Update Harga Kedelai Pengaruh Kurs Dolar, dari Rp 6.300 Sekarang Naik Jadi Rp 7.700 per Kg
Harga kedelai yang dibeli pengrajin sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe naik, sebab merupakan produk impor dari Amerika Serikat
Penulis: Hartati |
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Nilai tukar dolar terhadap rupiah yang terus bertengger di atas Rp 15 ribu membuat penggusaha tahu dan tempe "meringis".
Pasalnya harga kedelai yang mereka beli sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe merupakan produk impor dari negeri Paman Sam.
Siti pengrajin tahu di Palembang mengungkapkan, kini harga kedelai Rp 7.700 per kilogram.
Baca: Ternama dan Kaya Raya Tapi Luar Biasa Sederhana, Aktor Ini Sumbangkan Rp 10 Triliun Hartanya
Baca: Pengiriman Berkas CPNS Kemenkumham di Kantor Pos Muaradua Tutup Sejak 3 Hari Lalu
Harga ini juah lebih tinggi dibanding sebelumnya saat nilai tukar dolar belum menyentuh level Rp 15 ribuan.
Saat nilai tukar dolar masih berada di level Rp 14 ribuan harga kedelai berkisar Rp 6.200-6.300 per kilogram.
"Harapannya ya pemerintah bisa menurunkan harga kedelai kembali Rp 6 ribu per kilo, kalau sekarang untung tipis banget," harap Siti, Selasa (16/10/2018).
Jika sebelumnya dia bisa langsung membayar tunai setiap kedelai yang dibelinya atau membayar separuhnya, kini sejak harga kedelai naik pembayarannya ikut tersendat.
Baca: Liga 2 : 6 Tim Dipastikan Degradasi ke Liga 3, Dua Diantaranya Persegres dan Persiwa Wawena
Baca: Setelah Kunjungi Rumah dan Makan Suzzanna, Tak Disangka ini yang Didapat Luna Maya
Ambil bahan baku dulu, setelah tahu laku terjual baru bayar kedelai.
Dia berharap harga kedelai cepat membaik karena banyak biaya yang harus dikeluarkannya selain biaya produksi dan upah karyawan.
Belum lagi anak akan masuk kuliah sehingga semakin besar biaya yang harus dikeluarkannya setiap bulan.
Setiap hari pabrik pengolahan tahu mentahnya memproduksi 50 kilogran kedelai yang diolah menjadi tahu mentah gorengan.