Piplres 2019
Diduga Dianiaya-ini Alasan Ratna Sarumpaet Terus Jadi Aktivis Meski Sudah Berusia 70 Tahun
Ratna Sarumpaet diduga mengalami penganiayaan setelah menghadiri sebuah acara di Bandung.
TRIBUNSUMSEL.COM-Ratna Sarumpaet diduga mengalami penganiayaan setelah menghadiri sebuah acara di Bandung.
Menurut Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, Ratna dianiaya pada malam tanggal 21 September 2018.
Ketika itu Ratna dianiaya oleh tiga orang di area bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat.
Malam itu Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel. Kemudian Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.
"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik.
Setelah dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan, sehingga bagian samping kepalanya robek.

Ratna Sarumpaet pun juga sudah melaporkan kronologis pemukulan yang dialaminya hingga babak belur kepada calon presiden Prabowo Subianto.
Capres Prabowo Subianto angkat suara terkait dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet. Dia mengaku akan bergerak mengusut hal tersebut dengan menemui Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
"Kami berencana dalam waktu dekat minta waktu menghadap Kapolri dan pejabat-pejabat lain membicarakan masalah ini," kata Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).
Dugaan penganiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet menambah deretan perjalanan sang aktivis.
Beberapa waktu lalu bahkan ia ditolak masuk ke sejumlah daerah untuk menjadi pembicara dalam sebuah acara bersama Rocky Gerung.
Timbul pertanyaan mengapa Ratna Sarumpaet masih terus menjadi aktivis meski usianya sudah mengjinjak 70 tahun.
Ibu dari aktris Atiqah Hasiholan ini memberberkannya dalam sebuah postingan di akun Instagram pribadinya yang diunggah poada 23 Juli 2018 lalu.
Ratna Sarumpaet mengunggah ssebuah foto dirinya bersama anak, menantunya (Rio Dewanto), dan sang cucu.
Postingan tersebut diunggah sebagai ucapan selamat ulang tahun untuk cucunya.
Selain ucapan ada pesan yang disampaikan Ratna Sarumpaet.
Yaitu alasan mengapa ia terus eksis menjadi aktivis padahal sudah memasuki usia senja.
Ratna Sarumpaet mengaku apa yang dilakukannya hanyalah untuk memperjuangkan kebenaran.
Selain itu apa yang dilakukannya itu juga sebagai contoh untuk sang cucu.
Karena keteladan yang baik adalah hadiah terbaik.
"Happy Birth Day Sal - Happy Birth Day - SALMA. Aku tak berhak bhenti mperjuangkan kebenaran krn Allah SWT. Karena itu keteladanan tbaik yg dpt oppung hadiahkan untuk Salma. Karena itu satu2nya jalan memastikan Indonesia ke depan akan lbh baik dimana Sal d generasimu dpt dg merdeka menarikan kehidupan"
Kronologi dugaan penganiayaan Ratna Sarumpaet
Sementara itu di hari penganiayaan tepatnya tanggal 21 September 2018, Ratna Sarumpaet sempat memposting sesuatu di akun Twitternya.
Pada postingan tersebut ratna Sarumpaet berbicara soal isu duit para raja yang ditransfer untuk bantuan swadaya ke Papua sebesar 23 Triliun.
Soal uang bantuan tersebut, Ratna menyebut pemerintahan Presiden Jokowi memblokir duit para raja untuk Papua sebesar Rp 23 triliun.
Dia menyebut World Bank, The Fed, hingga menantang Luhut Pandjaitan agar menggugat dirinya.
Duit itu, ujarnya, berasal dari tujuh keturunan para raja Nusantara. Duit itu disimpan di Bank UBS, ditransfer ke tiga bank di Indonesia, dan dilaporkan oleh Bank Indonesia ke Bank Dunia.
Kemudian duit itu dinyatakannya hilang. Begitulah cerita Ratna Sarumpaet.
Kemenkeu sudah menjawab tudingan Ratna. Kemenkeu sudah mengecek ke World Bank, tudingan Ratna tak ada jejaknya.
"Kami juga sudah bertanya kepada pihak World Bank, mereka tidak berhubungan dengan rekening perseorangan/pribadi. Jadi yang dinyatakan oleh Ratna Sarumpaet adalah tidak benar," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Nufransa Wira Sakti, saat dikonfirmasi detikcom, Selasa malam (18/9/2018).
Ratna Sarumpaet Dibilang Dianiaya 21 September Lalu, Kenapa Heboh Sekarang? Ini Jawabannya
Ratna Sarumpaet Dibilang Dianiaya 21 September Lalu, Kenapa Heboh Sekarang? Ini Jawabannya
Aktivis Ratna Sarumpaet disebut-sebut dianiaya di Bandung oleh orang tak dikenal.
Hebohnya kabar tersebut menyusul beredarnya foto seorang wanita mirip Ratna Sarumpaet dengan kondisi wajah lebam.
Politikus Partai Gerindra, Rachel Maryam membenarkan terkait penganiayaan tersebut.
"Setelah dikonfirmasi, kejadian penganiayaan benar terjadi. Hanya saja waktu penganiayaan bukan semalam melainkan tanggal 21 kemarin," ungkap Rachel Maryam.
Lantas, mengapa insiden yang terjadi lebih dari seminggu yang lalu itu baru heboh sekarang?
Rachel mengungkapkan, Ratna lah yang meminta peristiwa penganiayaan tersebut tidak diberitakan.
"Berita tidak keluar karena permintaan bunda @RatnaSpaet pribadi, beliau ketakutan dan trauma. Mohon doa," sambung Rachel.

Terpisah, Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan hal serupa.
Menurutnya, Ratna Sarumpaet ketakutan sehingga tak melaporkan atau memberitahu penganiayaan itu kapada siapapun.
"Jadi kejadiannya sudah lama dan kami baru tahu tadi malam," kata Danhil, seperti dikutip dari Kompas.com.
"Ternyata beliau ketakutan, trauma sehingga tidak melaporkan dan tidak mengabarkan kepada siapa pun, dan kami pun tidak tahu kenapa beliau sangat takut," tambahnya.
Ratna, kata Danhil, mengaku dikeroyok orang tak dikenal di bandara di Bandung lalu dimasukkan ke dalam sebuah mobil.
Danhil menjelaskan, Ratna Sarumpaet kini berada di kediamannya di daerah Tebet, Jakarta Selatan.
Ia menambahkan, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah menerima foto Ratna dengan muka lebam, semalam.
Prabowo dan Sandi pun berencana menjenguk wanita aktivis tersebut.
Kabar Ratna Sarumpaet Dianiaya di Bandung, Polisi Sudah Cek 23 RS di Bandung dan Tak Ada Nama Dia
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto memberikan laporan kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian melalui keterangan rilisnya.
Agung memberikan hasil laporan perihal hasil pendalaman tentang adanya informasi dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.
Namun ternyata ia tidak menemukan adanya laporan polisi terkait penganiayaan atas nama yang bersangkutan.
Selain itu, Agung menegaskan pihaknya juga sudah mengecek sekira 23 rumah sakit di Bandung, terkait hal tersebut.
Namun, hasilnya disebut nihil atau tidak ada nama Ratna Sarumpaet sebagai pasien yang terdaftar.
"Adapun rumah sakit yang sudah dilakukan pengecekan hasilnya nihil," kata dia.(*)
Rumah sakit yang telah dilakukan pengecekan oleh pihak Polda Jabar antara lain :
1. Rs Hasan sadikin
2. Rs. Muhammadiyah
3. Rsud Ujung berung
4. Rs. Hermina Arcamanik
5. Rs. Hermina Pasteur
6. Rs. Halmahera
7. Rs. Sariningsih
8. Rs. Dr. Salamun
9. Rs. Adven
10.Rs. Boromeus
11. Rs. Santosa gardujati
12. Rs. Kebon jati
13. Rs. Rajawali
14. Rs. Santoyusup
15. Rs. Al islam
16. Rs. Santosa jl kopo
17. Rs. Melinda 1
18. Rs. Ibu & Anak antap
19. Rs. Limijati
20. Poliklinik BMS
21. Rs. Rotinsulu.
22. Puskesmas Nihil.
23. Rs. Melinda 2