Produksi Proyek Geothermal Rantau Dedap Ditargetkan Mulai Dijual ke PLN Tahun 2020

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com,Ika Anggraeni

TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM- Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara meninjau lokasi proyek Geothermal Rantau Dedap di Desa Segamit Kecamatan Semende Darat Ulu, Kamis,(25/10/2018).

Presiden Komisaris PT SERD Supramu Santosa mengatakan, PT Supreme Energy Rantau Dedap merupakan proyek vital nasional.

Proyek ini dilakukan perusahaan swasta PT Supreme Energy yang bekerjasama dengan investor Marubeni dari jepang dan Engie dari prancis yang mendapat penugasan dari pemerintah dalam mencapai target listrik 35.000 MW.

"Kegiatan proyek saat ini berada pada tahapan eksploitasi dengan melakukan pengeboran tambahan 6 sumur uap yang telah ada agar dapat mencapai target produksi sebesar 2 x110 MW secara bertahap,"

"Lokasi pemboran yang sedang aktif saat ini berada di Welpad I dan E untuk target sasaran kedalaman 2500-3000 meter," katanya.

Baca: PT Pertamina Lubricants Beri Kado Khusus di Ultah Gojek Indonesia

Baca: Pasar Malam Modern di Pagaralam Mulai November, Tersedia Bioskop 8 Dimensi dan Banyak Permainan

Ia juga menjelaskan, digunakan alat bor Rig Pra 07 di Welpad I yang kemudian di susul dengan pengoprasian Rig Pra 09 di Welpad E.

"Target kita tahun 2020 nanti sudah bisa di komersilkan untuk dijual ke PLN,"

"Rencananya hingga tahun 2020 nanti akan ada 13 Sumur yang akan kita bor, untuk itu kita mohon dukungan semua pihak untuk merealisasikannya,"pungkasnya.

Pantauan Tribunsumsel.com di lapangan, dalam kunjungan tersebut Kapolda Sumsel di dampingi langsung oleh Presiden Komisaris PT SERD Supramu Santosa.

Zulkarnain Adinegara menjelaskan, kedatangannya ke lokasi Proyek Geothermal ini bertujuan untuk memastikan kamtibmas di wilayah hukum Polda Sumsel.

Baca: Cara Mengganti Kartu ATM BRI Simpedes ke ATM Chip, Bisa Pakai Foto Buku Tabungan

Baca: Serius Hadapi Porprov 2019, Pemkot Prabumulih Genjot dan Kirim Atlet Uji Coba Ikut Kejuaraan

"Saya ingin memastikan keamanan baik masyarakat maupun investor yang berada dalam wilayah kerja saya,"

"Selain itu juga saya mau melihat permasalahan yang ada, karena keberadaan perusahaan disebuah daerah tentu diharapkan akan membawa safaat bagi daerah maupun masyarakat,"

"Kalaupun ada persoalan-persoalan tentu harus di diskusikan jangan menggunakan kekerasan atau hal-hal yang sampai melanggar hukum," katanya.

Ia juga mengapresiasi dan dukungan atas proyek panas bumi yang dilaksanakan oleh PT Supreme Energy guna memberikan kontribusi bagi tercapainya target pemerintah 35.000 MW.