Hari Batik Nasional-Ini Alasan UNESCO Pada 2 Oktober 2009 Tetapkan Batik Sebagai Warisan Dunia
Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya atau UNESCO memutuskan batik sebagai warisan dunia lewat keputusan komite 24 negara
TRIBUNSUMSEL.COM-Besok, 2 Oktober adalah hari batik nasional. Pada tanggal itu, 9 tahun lalu batik ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbadawi atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya atau UNESCO memutuskan batik sebagai warisan dunia lewat keputusan komite 24 negara dalam sidang di Abudabi, Uni Emirat Arab.
Kala itu, motif batik masih didominasi warna coklat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 17 November 2009 menerbitkan keputusan Presiden No. 33 tahun 2009 menegenai Hari Batik Nasional.
Hari-hari ini, orang Indonesia biasanya memakai batik setiap Jumat, atau saat menghadiri pesta atau kegiatan tertentu.
Kamu harus tahu, batik Batik Indonesia memiliki berbagai teknik, simbol, dan budaya.
Tak hanya itu motif batik juga tidak lepas dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak dari lahir hingga meninggal.
Baca: Jadwal Chinese Taipei Open 2018 - Ada 18 Pemain Indonesia yang Bakal Bertanding
Baca: Produksi Gas Pertamina Aset 2 di Triwulan III Capai 109 Persen
Dikutip dari tribuntravel, banyak tokoh dunia menggemari batik. Diantaranya yang sangat populer adalah Nelson Mandela.
Bukan hanya semasa hidupnya, Mantan Presiden Afrika Selatan mengenakan batik.
Bahkan hingga akhir hayatnya, Nilson Mandela disemayamkan dengan mengenakan batik.
Iwan Tirta adalah sosok perancang baju batik yang dikenakan oleh Nelson Mandela.
Selain Nelson Mandela, tokoh dunia lain yang turur mempopulerkan batik adalah Barack Obama.
Pada malam 7 tahun lalu, Obama dikutip dari tribunjogja, hadir dalam pada acara Voices of Peace di Hall Utama Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC).
Begitu iring-iringan kepresidenan asal Gedung Putih datang, mobil limousine warna hitam mengkilap dengan bendera AS ada di sisi kanan depan dan Merah Putih-nya Indonesia di sisi kiri, semuanya menanti dengan seksama.
Baca: Kalah dari Australia 3-2, Inilah Ungkapan Bagus Kahfi yang Hanya Cetak 1 Gol Selama Piala AFC
Baca: Dibilang Bangkrut, Ternyata Ini 5 Penghasil Uang Ahmad Dhani
Begitu berhenti tepat pada posisi yang sudah ditentukan, Secret Service langsung bergerak, dan dalam hitungan lima detik, Barack Obama pun muncul dengan senyuman khasnya terlebih dahulu.
Begitu berdiri, semua orang, terutama asal Indonesia, langsung bernapas lega. Ternyata, sang pemimpin negara adidaya waktu itu 'bersedia' mengenakan pakaian batik, sesuatu yang mungkin dulu pernah dikenakan sang ibunda kala berada di Yogyakarta.
Corak batik yang dikenakan Obama terbilang menarik dan unik, membuat semua pasang mata dipastikan melihat dengan seksama, tak pernah melewatkan sedetik pun setiap langkah pria kelahiran Honolulu, Hawaii tersebut.
Obama terlihat santai dan nyaman mengenakan busana khas Indonesia tersebut. Ia bahkan bisa bergerak seperti biasa, dan sempat menunggu Presiden SBY dan Ani Yudhoyono, yang terlambat beberapa langkah di belakangnya, serta masuk ke hall utama, secara bersamaan.
Batik ala Obama yang dipakai, memiliki warna dominan hijau murni, dengan corak lurik plus ada tambahan motif warna coklat kalem.
Kombinasi tersebut sangat sesuai dengan warna kulit dan perpaduan cahaya yang keluar dari lobi ballroom. Seseorang pun berceletuk,"Gagah dan sangat cocok pakai batik, seharusnya dia memang menjadi duta batik kita.
Apalagi badannya yang atletis, perut tidak gendut, benar-benar sosok yang berbeda dibanding lain."
Dikutip dari kompas.com yang melansir situs UNESCO, teknik, simbolisme, dan budaya terkait batik dianggap melekat dengan kebudayaan Indonesia.
Bahkan, UNESCO menilai masyarakat Indonesia memaknai batik dari prosesi kelahiran sampai kematian.
Batik juga menjadi refleksi akan keberagaman budaya di Indonesia, yang terlihat dari sejumlah motifnya.
Pengaruh Arab dalam motif hias yang biasa ditemui di seni kaligrafi, pengaruh Eropa dalam bentuk motif bunga, pengaruh China dalam motif phoenix (burung api), hingga pengaruh India dan Persia dalam motif merak.
UNESCO mengakui batik sebagai warisan dunia karena memenuhi kriteria, antara lain kaya dengan simbol dan makna filosofi kehidupan rakyat Indonesia.
Arkeolog Belanda, JLA Brandes, menyatakan bahwa batik merupakan salah satu dari 10 kebudayaan asli yang dimiliki bangsa Indonesia.
