Gempa Donggala

Dianggap Lalai Deteksi Bencana, Kepala BMKG Diminta Mengundurkan Diri dari Jabatannya

Dianggap Lalai Deteksi Bencana, Kepala BMKG Diminta Mengundurkan Diri dari Jabatannya

(KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR)
Hotel Roa Roa di kawasan Maesa di Kelurahan Lolu Timur, Kota Palu, luluh lantak dihantam rangkaian gempa yang melanda Sulawesi Tengah. Puluhan tamu belum diketahui nasibnya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Dianggap Lalai Deteksi Bencana, Kepala BMKG Diminta Mengundurkan Diri dari Jabatannya

Anggota Komisi V DPR RI Anthon Sihombing meminta Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengundurkan diri dari jabatannya.

Anthon menilai Dwikorita tidak layak lagi memimpin BMKG, karena ia paling bertanggung jawab terhadap banyaknya jumlah korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Anggota Komisi V DPR RI Capt. Anthon Sihombing.
Anggota Komisi V DPR RI Capt. Anthon Sihombing. (dok. DPR RI)

Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI ini menyebut kelalaian yang dilakukan BMKG dalam mendeteksi bencana dianggap sebagai kesalahan fatal.

Baca: Dulu, Gunung Krakatau Pernah Meletus 10.000 Kali Lebih Dahsyat dari Bom Hiroshima

Selain itu, pernyataan yang diberikan kepada media juga sangat normatif, sehingga membuat informasi menjadi simpang siur.

“Saya dengan tegas meminta agar Kepala BMKG lebih terhormat kalau mengundurkan diri. Di samping itu juga, statement-statement yang diberikan dilontarkan oleh Kepala BMKG ini sangat simpang siur atau sangat berlainan dengan realita."

"Padahal sebagai pemimpin, seharusnya dia dapat melaporkan kondisi yang sejelas-jelasnya,” jelasnya ketika ditemui Parlementaria di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (03/10/2018).

Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI ini menyebut rusaknya alat pendeteksi tsunami sejak tahun 2012 tidak pernah diketahui sebelumnya.

Baca: Video Dikabarkan Letusan Gunung Soputan Beredar, Sutopo: Orang Kok Tega Menyebarkan Kebohongan

Ia sangat menyayangkan miskoordinasi yang kebablasan seperti ini, sehingga berimbas kepada penderitaan yang dialami masyarakat.

"Rusaknya alat pendeteksi ini tidak pernah dilaporkan sebelumnya ke DPR. Jika jauh hari kita tahu, pasti kita akan segera lakukan tindakan cepat."

"Kita kan bekerja untuk kepentingan masyarakat. Kalau masyarakat sudah terlunta-lunta begini, kita semua harus bertanggung jawab,” tutur Anton menyesalinya.

Legislator dapil Sumatera Utara III ini meminta pemerintah untuk secepatnya mengevaluasi kinerja Kepala BMKG agar permasalahan bencana ini tidak berlarut-larut.

Baca: Film Venom - Kisah Menegangkan Si Anti Hero Tanpa Menghilangkan Sisi Komedi

Ia menilai, apabila situasi tanggap bencana dilakukan maka korban jiwa pastinya dapat diminimalisir.

“Pemerintah dalam hal ini harus tegas memilih orang yang kompeten, kompeten di pekerjaannya dan kompeten memberikan penjelasan kepada masyarakat. Apalagi masalah ini kan sangat sensitif."

"Coba bayangkan berapa orang yang hilang, rumah yang rusak, porak-poranda, bahkan tidak makan sampai sekarang. Harus segera dievaluasi,” tandas Anthon.(*)

Mengidap Kanker Paru Stadium 4B, Sutopo Tetap Jalankan Tugas: Selesai Infus Langsung Konferensi Pers

Sutopo Purwo Nugroho tetap menjalankan tanggungjawabnya sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), meski sedang dalam kondisi tubuh yang tidak sehat.

Hal itu diungkapkan oleh Sutopo melalui kicauan Twitternya @Sutopo_PN, Selasa (2/10/2018).

Dalam kicauan tersebut Sutopo mengatakan jika dirinya langsung memberikan konferensi pers kepada awak media usai mendapatkan infus dari rumah sakit.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (tengah) memberikan pemaparan mengenai dampak gempa bumi dan tsunami di kota Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (29/9/2018). Berdasarkan data BNPB hingga pukul 10.00 WIB menyatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di kota Palu sebanyak 48 orang, sementara untuk kota Donggala belum mendapatkan laporan dikarenakan terputusnya jaringan komunikasi, dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (tengah) memberikan pemaparan mengenai dampak gempa bumi dan tsunami di kota Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah saat konferensi pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (29/9/2018). Berdasarkan data BNPB hingga pukul 10.00 WIB menyatakan jumlah korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami di kota Palu sebanyak 48 orang, sementara untuk kota Donggala belum mendapatkan laporan dikarenakan terputusnya jaringan komunikasi, dan diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah. ((ANTARA FOTO/Aprillio Akbar))

Tak sekedar memberikan informasi seputar bencana alam, Sutopo juga memberikan pengetahuan baru terkait kebencanaan, gempa, geoscience, dan tsunami kepada awak media.

"Selesai infus di rumah sakit langsung konferensi pers di depan 135 orang media asing dan nasional. Rasanya sedang memberikan kuliah umum di depan mahasiswa dari berbagai media. Selalu saya sisipkan pengetahuan baru tentang kebencanaan, gempa, geoscience, tsunami dll," kicau Sutopo.

Dalam kicauan selanjutnya, Sutopo mengungkapkan bahwa dirinya saat ini sedang melawan penyakit kanker paru stadium 4B.

Namun, ia tak ingin penyakit kronis yang bersarang dalam tubuhnya itu menghalanginya untuk melayani media dan masyarakat.

Sutopo juga mengajak rekan sesama penyintas kanker untuk tetap semangat menjalani kehidupan.

Lebih lanjut, menurut Sutopo, hidup ini bukan sekedar panjang atau pendeknya umur, melainkan tentang seberapa besar peran seseorang untuk membantu sesamanya.

Dalam kicauan tersebut, Sutopo juga menandai penyanyi ternama Raisa.

Menanggapi kicauan tersebut, Raisa yang memiliki nama akun @raisa6690 pun meretweet kicauan Sutopo.

"Meski kanker paru stadium 4B, saya tetap berusaha melayani media dan masyarakat dengan baik. Untuk rekan penyintas kanker. Jangan patah semangat. Tetap sabar, kerja dan berdoa. Hidup itu bukan panjang-pendeknya usia. Tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain.@raisa6690," kicau Sutopo.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved