tubuh Korban Butuh Waktu 4 Sampai 5 Hari
Kompas.com
Lion Air Jatuh, Proses Identifikasi DNA Potongan Tubuh Korban Butuh Waktu 4 Sampai 5 Hari

Heny menceritakan jika pekan lalu adalah kali ketiga Ari pulang ke Jakarta selama bekerja di Pangkal Pinang.

Selama bekerja dinas di Pangkal Pinang, Ari menitipkan kedua anaknya dibawah asuhan tangan sang kakak, Heny Pujiastuti.

Heny bahkan terkadang membantu Ari membongkar dan menata koper sebelum kembali ke kantor dinasnya di Pangkal Pinang.

Kepada awak media, Heny mengaku jika dia sama sekali tidak menyangka kejadian ini akan menimpa diri adiknya.

Padahal di malam keberangkatan ke Pangkal Pinang, ia sempat membantu sang adik menata isi koper.

Heny mengungkapkan semenjak mendengar kabar Lion Air hilang kontak, perasaannya menjadi tidak menentu.

Terlebih lagi ketika putri bungsu Ari Budiastuti menanyakan kabar keadaan sang ibu kepada dirinya.

Kala itu, Heny menceritakan jika si bungsu menelponnya dari sekolah.

"Apalagi anak Ari menelepon saya dan bertanya, 'Tante jujur, Mama ada di pesawat itu kan?'," kata dia.

Hati Heny semakin hancur ketika mengetahui putri bungsu adiknya itu menangis histeris di sekolah saat mengetahui sang ibu menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air.

Sejak Senin (29/10/2018), tenda sudah terpasang di rumah Ari.

Puluhan karangan bunga belasungkawa terus berdatangan dari berbagai pihak.

Meski demikian, hingga saat ini kabar Ari belum juga dapat dipastikan.

Heny mengaku dirinya dan keluarga telah ikhlas apapun yang terjadi dengan maksud agar jiwa sang adik tenang.

Ia hanya berharap Ari akan kembali, bagaimanapun kondisinya.

"Kami dari keluarga cuma berharap Ari kembali bagaimana pun kondisinya. Kami ikhlas, biar Ari juga tenang di sana," ucap Heny.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 dengan rute perjalanan Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Proses evakuasi Lion Air JT 610, KNKT Bantah Pesawat Lion Air JT 610 Meledak Sebelum Jatuh
Kompas.com
Proses evakuasi Lion Air JT 610, KNKT Bantah Pesawat Lion Air JT 610 Meledak Sebelum Jatuh

Pesawat jenis boeing 737 ini di kemudikan oleh pilot berkebangsaan India, Bhavye Suneja dan kopilot Harvino.

Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang ini dikabarkan hilang kontak pada pukul 06.33 WIB.

Pesawat Lion Air JT 610 direncanakan mendarat di Bandara Pangkal Pinang pada pukul 07.20 WIB.

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, sebanyak 189 penumpang termasuk 7 awak pesawat masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan dari TNI dan Polri.

Sampai berita ini diturunkan, proses pencarian korban masih terus dilakukan hingga 24 jam. (*)

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved