Berita Selebriti
Terkait Bantuan Korban Gempa Palu, Pasha Ungu Blak-blak Beri Pernyataan Begini
Relawan masih melakukan pencarian jenazah di hari ke-11 pasca gempa dan tsunami Palu-Donggala
TRIBUNSUMSEL.COM -- Relawan masih melakukan pencarian jenazah di hari ke-11 pasca gempa dan tsunami Palu-Donggala, Rabu (10/10/2018).
Rumah-rumah warga, yang masih utuh berdiri, masih sepi. Pertokoan juga masih tertutup. Pun sebagian besar perkantoran belum beroperasi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palu untuk pertama kali menggelar jumpa pers terkait gempa-tsunami di Rumah Jabatan Wakil Wali Kota Jl Balaikota, kemarin.
Puluhan perseonel SAR dibantu aparat TNI menyusuri reruntuhan bangunan dan timbunan lumpur di Petobo dan Balaroa, Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Kemarin untuk wilayah Petobo saja ada ditemukan 74 jenazah. Tapi kita belum bisa prediksi apa masih ada," kata Komandan Tim Basarnas, Atitus Charles Tibe.
Atitus mengaku dalam proses evakuasi ini mengalami kendala dalam pencarian karena tidak mengetahui titik atau spot korban tertimbun.
"Sekarang kita hanya mengandalkan penciuman. Kalau ada tanda-tanda seperti lalat, kita fokus di situ dan upayakan temukan jenazah," kata Atitus.
Di Balaroa, Tim Basarnas mencari jenazah menggunakan alat berat.
Di Jogo One, peralatan berat amphibi yang dikerahkan Basarna Pusat tak berdaya mengevakuasi korban yang diperkirakan tertimbun lumpur.
“Di Jono Oge, personel kami kesulitan untuk melakukan evakuasi meskipun dengan menggunakan alat berat amphibi. Medan berlumpur dan kondisi tanah labil menyulitkan alat berat untuk beroperasi,” kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo, sebelum menyampaikan secara resmi penutupan masa operasi evakuasi.
Hari Rabu (10/10/2018) sore, Basarnas pusat resmi menutup proses evakuasi. Basarnas Pusat menyerahkan tugas kepada Basarnas Kota Palu.
Distribusi Logistik
Wali Kota Palu Hidayat Lamakarat meminta pedagang secepatnya kembali ke Palu untuk membuka toko.
"Kami berharap kepada semua pemilik toko yang mengungsi keluar dari Palu agar segera kembali dan membuka tokonya supaya aktifitas perekonimian segera kembali puli," kata Hidayat di samping Pasha.
Puluhan wartawan hadir dalam jumpa pers itu atas undangan Pasha.
Pasha tampak santai di hadapan wartawan.
Personel Ungu ini hanya menggunakan sandal jepit.
Jumpa pers diawali penjelasan Pasha. Suami Adelia ini menjelaskan distrubusi logistik.
“Logistik untuk korban gempa dan tsunami Palu masih sangat dibutuhkan, terutama pada kebutuhan pokok seperti beras, air bersih. Selain beras, kebutuhan yang mendesak adalah susu bagi anak anak,” kata Pasha.
Selanjutnya wali kota membantah kabar yang menyebutkan bantuan sudah melimpah di Palu.
"Yang ingin kami klarifikasi adalah adanya info beredar bahwa Pemerintah Kota Palu mendapat 80 truk dari kementerian. Ada bantuan itu, tapi yang masuk hanya dua truk, selebihnya dibagi-bagi oleh masing-masing tim relawan," jelas Hidayat.
Silih berganti keduanya menyampaikan bantahan.
“Pemkot tidak pernah menghalangi pendistribusian logistik. Gempa dan bencana tsunami ini dampaknya menyeluruh ke semua tataran Kota Palu, termasuk saya,” jelas Pasha.
"Ia tidak memilih yang kena hanya anak muda, orangtua, orang miskin, orang kaya, atau pemerintah, tidak. Kita semua adalah korban," ujar Pasha menambahkan.
Pasha menyampaikan pada hari pertama sampai satu Oktober belum bisa berbuat apa-apa, karena semua jaringan listrik, telepon terputus.
Pasha mengaku sempat shok dengan kejadian ini. Ini pengalaman pertamanya merasakan langsung gempa dan tsunami. (tribunt-timur.com/hasan basri)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Cuma Pakai Sendal Jepit, Pasha 'Ungu' Wawali Palu Curhat, Ini Sangat Dibutuhkan Warga