Wisata dan Kuliner Palembang

Video Youtube : Ingat Rumah Limas di Uang Rp 10 Ribu, Begini Penampakan Aslinya dari Dalam dan Luar

Bicara soal rumah limas, tentu semua tahu bahwa rumah limas ini dipilih untuk menjadi gambar di uang kertas pecahan Rp 10 ribu.

Editor: M. Syah Beni

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Setiap daerah memiliki tradisi dan budaya sendiri termasuk rumah adat.

Rumah adat memiliki maknanya sendiri yang membedakan satu rumah adat dengan rumah adat provinsi lainnya di Indonesia.

Sumatera Selatan memiliki rumah adat Limas dan masih eksis hingga sekarang meski jumlah tidak sebanyak dulu.

Rumah bertingkat yang dibangun dengan kayu Merawan ini dibangun bertiang, memiliki ruangan bertingkat (kijing) dan atap terpenggal (limasan).

Serta dilengkapi dengan ukiran khas Palembang di beberapa sudut atau perabot rumah.

Umumnya rumah dibangun menghadap arah matahari terbenam atau matahari terbit.

Baca: VIDEO : Pembunuhan Satu Keluarga di Palembang, Ini Kronologi dan Fakta-Faktanya

Maknanya jika rumah mengahap matahari terbit bermakna awal kehidupan, jika rumah Limas dibangun mengahadap matahari terbenam bermakna akhir kehidupan.

Rumah Limas umumnya beratap genting.

Sekarang tidak banyak lagi rumah adat Limas karena sulit mendapatkan bahan bakunya dan sudah banyak digantikan rumah permanen dari batu dan beton.

Baca: VIDEO : Viral di Sosmed, Destinasi Wisata Alam Kebun Bunga Matahari di Musi Rawas, Cocok Berswafoto

Filosofi Rumah Limas

Palembang punya segudang destinasi wisata.

Satu di antaranya adalah Rumah Limas.

Rumah itu merupakan rumah adat dari provinsi Sumatera Selatan.

Lokasinya terletak di Jalan Demang Lebar Daun No 51.

Dari namanya, jelas rumah ini berbentuk Limas.

Bangunannya bertingkat-tingkat.

Setiap tingkat punya makna filosofi sendiri.

Baca: VIDEO LIMO : Kamu Harus Tahu, Ini 5 Objek Wisata di Palembang, Dari Kuliner Hingga Landmark

Dilihat dari sisi arsitektur, ruang di dalam Rumah Limas berbentuk persegi dan persegi panjang.

Arahnya menghadap ke timur dan barat atau dalam falsafah disebut menghadap ke arah Matoari edoop dan Matoari mati.

Dalam pemahaman masyarakat Palembang, matoari edoop berarti “ matahari terbit” atau secara filosofi diartikan sebagai “awal mula kehidupan manusia”.

Sementara matoari mati berarti “matoari tenggelam” dalam artian lain bermakna sebagai tanda dari “akhir kehidupan atau kematian”.

Rumah Limas Palembang juga merupakan rumah panggung yang bagian kolongnya merupakan ruang positif untuk kegiatan sehari-hari.

Ketinggian lantai panggung dapat mencapai ukuran 3 meter.

Baca: VIDEO LIMO : Ramai Dikunjungi, Inilah 5 Tempat Wisata Jajanan Kuliner Kaki Lima di Palembang

Untuk naik ke Rumah Limas dibuatlah dua tangga kayu dari sebelah kiri dan kanan.

Nilai budaya Palembang juga dapat Anda rasakan dari ornamen ukiran pada pintu dan dindingnya.

Adat yang kental sangat mendasari pembangunan Rumah Limas ini.

Tingkatan yang dimiliki rumah ini terdiri dari 3 tingkatan yang disebut Kijing.

Hal ini menjadi simbol atas jenjang kehidupan bermasyarakat yaitu usia, jenis, bakat, pangkat dan martabat.

Tingkat atau Kijing yang dimiliki Rumah Limas menandakan garis keturunan atau kedudukan seseorang, yaitu Kiagus, Kemas, Masagus, serta Raden.

Yang terendah adalah tempat berkumpul golongan Kiagus. 

Yang kedua diisi oleh garis keturunan Kemas dan atau Masagus.

Baca: VIDEO LIMO : Patut Kalian Kunjungi, Inilah 5 Tempat Taman Wisata Terpopuler di Sumatera Selatan

Kemudian yang ketiga diperuntukkan bagi golongan tertinggi yaitu kaum Raden.

Di sisi lain, hiasan atau ukiran yang ada di dalam Rumah Limas pun memiliki simbol tertentu.

Jika Anda melihat dengan seksama ke dalamnya, akan terlihat ornamen simbar atau tanduk pada bagian atas atap.

Bicara soal rumah limas, tentu semua tahu bahwa rumah limas ini dipilih untuk menjadi gambar di uang kertas pecahan Rp 10 ribu.

Nah seperti apa rumah limas di dalam uang tersebut.

Tribunsumsel.com mengunjungi langsung rumah limas tersebut yang berada di komplek museum Balaputera Dewa.

Langsung saja lihat videonya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved